Banyak dampak yang akan Kamu rasakan ketika cowok menghubungi terus menerus. Hasratnya yang masih sangat tinggi untuk terus terhubung akan membuatnya seperti itu. Belum lagi kurangnya pengetahuan yang membuat cowok masih memiliki rasa penasaran terhadap banyak hal. Dan paling utama adalah keinginan cowok untuk lebih dekat dan semakin dekat sama Kamu. Merasa terganggu sudah pasti akan Kamu rasakan, terutama jika Kamu punya banyak aktivitas, pikiran, atau Kamu sendiri tidak begitu tertarik dengannya.
Apa lagi jika Kamu masih menjaga perasaan cowok lain atau masih membuka diri sama cowok lain, itu jelas akan memberikan pengaruh buruk. Karena meski komunikasi tetap terjalin tapi baiknya tidak terus menerus. Pagi menghubungi, siang menghubungi, malam juga. Dan itu terjadi terus tanpa ada jeda. Ketika Kamu menanggapinya, Dia seperti tidak bisa berhenti dan seolah ingin selalu berkelanjutan. Kadang ada kesan memaksa dan menanyakan jika Kamu lama membalas atau mengabaikan Dia. Nah, biar cowok tidak melakukan seperti itu Kamu perlu trik untuk menyiasati cowok yang menghubungi terus menerus. Biar Dia terkesan biasa saja dan tidak terus-terusan menghubungi.
1. Jelaskan kalau lagi bad mood Kamu tidak ingin dihubungi
Mungkin perlu kejadian sekali dulu hingga Kamu menyalahkan Dia karena terus menghubungi. Setelah itu katakan pada Dia bahwa kalau lagi bad mood Kamu tidak ingin berkomunikasi dengan siapapun. Katakan padanya juga bahwa jika Kamu lama membalas atau tidak membalas, Kamu lagi bad mood saat itu. Minta pada Dia agar mengerti keadaan itu. Buat benar-benar paham kalau memaksakan justru akan menciptakan rasa tidak nyaman. Setelahnya Dia tentu akan maklum dan berusaha lebih menjaga jarak tanpa mengurangi harapannya terhadap Kamu. Mungkin hasrat Dia yang akan berkurang sedikit jika sejak awal cuma iseng-iseng saja. Tapi tidak akan berubah jika dari awal Dia sudah ada harapan yang lebih besar.
2. Abaikan tapi jangan sungkan untuk menghubungi duluan
Ketika Dia tidak bisa berhenti dan terus menghubungi, biarkan saja jika memang tidak ingin menanggapi. Namun sebaiknya usahakan untuk menghubungi Dia duluan, jangan gengsi. Jika sudah kebiasaan, Dia akan mulai menganggap cukup menunggu Kamu yang menghubungi duluan. Kesannya Kamu yang membutuhkan tapi bagusnya Dia tidak akan terlalu sering menghubungi. Jadi tinggal Kamu yang memegang kendali jika ingin terhubung dengan Dia. Memang tidak bisa sepenuhnya menghilang, karena Dia tetap akan menghubungi ketika Kamu lama mengabaikan Dia.
3. Pamit ketika malas menanggapinya
Kamu membalas pesan Dia dan ketika ada indikasi tidak bisa berhenti, Kamu bisa pamit untuk melakukan sesuatu. Terus lakukan itu agar Dia bisa mengerti. Untuk hal sederhana saja Dia tidak akan menolak, apalagi untuk urusan yang serius. Kalau malam Kamu bisa pamit tidur lebih awal atau belajar.
4. Berikan jeda lama tapi tetap membalasnya
Kamu bisa memberikan jeda untuk membalas pesannya. Untuk membuatnya maklum, Kamu harus bisa membalas pesan Dia dengan baik. Jangan terlalu singkat karena itu hanya akan membuatnya merasa tidak diinginkan. Balas saja singkat padat namun berisi. Satu jam setelah Dia mengirim pesan, Kamu baru membalasnya. Dan terjadi begitu terus hingga Dia merasa bosan dengan sendirinya
5. Memberikan aplikasi khusus untuk Orang-orang penting dan lebih Kamu inginkan
Untuk Orang spesial, Orang khusus yang Kamu anggap penting dan tidak masalah jika terlalu sering menghubungi, bisa Kamu buatkan aplikasi khusus. Misalnya saja Kamu punya WA, digunakan untuk Orang-orang umum dan tidak begitu Kamu inginkan. Untuk Orang yang Kamu anggap penting, usahakan menggunakan aplikasi lain yang tidak banyak Orang tahu. Jadi Kamu bisa lebih aman dan bisa mematikan aplikasi sementara untuk Orang-orang yang tidak begitu Kamu inginkan.
6. Terus terang saja
Kamu juga bisa terus terang sama cowok yang terlalu sering menghubungi Kamu. Jelaskan bahwa Kamu punya kesibukan dan tidak bisa menanggapi Dia terus menerus. Jelaskan juga bahwa Kamu akan lebih mudah ilfiel jika Dia terus menerus menghubungi Kamu. Dia akan lebih mengerti dan menganggap hal itu normal-normal saja.