Kamu tetap Manusia biasa yang tidak bisa lepas dari pandangan buruk Orang lain. Selalu ada celah untuk mencari kekurangan yang ada pada dirimu. Jangankan memang sudah mengakui memiliki kekurangan, berusaha menunjukkan kesan sebaik-baiknya saja, Orang lain paling pintar untuk melihat sisi buruk Kamu. Dampak paling sederhana atas hal itu hanyalah sekedar menjadi bahan omongan banyak Orang, dampak lebih buruk hal itu membuat Kamu mendapatkan halangan dan kesulitan ketika ingin mendapatkan sesuatu hingga dalam menata masa depan.
Seolah langkah benar-benar dipersulit Orang lain hanya karena penilaian Orang yang buruk terhadap Kamu. Timbul pertanyaan, apa yang menjadi dasar bagi Mereka hingga memiliki pikiran buruk atau cara pandang yang tidak baik terhadap Kamu.
Mereka sebenarnya hanya melihat dari satu sisi saja, Mereka hanya melihat berdasarkan hasil akhirnya saja, dan Mereka hanya menilai berdasarkan apa yang diketahui saja. Mereka tidak pernah berpikir tentang segala kemungkinan yang menjadikan Kamu seperti itu.
Mereka tidak benar-benar tahu bagaimana prosesnya hingga Kamu menjadi seperti itu. Padahal jika memang bisa, maka Kamu tidak ingin memiliki keadaan tersebut. Memang kadang keburukan yang Kamu miliki atas dasar keputusan sendiri, tapi tetap saja ada perbandingan antara dua pilihan yang membuat Kamu memilih keputusan itu karena dianggap lebih sedikit mudharatnya.
Mereka yang menilai Kamu buruk, berpikir bisa menjadi lebih baik dari Kamu karena mereka tidak merasakan langsung apa yang sebenarnya Kamu rasakan. Pendapat atau saran Mereka terhadap Kamu pun belum tentu bisa mereka terapkan ketika mengalami keadaan yang sama.
Mereka hanya melihat dan menilai berdasarkan keadaan Mereka sendiri. Andai saja Mereka mengalami hal yang sama maka penilaian Mereka akan berbeda. Bisa saja Mereka justru menjadi lebih buruk dari yang Kamu alami sekarang.
Padahal setiap Manusia punya kekurangan dan kelebihan sendiri. Mereka juga punya sisi buruk, meskipun itu tentang hal lain. Seharusnya Mereka bisa introspeksi diri, bisa berkaca sebelum memberikan penilaian terhadap Orang lain, apalagi sampai menyebarkan hal itu yang akhirnya membuat langkah Orang lain menjadi lebih sulit.
Mereka tidak merasa senang jika banyak Orang menilai Kamu baik hanya karena Mereka merasa tahu sisi buruk Kamu. Mereka seolah merasa tidak adil jika Kamu lebih mudah dalam mendapatkan sesuatu dibanding Mereka. Maka gosip, fitnah, hingga penggiring opini selalu Mereka lakukan.
Maka untuk Kamu, cukup bersabar saja dan perbaiki saja hidup Kamu. Jangan selalu mendengar kata Orang jika itu justru menjadi beban pikiran. Orang seperti itu memang dimana-mana selalu ada, anggap saja motivasi untuk menjadi lebih baik.
Dan pelajaran untuk Kita sendiri, sebelum memberikan penilaian buruk pada Orang lain, lebih baik berkaca dulu sebab Kita juga bukan Orang sempurna. Tidak perlu menilai buruk apalagi menyebarkan dan membuat fitnah hanya untuk kepuasan saja. Kecuali untuk mengingatkan Orang yang Kita sayang agar lebih hati-hati saja.
Baca juga: Kamu Pilih Mana, Kesan Atau Kebahagiaan (5 Tes Kejujuran)