Banyak Orang yang merasa khawatir terhadap masa depannya sendiri. Merasa takut tidak akan bahagia, takut terhadap masalah jodoh, Pekerjaan, hingga tentang masa tua. Hal itu akhirnya menciptakan kegelisahan sendiri yang menjadikan diri semakin pesimis. Ragu bahwa apa yang diperjuangkan akhirnya sia-sia dan memilih untuk pasrah dengan keadaan yang ada. Akhirnya menjadi hidup dalam harapan saja tanpa bisa berpikir apa yang harus dilakukan.
Pesimis itu tidak bagus karena menurunkan minat untuk berjuang, tapi terlalu optimis juga tidak terlalu bagus karena bisa membuat diri merasa tahu dan sekedar yakin bisa mencapai harapan tanpa melihat keadaan. Maka tetap lakukan dan berjuang tapi dalam melakukan itu Kamu harus benar-benar merasa tenang meskipun tidak pasti apa yang akan terjadi nanti. Untuk bisa seperti itu, berikut caranya.
1. Ubahlah pola pikir menjadi seperti ini
Untuk mencapai target masa depan yang Kamu inginkan, tentu tidak cukup dengan hanya berdiam diri. Maka Kamu tetap harus berusaha semaksimal mungkin. Kamu tidak harus sampai benar-benar terobsesi untuk mencapainya, yang penting lakukan saja perjuangan Kamu sebaik mungkin. Jika saja nanti tidak berhasil setidaknya Kamu sudah memiliki pengalaman karena proses dalam mencapai target masa depan yang Kamu inginkan. Kalaupun perjuangan Kamu tidak membuat Kamu berhasil mencapai apa yang Kamu harapkan, setidaknya itu bisa menjadi modal Kamu untuk mencapai target dalam hal yang berbeda. Setiap halangan dan rintangan yang Kamu rasakan, sudah pasti akan memberi manfaat bagi Kamu meskipun sudah menetapkan tujuan lain. Sebab tanpa kegagalan belum tentu Kamu siap untuk menghadapi masa depan Kamu yang seharusnya. Misalnya jika soal pasangan, Kamu berjuang untuk seseorang. Bersikap baik dan memperbaiki diri. Kalaupun dengan Orang tersebut tidak jodoh, setidaknya Kamu punya pengalaman dan memiliki kondisi lebih layak untuk Orang yang lain.
2. Pelajari, pahami dan kuasai
Banyak Orang gagal karena sudah merasa tahu bahkan ada juga yang merasa tidak mau tahu. Dalam pikiran hanya ada dua kemungkinan yaitu gagal dan berhasil. Kegagalan inilah yang membuat diri Kamu tidak merasa tenang, tapi Kamu tidak punya minat untuk mempelajari kemungkinan yang bisa menjadi penyebab kegagalan. Maka sebelum kegagalan itu menjadi akhir dari perjuangan Kamu, pahami dulu, dan kuasai hingga Kamu benar-benar mengerti. Jangan hanya karena Orang lain terlihat berhasil dengan jalan yang sama, Kamu tidak ada minat untuk belajar. Karena jika belum benar-benar memahami dan menguasai, Kamu tetap tidak akan merasa tenang. Sebab Kamu tidak tahu seberapa besar potensi kegagalan yang akan Kamu alami. Ketika Kamu sudah benar-benar tahu, maka Kamu akan lebih tenang karena sudah bisa berpikir langkah antisipasi untuk setiap rintangan.
3. Pikirkan jangka panjang untuk setiap tindakan, jangan hanya demi kesenangan sesaat
Banyak Orang gagal karena terlena oleh kesenangan sesaat yang membuatnya kehilangan masa depan. Kamu jangan menjadi seperti ini jika memang mengharapkan ketenangan. Percayalah banyak kesenangan yang akhirnya bisa merusak masa depan Kamu sendiri. Misalnya saja jika tentang hubungan cinta, Kamu menuruti hasrat untuk selingkuh atau bersenang-senang dengan Orang lain. Dampak atas hal itu akhirnya Kamu kehilangan Orang yang Kamu sayangi padahal ada masa depan baik dengannya. Atau setidaknya karena tindakan Kamu, membuat perasaan Pasangan Kamu berubah dan lama-lama ragu denganmu. Akhirnya Dia meninggalkan Kamu. Dalam dunia usaha juga demikian, banyak yang hancur karena kesenangan sesaat.
4. Dekatkan diri pada Tuhan, karena ketika Tuhan sayang sama hambanya maka akan diberikan jalan terbaik meskipun harus melalui proses yang menyakitkan
Tugas Kamu hanya mendekatkan diri pada Tuhan dan berusaha, Tuhan tahu mana yang baik untuk Kamu. Ketika Kamu salah dalam memilih, ada saja cara untuk membuat Kamu menemukan yang seharusnya Kamu capai. Jika tentang pasangan, Kamu ditunjukkan betapa buruknya Dia hingga Kamu ditinggalkan. Tapi akhirnya Kamu dipertemukan dengan Orang yang memang sesuai untukmu. Jika tentang cita-cita pekerjaan atau usaha, mungkin Kamu akan dihadapkan dengan kebangkrutan, dipecat, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya ketika menemukan yang sesuai Kamu menjadi lebih hati-hati dan bisa lebih bersyukur.