Zaman sekarang ini sudah banyak sekali Orang yang menjalani cinta media sosial. Mereka mulai menuruti rasa tanpa pernah ada pertemuan sebelumnya. Dengan modal kata-kata indah beserta foto yang kadang sudah melalui proses pengeditan, keduanya sama-sama menjalin komunikasi untuk menuruti hasrat sekaligus menguatkan hubungan.
Rencana demi rencana dibahas bersama untuk memiliki impian yang bisa memberikan keduanya sensasi kebahagiaan. Jika nanti, andai saja, sudah bukan hal yang aneh lagi bagi keduanya. Bukan hanya sekedar ingin melakukan pertemuan untuk memiliki kebersamaan sementara, banyak juga yang merencanakan pernikahan meskipun keduanya belum saling bertemu.
Kesempatan demi kesempatan sudah terlewat untuk melakukan pertemuan, masih berusaha menahan diri dengan jarak yang tidak begitu dekat. Hingga ketika kesempatan ada, hasrat untuk bertemu sudah sangat kuat, keduanya memantapkan diri untuk melakukan pertemuan. Salah satu mengalah untuk menempuh perjalanan yang tidak sebentar, atau setidaknya memilih jalan tengah untuk menciptakan kesan adil bagi keduanya.
Setelah pertemuan, ternyata bukan bahagia dan rasa senang yang didapatkan. Ada kenyataan yang membuat salah satu bahkan keduanya merasa kecewa. Umumnya masalah fisik, namun ada juga hal lain yang tidak sesuai dengan pengakuan sebelumnya. Rasa yang sebelumnya dianggap terlalu besar seketika hilang dan tidak ada hasrat untuk melanjutkan hubungan lagi.
Ketika perasaan seperti itu menguasai Mereka, banyak langkah terakhir yang dilakukan. Dari yang mundur secara perlahan setelah pertemuan tersebut, menunjukkan kekecewaan secara langsung dengan pernyataan, hingga ada yang melakukan tindakan penganiayaan atau pembunuhan. Bahkan bukan cuma itu, pernah ada kasus terjun ke sungai karena merasa kecewa setelah pertemuan.
Sudah jelas bahwa hasrat dan rasa sayang ketika menjalani cinta Dunia maya itu sebenarnya tidak hilang, tapi dari sebelumnya memang tidak ada rasa sayang. Kenyamanan yang tercipta karena kecocokan menjadi dasar. Ditambah lagi keduanya memiliki impian yang sama dengan ekspektasi yang bisa dikatakan berlebihan. Bayangan pasangan adalah sosok yang sesuai sudah tertanam kuat dan lama didalam pikiran. Inilah yang menciptakan kekecewaan ketika keduanya benar-benar
bertemu tapi menemukan kenyataan yang tidak sesuai dengan pikiran sebelumnya.
Apakah dengan ini menunjukkan cinta Dunia maya itu salah?, tentu saja tidak. Bagi yang masih menjalani hubungan seperti ini, tidak ada salahnya. Mungkin cuma harus sedikit mengurangi harapan yang sudah terlanjur besar. Jadikan pertemuan sebagai langkah untuk mendapatkan kepastian bukan untuk menuruti harapan yang sebelumnya begitu kuat dirasakan. Bertemu untuk sekedar mencari tahu kebenaran yang tentu saja harus memilih pertemuan yang aman.
Jangan membahayakan diri dengan melakukan pertemuan sendirian. Sebab fenomena cinta di Dunia maya sudah banyak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan. Terbukti dari banyaknya kasus pembunuhan dan penipuan yang diawali dari cinta Dunia maya.
Tetaplah jadi Orang yang kritis untuk berbagai keadaan. Sekali lagi jika ingin bertemu, buat pertemuan yang aman. Karena pertemuan itu benar-benar dengan Orang yang asing. Tidak pernah tahu seperti apa aslinya dan apa tujuannya. Satu doa buat yang menjalani cinta media sosial, semoga hubungan Kalian benar-benar dipenuhi kejujuran dan saat terjadi pertemuan itu adalah awal dari kebahagiaan Kalian.