Pacaran dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan dan jarang ada masalah didalamnya, itu cuma sekedar angan-angan. Realitanya justru sering terjadi perbedaan pendapat, bertengkar, hingga kadang ada aksi saling mendiamkan. Baru baik beberapa hari, tidak butuh waktu lama akan terjadi pertengkaran lagi.
Penyebabnya pun tidak selalu berganti-ganti, sebab kadang masalahnya cuma itu itu saja. Ada perasaan tidak nyaman memang ketika terjadi pertengkaran, tapi entah kenapa pertengkaran tidak bisa dihindari. Setiap ada pemicu, pertengkaran seperti harus terjadi. Apa sih sebenarnya masalahnya hingga terus seperti ini, inilah yang sebenarnya terjadi pada Kalian.
1. Ada rasa tidak terima terhadap respon Pacar
Semua hal ada awalnya, begitu juga dengan pertengkaran Kalian. Ketika hal itu terjadi pertama kali, Kalian sama-sama menuruti dorongan kemarahan karena ada rasa tidak terima atas respon yang ditunjukkan pacar. Kamu menginginkan pacar memberikan respon baik dan lembut tapi pacar tidak melakukannya. Karena itu ada rasa tidak terima dalam diri Kamu, dan Kamu menurutinya. Hal ini jadi kebiasaan dalam hubungan Kalian. Ada perasaan tidak dihargai. Sebaliknya juga, ketika pacar marah Kamu seperti tidak ingin memberikan respon yang baik. Karena disini Kamu juga merasa tidak sepenuhnya salah.
2. Sama-sama ingin dimengerti meskipun sama-sama tidak bisa menunjukkan petunjuk sedikitpun
Kamu dan pacar sama-sama ingin dimengerti, tapi tidak ada pemikiran untuk memberi petunjuk. Saat Kamu kecewa, Kamu hanya diam dan berharap Pacar mengerti sendiri. Pacar juga memiliki pemikiran sama ketika merasakan kekecewaan. Setiap berada pada posisi yang dikecewakan, seperti merasa cukup diam. Berpikir seharusnya pacar bisa mengerti sendiri tanpa diberitahu. Apalagi jika sebelumnya sudah ada peringatan lebih dulu.
3. Masing-masing dari Kalian lebih banyak memikirkan kepuasan diri sendiri
Ada perasaan puas ketika merasa menang, ada perasaan puas ketika pasangan mengaku salah dan minta maaf. Itulah yang menguasai diri Kalian sehingga sering sekali tidak ingin mengalah ketika ada pertengkaran. Sama-sama ingin dianggap benar sehingga bagi yang memang benar merasa harus bisa menunjukkan kebenaran. Sedangkan yang salah merasa perlu melakukan pembelaan agar tidak dianggap salah.
4. Kadang tidak menutup kemungkinan, pembelaan diambil dari kesalahan masa lalu
Tidak jarang masa lalu menjadi jurus andalan untuk memberikan pembelaan. Bagi yang mengungkit masa lalu, merasa bahwa itu adalah sebuah kesalahan. Sedangkan yang masa lalunya diungkit, merasa hal itu tidak seharusnya dijadikan bahan untuk menyalahkan. Maka akan terjadi pertengkaran yang lebih menjadi jika sampai melibatkan masa lalu pasangan.
5. Penyebab pertengkaran tidak dijadikan pelajaran untuk dihindari karena sudah sama-sama terbiasa melakukannya
Sebagai contoh Kamu terbiasa dekat sama Orang lain, Pacar Kamu tidak terima dan itulah yang menjadi penyebab pertengkaran. Sayangnya Kamu tidak belajar dari hal itu untuk menghindari pertengkaran. Tidak ada upaya menjaga perasaan pasangan atau upaya untuk tidak terlalu dekat Orang lain. Kamu tidak bisa menahan hasrat padahal itulah yang menjadi sumber pertengkaran.
6. Kurangnya keterbukaan hingga salah satu harus memaksa baru mendapat penjelasan yang meyakinkan
Kamu bertanya pada pacar, butuh penjelasan tapi pacar seolah tidak niat menjelaskan. Ini akan menciptakan pemikiran bahwa pacar seperti menyembunyikan sesuatu. Kamu harus marah dulu baru pacar mau menjelaskan. Andai saja pacar mau menjelaskan lebih banyak sejak awal, mungkin tidak akan terjadi pertengkaran. Tapi entah kenapa pacar tidak mau melakukan hal itu.
7. Salah satu bahkan keduanya hanya memikirkan sesuatu yang sesaat tanpa pertimbangan jangka panjang
Kalau memikirkan sesaat saja, cenderung tidak memikirkan dampak buruk terhadap hubungan. Hanya menuruti keinginan sendiri tanpa berpikir nanti akan jadi masalah. Andai saja keduanya memikirkan efek jangka panjang tentu tidak akan menuruti hasrat yang bisa menjadi pertengkaran bagi keduanya.
8. Terbiasa bertengkar membuat Kalian mudah tidak terima ketika ada penyebab kecil sekalipun
Karena kebiasaan bertengkar yang sudah menjadi budaya, maka masalah kecil pun jika bisa menciptakan kekecewaan akan berakhir dengan kemarahan. Awal pertengkaran terjadi bisa disebabkan oleh masalah besar. Tapi lama-lama masalah kecil pun bisa menjadi penyebab. Karena apapun penyebabnya, yang menciptakan kemarahan adalah rasa tidak terima yang dirasakan.
Baca juga: 7 Hal Yang Dibenci Cowok Saat Bertengkar