Dunia memang seperti roda yang selalu berputar. Ketika Kamu merasa aman, menganggap semua baik-baik saja. Melihat statistik tampak stabil membuat Kamu merasa tenang dan berpikir tidak akan ada masalah yang berarti. Tapi seiring berjalannya waktu, statistik tampak semakin menurun. Hingga akhirnya benar-benar down dan tidak memberikan keuntungan seperti dulu lagi. Finansial Kamu semakin kacau karena hal ini. Tagihan menumpuk hingga modal kecar kacir. Maju kena mundur kena, maju semakin rugi dan jika mundur Kamu juga akan kehilangan aset yang selama ini dimiliki. Ketika mengalami keadaan seperti ini, tentu Kamu akan merasakan hal-hal berikut ini.
1. Jangankan teman, Keluarga kadang berusaha menjauh karena takut terbebani
Bukan hanya teman, Keluarga juga bisa menjaga jarak ketika Kamu berusaha bangkit kembali. Mereka tampak lebih hati-hati untuk memberi Kamu dukungan secara finansial. Tentunya jika Mereka tahu keadaan Kamu yang sesungguhnya. Mereka seperti takut keadaan Kamu akan membebani Mereka. Minimal bukan memberi dukungan cuma-cuma, untuk sekedar mencari pinjaman saja, Mereka tampak takut untuk memberikan. Apalagi kegagalan Kamu, sudah terjadi beberapa kali.
2. Niat ingin sekedar curhat, justru mendapatkan cerita yang seolah sama
Kamu memang tidak bisa menyimpan beban itu sendiri. Ada saatnya Kamu ingin berbagi keluhan dengan Orang terdekat. Tapi bukan didengarkan dengan baik, justru Mereka menceritakan keadaan yang sama. Mereka menunjukkan kesan seolah juga sedang berada dalam kondisi finansial yang buruk. Atau setidaknya dalam waktu dekat Mereka menyatakan seolah butuh uang dengan nominal besar dalam waktu dekat.
3. Orang-orang seperti takut terlalu dekat sama Kamu
Mereka yang tahu tentang kondisi Kamu, berusaha untuk jaga jarak dan tidak berani terlalu dekat seperti dulu. Bahkan sekedar bertanya keadaan saja tidak begitu berani. Sama seperti yang pertama, sebenarnya Mereka takut terbebani oleh keadaan Kamu. Takut diminta pinjaman uang atau sebagainya.
4. Kamu seperti merasa sendirian
Saat Kamu bangkrut, Kamu memang sendirian. Yang tersisa hanyalah Orang-orang yang masih memiliki kepentingan sama Kamu. Diluar itu kamu akan merasa sulit menjalin kedekatan dengan Orang-orang yang dulu ada dalam kehidupan Kamu. Jadi jika masih ada yang tersisa, itulah Orang yang benar-benar tulus berteman dengan Kamu.
5. Ide baru sering sekali diragukan
Ketika ada ide baru, Kamu perlu dukungan. Atau sekedar meminta pendapat dari Orang lain. Saat ini terjadi, sering sekali ada yang meragukan. Seolah tidak percaya karena baru saja mengalami kegagalan. Sebagus apapun ide tersebut, hanya bisa dipercaya jika Kamu sudah melakukan, dan ada peningkatan didalamnya. Jika hanya sekedar gagasan, sulit sekali mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
6. Kesulitan menjalin kerja sama dengan Orang yang dikenal
Orang yang sudah mengenal, akan membuat Kamu merasa tidak dipercaya. Jangankan Orang yang belum pernah ada urusan sama Kamu, Orang yang bertahun-tahun kerja sama denganmu saja bisa hilang kepercayaannya. Sehingga Mereka tidak akan berani menanam modal untuk usaha yang Kamu jalani.
7. Ada pemikiran untuk memperdalam hutang demi memperbaiki keadaan
Pikiran ini pasti ada, gali lubang untuk mendapatkan pemasukan yang akan digunakan untuk menutup hutang yang sebelumnya sudah ada. Karena tanpa begitu, Kamu akan semakin sulit untuk melunasi semua hutang Kamu. Jalan satu-satunya adalah memperdalam hutang, itu pemikiran Kamu.
8. Bingung mencari terobosan baru yang memberikan kepastian terhadap perubahan
Sebenarnya ide usaha itu banyak, tapi yang memberikan kepastian hasil seperti sedia kala, susah sekali untuk menemukan. Kamu seperti merasa buang-buang waktu jika memilih usaha yang sebenarnya memberikan kepastian. Pikiran Kamu tetap pada usaha besar yang dianggap bisa sukses berjalan jika ada dukungan modal.