Perjalanan hidupku, saat itu menjadi lebih indah karena sosok dirimu yang sempat menemani dalam keadaan apapun. Hasrat yang begitu besar, kesetiaan, sayang, rindu, dan cinta menciptakan kebersamaan yang akan selalu menjadi kenangan indah. Kita sering membahas setiap hal yang sudah Kita lalui, canda tawa menjadi hiasan dalam menjalani hubungan itu.
Kadang memang ada pertengkaran, duka hingga air mata. Tapi itu tidak membuat keadaan jadi lebih buruk, justru ikatan emosional Kita semakin kuat. Hari demi hari membuat Kita semakin erat, Kita seperti benar-benar saling membutuhkan karena Kita punya keinginan untuk bisa saling selalu ada.
Banyak fase yang Kita lalui, hingga akhirnya kehangatan itu sudah jarang Kita rasakan. Masalah demi masalah sepertinya membuat hubungan Kita semakin renggang. Aku akui, meskipun begitu rasa sayang dan cinta ini masih besar untukmu. Tapi entah denganmu, apakah merasakan perasaan yang sama atau tidak, tentu Aku tidak tahu.
Mungkin cuma Aku yang mencintaimu, sedangkan Kamu hanya belum siap untuk pergi dariku. Hingga akhirnya Aku memutuskan untuk merubah cara berpikir, agar Aku bisa perlahan merelakan perubahan dalam hubungan Kita. Aku selalu meyakinkan diri, bahwa Kamu tidak mungkin akan Aku miliki sepenuhnya. Karena apa?, tentu saja karena sikapmu yang sudah mulai berubah.
Aku terpaksa melakukan ini, agar Aku bisa mulai membuka diri untuk Orang lain. Meskipun Aku belum benar-benar bisa merelakanmu. Mungkin Kamu tidak menyadari hal itu, karena Kamu sendiri sudah kekurangan hasrat terhadapku.
Perlahan tapi pasti, logikaku semakin kuat yang akhirnya membuat Aku bisa mengalahkan perasaanku. Jujur mengambil keputusan ini adalah hal yang sangat menyakitkan. Tapi Aku harus setuju karena hubungan Kita memang tidak bisa dipertahankan.
Akan sangat berat karena dari segi keadaan Kita sudah sangat berbeda jauh. Aku begitu mencintaimu, sedangkan Kamu hanya belum ingin Aku pergi begitu saja. Buktinya masih ada tindakan kebaikan yang Kamu tunjukkan, dimana hal itu telah memberikan sebuah harapan padaku.
Hingga akhirnya Aku benar-benar harus merelakanmu. Aku harus bisa beradaptasi dengan perubahan ini, meskipun sangat sulit. Bagimu mungkin ini mudah, karena Kamu sudah ada si Dia yang akan menjadi masa depan Kamu nantinya. Sedangkan Aku disini, masih memiliki rasa cinta yang teramat besar.
Meskipun Aku menjalani hubungan dengan yang lain, cinta terhadapmu sangat besar. Disini Aku hanya merintis sebuah hubungan, meskipun perasaan ini belum juga bisa untuk berpindah. Disini Aku hanya menuruti hasrat, tapi perasaan ini masih untukmu.
Terus terang saja ketika memutuskan untuk merelakanmu, Aku merasa siap. Tapi setelah semua itu berjalan, cintaku padamu justru semakin besar. Banyak waktu yang Aku lalui tanpa diri Kamu, hal itu justru mengingatkan kembali dengan semua kebersamaan yang sudah Kita lakukan. Dan efeknya tentu saja rasa cinta yang semakin besar.
Aku tidak yakin bisa mencintai Orang lain, mungkin saja Aku hidup bersama Orang lain tapi rindu ini tetap milikmu. Saat Aku dan Kamu sudah hidup dengan pasangan masing-masing, mungkin Aku hanya bisa melihat dari jauh kebahagiaanmu sambil menahan rasa rindu.
Entahlah, tapi yang pasti kepergianmu justru membuat rasa cinta ini semakin besar. Semua kenangan itu kembali teringat jelas, seolah baru kemarin Kita melakukannya. Itu saja, kini Aku hanya bisa memastikan bahwa Kamu akan selalu ada dalam ingatan. Menjadi kisah terindah yang hanya bisa Aku simpan sendiri. Selamat tinggal, Aku mencintaimu.
Baca juga: 10 Alasan Putus Yang Mengada-ada Dan Arti Sebenarnya