Sangat terlihat perbedaannya antara Pria yang ikut mertua dengan Wanita yang ikut mertua. Kita semua tahu ketika Pria belum mapan secara finansial dan belum memiliki Rumah sendiri, sering sekali memiliki dua pilihan. Pria yang ikut Mertua atau mengajak Istri untuk tinggal bersama Orang Tua si Suami. Kalau terpaksa mengontrak juga akan memberatkan bagi kehidupan keduanya.
Secara umum Orang tua itu memang lebih kolot dan memiliki perbedaan pandangan dengan menantunya. Dan standar aktivitas disesuaikan dengan dirinya sendiri. Ibu Mertua biasanya yang paling susah untuk diambil hatinya. Padahal kesamaan tugas dan kewajiban ini yang membuat Wanita lebih "menderita" ketika ikut bersama Mertua.
Pria yang ikut bersama Mertua, bisa dikatakan lebih mujur karena selama Dia bekerja dan punya penghasilan maka semuanya bisa dikatakan cukup. Kalaupun memberi kontribusi sedikit terhadap tugas Rumah juga bukan sebuah masalah. Jarang ada konflik dengan Ayah Mertua karena dalam hal perbandingan, keduanya sama-sama memiliki kewajiban yang sama. Ayah mertua juga memiliki kebiasaan yang sama sehingga tidak akan terjadi konflik.
Pria yang tinggal bersama Mertua juga jarang terjadi konflik dengan Ibu Mertua. Karena Ibu mertua sendiri tidak bisa membandingkan dirinya sendiri dengan menantu Pria. Sudah jelas dalam masalah kewajiban berbeda jauh sehingga tidak akan bisa untuk melihat standar dengan melihat diri sendiri.
Selain karena itu, Pria yang ikut mertua perbandingannya juga dengan anak sendiri. Ayah atau Ibu Mertua sudah terbiasa dengan aktivitas anaknya sejak kecil hingga gadis. Jadi meskipun hanya memberikan pelayanan pada Suami, bukan masalah besar karena sebelumnya tidak begitu banyak memberikan layanan pada Orang tua sendiri. Maka selama Pria bisa mencari uang, itu sudah cukup untuk membuat posisinya aman. Meskipun pada kenyataannya, Pria juga belum bisa memenuhi semua kebutuhan Keluarga.
Berbeda jelas dengan Menantu Wanita yang ikut Mertua. Seperti kurang beruntung karena setiap hari harus bertemu dan melakukan aktivitas berdampingan dengan Ibu Mertua. Tugas Wanita lebih berat karena semua yang sebelumnya dilakukan Ibu Mertua, sekarang dialihkan padanya. Ibu Mertua bisa membuat perbandingan dengan diri sendiri karena memang banyak kesamaan dalam masalah tugas dan kewajiban. Karena sebelumnya melakukan untuk diri sendiri, tentu Ibu Mertua lebih maksimal dalam melakukannya. Sehingga akan memiliki standar untuk menilai semua hal yang dilakukan oleh menantu.
Padahal menantu Wanita dalam posisi ini, masih terbiasa dengan kebiasaannya di Rumah. Secara otomatis ketika ikut Mertua harus menyesuaikan diri dan perlu proses adaptasi. Sayangnya Mertua merasa bahwa menantu wanita harus bisa seperti dirinya. Melakukan tugas sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan Ibu mertua sebelumnya.
Dan karena perbedaan kebiasaan itu akhirnya menciptakan perbedaan pandangan.
Ibu Mertua menjadi kurang puas dengan kinerja menantu. Bahkan jika saja Menantu wanita punya pekerjaan, itu tidak banyak membantu. Tetap saja tugas Rumah masih menanti untuk dikerjakan. Justru dengan menantu wanita bekerja, Mertua semakin tidak merasa nyaman karena tugas tetap dibebankan padanya.
Ibu Mertua menjadi tidak mudah puas dengan kehadiran menantu Wanita. Karena rasa tidak puas tersebut akhirnya memancingnya untuk mengeluarkan beban tersebut pada Orang lain. Hingga akhirnya sering cerita pada anggota Keluarga lain, atau dengan tetangga untuk mendapatkan pembelaan. Dan ini menjadi penderitaan tambahan bagi menantu Wanita.
Karena dasar tidak puas, kedepannya apapun yang dilakukan menantu Wanita, bagi Ibu mertua akan terasa tidak pas. Sehingga akan semakin terasa tidak nyaman bagi perasaan Ibu mertua. Memang tidak semua Ibu mertua seperti itu. Tapi sebagian besar memang begitu. Makanya lebih baik Pria yang ikut Mertua daripada Wanita yang ikut Mertua. Justru Pria akan lebih terkontrol dan tidak semaunya sendiri. Tapi lebih baik lagi, jika sudah punya Rumah sendiri atau setidaknya berani kontrak Rumah untuk tinggal dalam kedamaian.
Maka kalau ada Pria yang tidak ada kemungkinan tinggal dengan Mertua, itu sudah menjadi nilai lebih tersendiri. Pesan untuk Wanita, jangan melihat Pria dari latar belakangnya tapi lihatlah Dia yang sekarang. Dan pesan untuk Pria, jika ingin membuat Istri Kamu nyaman maka usahakan Kamu sudah mapan dan siap untuk hidup berdua secara mandiri.
Baca juga: 7 Ciri Mertua Yang Bisa Merusak Pernikahan