Dalam mengawali hubungan, Pria memang cenderung tidak berpikir panjang. Sehingga ketika merasakan ketertarikan antar lawan jenis, banyak yang kurang peduli dengan status hubungan Wanita yang disukai. Ketika merasa tertarik, langsung berusaha mencari kesempatan. Tidak begitu berpikir Wanita yang disukai sudah punya pacar atau bahkan sudah punya suami. Selama ada ketertarikan antar lawan jenis, cenderung berusaha melakukan pendekatan tanpa berpikir akhirnya nanti seperti apa.
Makanya tidak jarang Pria yang akhirnya menjalin hubungan dengan Istri Orang. Memang sudah niat untuk menjalin hubungan seperti itu atau bisa juga terjebak tapi belum rela mengakhirinya. Apalagi jika kenyamanan sudah dirasakan lebih dulu dan mendapatkan banyak sensasi kesenangan dari hubungan itu.
Baik pacaran dengan Gadis, Janda, atau Istri orang, meskipun pada dasarnya sama saja tapi tetap memberikan sensasi yang berbeda-beda.
1. Pacaran sama Gadis
Pacaran sama gadis itu saat mengawali belum bisa memperkirakan akan mengalami gaya pacaran seperti apa. Sudah sempat ada pikiran tentang gaya pacaran yang akan dijalani dengan melihat kondisi dari gadis itu sendiri. Tapi bayangan awal tetap saja memikirkan hal-hal yang wajar seperti ketemuan, makan bersama, jalan-jalan, dan mungkin mesum dikit-dikit.
Komunikasi melalui aplikasi chatting menjadi satu-satunya cara untuk membangun hubungan, diusahakan seperti itu apalagi pertemuan tidak selalu bisa dilakukan setiap hari. Pertemuan lebih sering dilakukan dengan jalan-jalan bersama atau makan-makan.
Kalau sudah semakin dekat, mulai penasaran dengan masa lalu sang Gadis. Seperti apa sih masa lalu Dia, dan apa saja yang sudah pernah dilakukan dengan mantan-mantannya. Hal itu menimbulkan rasa penasaran yang sangat tinggi. Rasa penasaran yang paling tinggi, adalah rasa penasaran terhadap status keperawanan sang Gadis.
Namanya pacaran sama gadis, tentu saja ada rasa was was terhadap teman-teman Pria yang sering aktivitas dengannya. Apalagi masih status pelajar tentu saja akan banyak peluang teman-teman Pria untuk mendekati Dia. Belum lagi pikiran yang masih labil, sering sekali membuatnya mudah menerima Orang baru masuk dalam kehidupan pribadinya.
Andai saja berhasil sayang, harapannya itu sudah terlalu jauh sampai pada tahap pernikahan. Tapi kalau sudah merasa bosan, diputus sayang tapi diseriusi juga kurang hasrat. Tapi yang pasti jika disuruh menghadap Orang Tua, lebih punya banyak nyali karena masih dianggap wajar.
2. Pacaran sama Janda
Pacaran sama Janda yang pasti sudah siap dengan masa lalunya, karena sudah jelas-jelas pernah menikah. Rasa penasaran cenderung fokus pada mantan Suami dan penyebab bercerai. Karena sudah pernah menikah, pacaran sama Janda dianggap lebih berpengalaman dalam hal hubungan. Dan yang pasti ada rasa percaya diri lebih tinggi dan menganggap lebih mudah dalam mendapatkan hatinya.
Kalau soal sikap, sebenarnya janda atau gadis sama saja. Status tidak begitu menentukan karena tetap saja dipengaruhi oleh karakter pribadinya.
Tapi yang bikin sakit, masalah persaingan. Soalnya harus menerima kenyataan banyak Pria dari berbagai kalangan yang melakukan pendekatan. Dari perjaka, Duda, hingga Suami Orang pun ikut mengambil peran. Bahkan kadang Orang yang sudah tua bangka pun ikut-ikutan.
Tergantung dari tujuan sih kalau urusan cara berpikir, meskipun ada pikiran untuk serius tapi nafsu tetap lebih banyak menguasai diri. Bayangan lebih banyak tentang nafsu meskipun pada akhirnya tetap menggunakan kasih sayang. Kalau sudah benar-benar sayang tidak peduli lagi dengan status, keinginannya juga menikah.
Andai saja sudah punya anak, ada keinginan untuk mengambil hati anaknya juga. Ada harapan anaknya bisa akrab bahkan mau menganggap sebagai ayah. Tapi ya tergantung anaknya juga, kalau sudah agak besar mungkin tidak perlu melakukan hal tersebut.
3. Pacaran sama Istri Orang
Ini adalah hubungan paling ekstrim. Pikiran memang didominasi oleh syahwat. Tidak ada pemikiran terhadap resiko untuk menikahi. Jadi pacaran sama Istri orang itu lebih banyak dikuasai oleh nafsu meskipun akhirnya bisa sayang juga. Mengawali hubungan, tentu sudah tahu harus diam-diam dan kucing-kucingan sama Suaminya. Tentu bisa tega sama Suaminya karena mungkin terkalahkan oleh hasrat yang begitu besar, apalagi tidak kenal bahkan mungkin tidak pernah bertemu.
Makanya rela berbagi waktu dan menganggap tidak masalah ketika Pacar sedang bersama Suaminya. Seperti ada perasaan rela jika menjadi yang kedua. Saat pertemuan terjadi, merasa lebih bahagia karena Istri orang cenderung lebih bisa memberikan kasih sayang dan tentu kesenangan.
Kalau sudah sangat sayang, mulai ada rasa cemburu terhadap suaminya. Pacar pun seperti berusaha menjaga perasaan dengan menutupi atau tidak menunjukkan banyak kemesraan dengan sang suami. Kalau sudah sampai tahap ini, mulai muncul konflik dalam pikiran. Bimbang karena ada keinginan untuk memiliki tapi sadar juga masih ada suami.
Kalau berpikir dengan perasaan, seperti merasa rela jika terus mengalami keadaan demikian. Meskipun ada juga harapan untuk memiliki seutuhnya. Tapi kalau berpikir dengan logika, ada keinginan untuk merintis hubungan dengan yang lain untuk masa depan sendiri dan berusaha keluar dari lingkaran tersebut pelan-pelan. Tapi entah mengapa, ada sensasi lebih menantang ketika pacaran sama Istri Orang. Sensasi itu tidak dirasakan ketika pacaran dengan Janda dan juga gadis biasa.
Baca juga: 8 Tanda Wanita Termasuk Gila Seks