Perasaan sayang pada lawan jenis yang sangat besar bisa membawa Kita pada keadaan yang sangat bahagia. Namun hal itu juga bisa membawa Kita pada penderitaan dan sakit hati yang berkepanjangan. Ketika banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan apalagi bertentangan jauh dengan impian-impian yang sudah ada dalam benak Kita, itulah awal yang akan membuat Kita tidak merasa bahagia.
Ketika Kita sayang sama Seseorang, tentu akan sangat berat untuk jauh darinya. Bahkan membayangkan Dia hilang dari hidup Kita saja, sudah bisa membuat Kita gelisah dan jadi beban pikiran. Keinginannya adalah bisa terus bersama dan menjalani kebahagiaan dengannya. Tapi Dia yang Kita sayang belum tentu memiliki rasa yang sama. Sebab tiba-tiba saja Dia memutuskan hubungan secara sepihak saat Kita masih sayang-sayangnya.
Sakit hati hingga tidak percaya dengan keputusan Dia itu sudah pasti wajar Kita rasakan. Mengalami kondisi dimana Dia adalah satu-satunya sosok terpenting dalam hidup justru semakin terasa. Dalam kondisi menyakitkan itu, Kita sering tidak sadar dengan hal-hal yang justru bisa membuat Kita semakin sakit hati. Luka akan tambah semakin besar ketika hal-hal ini terjadi saat Kita diputusin pas lagi sayang-sayangnya.
1. Penasaran dengan penyebab Dia memutuskan hubungan
Karena rasa tidak terima yang Kita rasakan menciptakan keinginan untuk mencari tahu penyebab Dia mengambil keputusan itu. Kita ingin kejelasan pasti agar benar-benar yakin dan tidak lagi berharap padanya. Kita merasa bahwa itu akan mempermudah Kita untuk melupakannya. Padahal sebenarnya hal itulah yang akan membuat Kita semakin penasaran dan ingin tahu lebih dalam lagi. Jika sampai mengetahuinya, itu yang akan membuat Kita semakin merasakan sakit. Apalagi alasannya benar-benar tidak ingin Kita harapankan.
2. Masih berharap Dia akan menarik ucapannya
Diputusin sakit, tapi berharap agar Dia menarik kembali ucapannya dan bersedia menjalin hubungan kembali, itulah yang akan membuat Kita tambah sakit. Kita akan terus berusaha membuka diri dan berkomunikasi dengannya. Kita terlalu fokus pada sosoknya dan seolah menunggu Dia datang dan menyesal sudah memutuskan hubungan. Kita akhirnya hanya fokus pada hal tersebut dan tidak membuat Kita cepat melupakan rasa sakit tersebut. Maka sebaiknya Kita tidak berharap, lebih baik yakinkan diri bahwa Dia tidak akan pernah kembali.
3. Mengikuti dorongan untuk selalu tahu kabar terbarunya
Dorongan untuk selalu mencari informasi tentangnya sangat kuat, sebab sebelumnya Kita terbiasa dengan hal itu. Kita selalu berusaha untuk mendapatkan informasi baik dengan bertanya langsung atau dengan sekedar mengawasi. Inilah yang justru akan membuat Kita ketergantungan padanya. Kita butuh Dia dalam hidup Kita sehingga tidak akan menjadikan keadaan lebih baik. Justru semakin sakit ketika Kita tahu kabar buruk tentangnya, padahal jika Kita bisa melupakan sakit itu, kabar apapun tidak begitu memberi pengaruh pada Kita.
4. Curhat pada teman untuk meminta solusi
Kita menganggap teman yang Kita percaya bisa memberikan solusi yang bagus. Tapi teman dengan mendengar cerita Kita, tentu saja akan memberikan saran secara obyektif. Dia tetap akan memberikan saran yang bertentangan dengan keinginan Kita. Kita justru akan semakin sakit sebab hampir semua teman Kita menyarankan untuk segera move on. Jelas saja itu tidak sesuai, karena dorongan hasrat dan kasih sayang Kita padanya masih sangat besar. Keinginannya Kita tidak kehilangan Orang yang Kita sayang.
5. Seketika mencari pelarian dengan menjalin hubungan dengan Orang lain
Niat Kita itu move on karena diputusin Orang yang sangat Kita sayang, tapi dengan menjalin hubungan dengan Orang seketika itu akan membuat Kita semakin sakit. Pikiran Kita masih fokus sama Orang yang disayang, tapi memaksakan diri untuk sayang sama Orang lain. Ini tidak akan berhasil, justru akan membuat Kita merasa hambar dalam menjalin hubungan. Makanya berusaha dulu untuk beradaptasi pada perubahan. Jika memang sudah benar-benar netral, baru menjalin hubungan.
6. Merasakan kebersamaan dengannya akan membuat Kita merasa lebih baik
Jelas hal ini salah besar, meskipun niat Kita ingin merasakan kebersamaan untuk terakhir kali, atau ingin mengurangi rasa rindu agar tidak berharap lagi, yang pasti dorongan untuk mengajukan permintaan terakhir itu akan membuat Kita terjebak. Kita justru akan semakin sakit lagi setelah melalui semua itu. Rasa sayang dan tidak ingin kehilangan justru semakin kuat karena Kita sendiri tahu setelah itu akan benar-benar kehilangan Dia. Sehingga jika ini Kita turuti, ujung-ujungnya Kita akan berusaha untuk terus mendapatkan hal itu meskipun sudah tidak ada status. Bahkan bisa tetap melakukan itu meskipun sudah punya pasangan masing-masing. Kasus perselingkuhan dengan mantan, umumnya juga dimulai karena hal ini.
Baca juga: 4 Tanda Pacar Tidak Serius Ngajak Putus