Bagi sebagian Orang yang memiliki kebiasaan buruk saat masih dalam masa pacaran, merasa hal itu akan sembuh atau hilang jika sudah menikah. Terutama ketika diingatkan orang lain, jika masih melakukan kebiasaan tersebut nanti akan mengganggu kehidupan setelah menikah. Entah itu hanya pembelaan atau memang karena menganggap diri sendiri akan berubah setelah menikah. Tapi sayangnya jika sudah menjadi kebiasaan tidak mudah hilang begitu saja. Biasanya akan hilang sesaat dan ketika menghadapi keadaan yang serupa akan kambuh lagi dan mengulang kebiasaan lama. Dan inilah kebiasaan yang bisa membuat kehidupan pernikahan tidak bahagia. Sebab jika kebiasaan ini dipaksakan untuk tidak dilakukan, Kamu akan merasa terpenjara oleh status pernikahan. Tapi jika dilakukan akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan pernikahan.
1. Menjalin pertemanan dengan mantan
Rasa tidak rela jika Orang yang pernah mengisi kehidupan hilang begitu saja menjadi dasar kebiasaan ini terjadi. keinginan untuk selalu terhubung meskipun sekedar menjalani status sebagai teman, tetap saja akan memberi pengaruh buruk perlahan. Ketika Kita sudah terbiasa dengan hal ini, sesuatu yang dianggap indah akan semakin kuat dirasakan. Semakin lama kenangan itu akan terasa semakin indah. Ini akan menciptakan perbandingan apalagi jika Suami/Istri nanti tidak memiliki nilai lebih yang sama. Cara pandang terhadap Suami/Istri akan berbeda dan seolah tidak lebih baik dari sosok mantan. Ketika kenyamanan didapatkan justru setelah berteman dengan mantan, nilai lebih mantan akan tampak semakin baik dan keburukan hanya terlintas sesaat saja bahkan terlupakan. Sedangkan dengan Istri/Suami segalanya terus dirasakan dalam satu paket baik itu kelebihan atau kekurangan.
2. Ganti-ganti pacar
Ganti-ganti pacar sudah menjadi kebiasaan sebelum menjalani kehidupan pernikahan. Kebiasaan satu ini membangun karakter Kita menjadi Orang yang mudah merasa bosan dan juga mudah tertarik dengan sosok orang lain. Padahal masa pacaran dengan pernikahan itu berbeda. Ketika pacaran Kita cenderung disuguhi sesuatu yang indah-indah saja. Sedangkan setelah menikah Kita akan mendapatkan semua dalam satu paket. Maka tidak heran jika setelah lama menikah, Kita mudah tergoda untuk selingkuh dan tidak merasakan kesan istimewa dengan pasangan sah yang ada.
3. Mudah akrab dengan lawan jenis
Mendatangkan kecemburuan terhadap pasangan, dan sekaligus membuat Kita mudah merasa nyaman dengan yang lain. Saat inilah kebohongan-kebohongan kecil harus Kita lakukan untuk menjaga keamanan agar kenyamanan dengan Orang lain tidak hilang, dan hubungan dengan pasangan sah terganggu. Sebenarnya semakin lama tidak akan semakin aman, justru keakraban akan menciptakan hasrat untuk melakukan hal lebih. Saat itulah iman Kita diuji dan kadang kala kebohongan besar semakin tidak terhindarkan.
4. Suka menceritakan masalah pribadi pada Orang lain
Menceritakan masalah pribadi pada Orang lain tentunya akan membuat Kita punya teman curhat yang siap menampung masalah Kita. Hal ini akan membuat kenyamanan dengan pasangan mulai berkurang. Lebih percaya pada Orang lain dan sering sekali dalam masa ini lebih memilih mengabaikan pasangan untuk sekedar menyampaikan keluhan pada Orang lain. Dari masukan-masukan Orang lain tersebut akan membuat Kita mudah berpikir buruk pada setiap tindakan Suami/Istri.
5. Menghargai sebagian besar Orang yang memberikan pujian
Yang sering bermain media sosial biasanya yang paling merasakan dampaknya. Upload foto menawan, kemudian mendapat pujian akan menciptakan perasaan telah menemukan Dunia sendiri. Kebahagiaan dalam pernikahan dianggap tidak ada dan justru kebahagiaan itu didapatkan dari media sosial. Makanya banyak yang mengabaikan pasangan karena sudah merasa asyik sendiri dengan media sosial.
6. Tidak bisa mengatakan "tidak" untuk permintaan Orang yang pernah berbuat baik
Hutang budi itu memang lebih berat daripada hutang uang. Terutama terhadap lawan jenis yang sudah banyak membantu Kita. Ketika Kita sudah menikah tetap saja sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Ketika ada yang meminta tolong atau bahkan menemani untuk melakukan sesuatu, susah untuk memberikan penolakan. Bahkan cenderung berusaha meyakinkan pasangan bahwa itu tidak masalah. Pasangan bukannya setuju tapi cenderung menghargai atau tidak punya alasan untuk melarang.
7. Mudah merasa nyaman ketika mendapatkan pembelaan dari Orang lain
Dimulai dari sekedar tahu kemudian Orang lain membenarkan posisi Kita, terutama saat bertengkar dengan pasangan. Hal ini cenderung menciptakan keberpihakan. Kita merasa dibela hingga akhirnya membuat pasangan tampak menjadi pihak yang selalu salah. Orang lain terkesan berpihak pada Kita dan pasangan seperti kubu lawan. Penghargaan pada pasangan pun akan berkurang dan Kita merasa benar jika mengikuti arahan Orang yang memberikan pembelaan.
8. Melampiaskan kejengkelan terhadap pasangan dengan membuatnya cemburu
Dalam masa pacaran sering sekali melakukan kebiasaan membuat pasangan cemburu, entah dengan telfon mesra Orang lain, mengundang lawan jenis, meminta bantuan, atau apapun itu yang bisa membuat pasangan merasa cemburu. Ketika kebiasaan ini berlangsung lama, hilang hanya sesaat dalam usia pernikahan yang masih sangat dini. Setelah lama menjalani kehidupan pernikahan kebiasaan ini bisa muncul lagi.
Untuk itu jika sudah memutuskan untuk menikah, harus siap berkomitmen. Kalian adalah satu bagian, saling ada untuk melengkapi satu sama lain. Masalah pasangan adalah masalah Kita juga. Untuk itu jangan sekali-sekali melibatkan pihak luar hanya untuk kesan apalagi cuma pembelaan.
Baca juga: 30 Arti Mimpi Menikah Menurut Primbon (Dengan Mantan, Pacar, Teman, DLL)