Dengan melihat hubungan yang ada, sepertinya sangat sulit untuk bertahan dalam kondisi tersebut. Jika saja dipaksakan akan ada saja hal yang akan menyakiti hati Kita. Lebih banyak duka yang menyakitkan dibandingkan membahagiakan. Mungkin bisa dianggap 1000 duka hanya berbanding satu kebahagiaan saja. Ketika memaksakan diri untuk tetap bertahan penuh sekali dengan liku-liku dan tantangan. Kita akan berpikir, jika saja pergi dan mencari pasangan baru mungkin keadaannya tidak akan seperti ini.
Ketika Orang lain yang menjadi saksi perjalanan cinta yang Kita alami, Mereka pasti berpikir lebih baik mengakhiri semua dan menahan penderitaan sementara untuk kebahagiaan yang sebenarnya. Tapi hati Kita tidak bisa menerima itu. Kita tidak bisa merelakan hubungan ini berakhir begitu saja, meskipun Kita tahu hubungan ini sulit diperbaiki.
Meskipun sakit, Kita tetap tidak bisa untuk pergi dan menghilang darinya. Itu akan membuat Kita hanya bertahan tanpa bisa berkembang dalam hubungan tersebut. Air mata mungkin sudah kering, hingga Kita tidak lagi bisa meneteskannya lagi. Ingin sekali keluar dari keadaan yang ada tapi tidak dengan merelakan kepergiaannya.
Kita seperti terlibat dalam satu drama yang menyedihkan, dan Kita berperan sebagai korban yang selalu merasakan kesedihan. Ada sebab hingga Kita menjadi seperti ini, Kita yakin harus pergi dan mengakhiri semuanya tapi Kita tidak rela untuk melakukannya. Inilah sebabnya hingga Kita bisa seperti ini.
1. Sudah terlanjur nyaman menjalani banyak hal bersama hingga Kita menjadi terbiasa, dan itulah yang membuat perasaan seolah akan kehilangan segalanya
Ketika Kita sudah benar-benar merasa nyaman dengan apapun, untuk bergerak merupakan hal yang kurang begitu diinginkan. Kita akan lebih memilih untuk terus berada pada zona nyaman tersebut. Begitu juga dalam hubungan yang sudah terlanjur berjalan dan menjadi kebiasaan, Kita seolah tidak bisa keluar dari kenyamanan yang terasa sejak lama. tertanam dalam pikiran, kenyamanan itu tidak akan Kita dapatkan dari sosok yang lain karena tetap akan memiliki perbedaan. Meskipun mencoba dengan Orang baru pun, Kita tidak akan merasakan hal yang sama. Itulah yang membuat Kita sulit untuk menerima kenyataan jika harus kehilangan Dia.
2. Ketakutan terhadap kemampuan untuk menerima Dia bersama Orang lain
Bayangannya, nyesek kalau lihat Dia menjalin hubungan dengan sosok lain. Kalaupun keadaan sulit yang sedang dialami adalah perselingkuhan Dia, Kita seperti tidak merasa mampu menerima kenyataan adanya Orang baru yang lain lagi. Meksipun memaksakan diri, Kita berusaha bisa menerima sosok yang saat ini sudah benar-benar ada dalam hidupnya, tapi takut tidak menerima jika ada sosok yang lain lagi memasuki cinta segitiga yang terlanjur terjadi. Dalam keadaan apapun, rasa cemburu itu akan tetap menjadi ketakutan dalam hidup Kita.
3. Semua itu terjadi justru saat rasa cinta Kita terhadapnya masih sangat besar
Kalau sudah jatuh cinta, memang sulit menerima kenyataan kalau Kita harus mengakhiri hubungan yang ada. Harapannya tentu akan terus selalu bersama dalam suka dan duka. Jadi meskipun keadaan sangat sulit bahkan diujung tanduk, membuat naluri Kita semakin keluar dan otomatis membuat Kita berusaha memperjuangkannya. Seperti apapun keadaannya yang penting masih bisa menjalin cinta dengannya.
4. Harapan dan impian terhadapnya sudah terlanjur tertanam dalam otak
Orang yang sering mendapatkan janji palsu, bujuk rayu, dan sebagainya yang menggambarkan tentang kebahagiaan masa depan, biasanya paling sulit untuk menerima kenyataan kalau ternyata semua terlihat tidak akan terwujud. Sebab sebelumnya sudah banyak berpikir dan bahkan yakin semua itu akan terjadi suatu saat nanti. Inilah yang menyebabkan Kita sulit menerima dan merelakan Dia. Karena sudah sejak lama Kita memiliki impian yang sudah benar-benar tertanam dalam pikiran.
5. Hubungan Keluarga yang sudah sangat baik, membuat Kamu tidak rela untuk lepas darinya
Sama-sama sudah mengenal Keluarga masing-masing, bahkan mungkin restu juga sudah didapatkan. Banyak aktivitas bahkan hubungan baik yang sudah tercipta menciptakan perasaan kepemilikan terhadap Keluarga masing-masing. Apalagi ada sikap baik yang tercipta dari kedekatan tersebut, tentu akan merasa ada hubungan spesial antar Keluarga. Bahkan ada pengakuan yang menunjukkan "Keluargamu juga Keluargaku, Orang tua Kamu sudah seperti Orang tuaku sendiri bahkan lebih". Inilah yang membuat Kita tidak rela dengan kenyataan yang sedang dihadapi saat ini.
6. Banyak perjuangan dan pengorbanan membuat Kita mengingat semua itu dan menyayangkan jika sia-sia pada akhirnya
Kalau mengingat dari belum saling mengenal, dekat, hingga sampai pada akhirnya pacaran, tentu sudah banyak suka dan duka yang Kita jalani bersamanya. Jatuh bangun merintis hubungan dengannya dan berusaha agar bisa terus bersama. Banyak hal yang Kita lalui dari masalah kecil hingga masalah besar, tapi kini keadaan justru menjadi seburuk ini. Ini membuat Kita menyayangkan jika perjuangan selama ini hanya berakhir sampai disini. Akan butuh waktu lama untuk membangun hubungan yang sama seperti sekarang ini bersama Orang lain.
7. Terlalu tenggelam dalam kenangan indah bersamanya
Sudah tidak bisa dihitung dengan jari, segala hal indah yang sudah dilalui bersama Dia. Ini membuat kita tenggelam dalam ingatan. Kita seperti merasa tidak akan pernah bisa melupakan hal itu. Bahkan bisa saja ada rasa takut tidak akan mengalami hal yang indah seperti itu kembali karena masanya sudah terlewatkan. Apalagi jika kebersamaan tersebut sangat dramatis, sosok Dia tidak akan tergantikan oleh siapapun. Dan inilah yang menjadikan Kita tidak bisa merelakan kepergiaannya.
Baca juga: Jangan Bangga Pacaran Lama, Kalau Alami 10 Kondisi Ini