Jujur salah, tak jujur tambah salah. Begitulah kira-kira kondisi yang terjadi ketika menyembunyikan sesuatu dari Pasangan. Dalam hati yang terdalam tidak ingin mengatakan pada pasangan, karena jika pasangan tahu yang sebenarnya Dia akan marah sama Kita. Tapi jika Kita berusaha menutupi dan Pasangan tahu dengan sendirinya, itu akan membuatnya semakin tambah marah.
Maka ketika Kita terjebak dalam kondisi seperti ini, Kita seperti tidak punya pilihan. Karena keduanya sama-sama memberikan dampak buruk bagi diri Kita. Yang pasti jujur atau tidak, hasil akhirnya akan menjadi masalah. Biasanya jika Kita jujur dari awal, penyebab kemarahan pasangan adalah kenyataan yang menyakiti hatinya. Tapi jika Kita tidak jujur dan pasangan mengetahui dengan sendirinya, penyebab kemarahannya menjadi bertambah. Pertama karena kenyataan yang sudah Kita tutupi, penyebab kemarahan kedua adalah kekecewaan pasangan karena Kita berusaha menutupinya.
Memang apa yang Kita lakukan atau apa yang Kita alami adalah pemicu utama yang membuat Pasangan menjadi marah. Sebagai contoh Kita berkomunikasi bahkan mengenang sesuatu dengan mantan, Pasangan tahu hal itu dan menunjukkan kecurigaan. Kita tentu tahu jika jujur tentang apa yang terjadi pasangan pasti sangat marah, tapi jika Kita berusaha menutupi bahkan berusaha berbohong pada akhirnya Pasangan juga marah apalagi Dia mengetahui kenyataan itu dengan sendirinya.
Maka jika sampai ini terjadi, Kita tidak harus berusaha menutupinya. Lebih baik terbuka saja dengan apa yang sudah terjadi. Kalau sampai pasangan tetap marah, maka sudah menjadi kewajiban Kita untuk meredam kemarahannya. Yang pasti tunjukkan keberanian dan mengaku salah. Pasangan tidak akan punya banyak alasan untuk menyudutkan Kita. Kita tidak perlu membela diri apalagi menciptakan alibi. Yang penting Kita minta maaf dan berusaha meredam kemarahan pasangan.
Membela diri atau berusaha menutupi hanya akan membuat pasangan semakin marah. Andai saja Kita jujur dengan cara yang halus dan bisa memberi pengertian sama pasangan, ada kemungkinan Pasangan tidak marah meskipun tetap ada perasaan tidak nyaman dalam hatinya.
Itu jika sudah terlanjur terjadi, jika belum terjadi maka tugas Kita adalah melihat apa yang sebenarnya jadi masalah. Jika Kita tidak ingin terjebak pada kondisi jujur salah bohong tambah salah, maka Kita harus menghindari sumber masalahnya.
Kesimpulannya, jika sudah terlanjur terjadi lebih baik jujur dengan berusaha memberikan pengertian sebagai upaya meredam kemarahan pasangan. Jika belum terjadi Kita harus introspeksi diri dan menghindari hal-hal yang dapat memicu kemarahan pasangan.
Kemarahan pasangan jika tentang potensi Orang ketiga, dampaknya sangat banyak dan tidak hanya sekedar kemarahan itu saja. Hal itu bisa mempengaruhi pola pikir Pasangan. Bisa saja akhirnya Dia menjadi ragu, berkurang rasa sayangnya, atau bahkan dengan cara lebih rapi membalas apa yang sudah menyakiti hatinya. Besar kemungkinan aksi balas dendam pasangan bisa lebih menyakitkan dari apa yang Kita lakukan terhadapnya.
Baca juga: 7 Hal Ini Bisa Membongkar Perselingkuhan Pasanganmu Lebih Cepat