Punya pacar yang suka mengancam dan cenderung membuktikan ancaman memang bisa menciptakan rasa khawatir tersendiri. Karena ketika satu ancaman saja sudah dibuktikan, biasanya Pacar akan melakukan hal yang lebih nekad lagi. Tidak selalu karena suatu masalah, kadang karena salah paham saja bisa menjadi seperti itu.
Pacar tidak selalu melakukan tindakan nekad yang hanya bisa merugikan Kamu sendiri, ada kalanya merugikan kedua belah pihak. Tapi pacar tidak berpikir sampai sejauh itu, sering sekali pacar hanya menuruti emosinya. Kalau memang Kamu sudah melakukan kesalahan, itu masih bisa dimaklumi. Tapi kalau lama-lama hal itu membuat pacar semakin tidak tahu diri, tentu bisa menciptakan rasa tidak nyaman. Maka atasi dengan hal ini.
1. Jelaskan dari awal agar pacar menjadi yakin sebelum berpikir buruk
Menuruti Pacar seperti ini lebih dulu adalah hal yang sangat penting dan menjadi strategi yang harus diterapkan. Tujuannya tentu saja agar pacar tidak semakin menjadi. Melawannya hanya akan membuat pacar semakin nekad dan ancamannya semakin menjadi. Maka jangan biarkan pacar sampai memiliki pikiran buruk. Ketika ingin melakukan sesuatu jangan membiarkan pacar penuh tanda tanya. Jelaskan dan yakinkan, itu adalah cara terbaik untuk mengendalikan kadaan.
2. Jangan menjawab setengah-setengah ketika sedang ada salah paham
Ketika terjadi salah paham, justru akan membuat pacar semakin berpikir buruk jika Kamu menjawab pertanyaan setengah-setengah. Jelaskan saja semua dengan jelas agar tidak banyak pertanyaan lagi. Itu sudah cukup untuk membungkam pacar untuk tidak memberikan ancaman atas kecurigaan yang Dia rasakan. Ini hanya langkah awal, pada bagian akhir Dia pasti akan berubah.
3. Jangan membuatnya tahu hal-hal yang Kamu takutkan dari hubungan Kalian
Membuatnya tahu tentang hal-hal yang tidak Kamu inginkan, hanya akan membuat pacar memiliki banyak hal untuk dijadikan ancaman. Misalnya Kamu takut pacar menyakiti dirinya sendiri, hal itu justru akan digunakan pacar sebagai ancaman yang akan dilakukan nantinya. Atau jangan menunjukkan takut ditinggalkan karena hal itulah yang akan dijadikan ancaman ketika marah sama Kamu. Jadi jangan terlalu menunjukkan banyak hal yang tidak Kamu inginkan padanya. Agar semakin sedikit cara mengancam yang Dia miliki.
4. Memberinya kebebasan lebih dulu agar Kamu merasa lebih aman
Kamu sendiri juga jangan terlalu mengekang Dia. Biarkan Dia nyaman dengan aktivitasnya sendiri. Memang ada kalanya Kamu ingin tahu bahkan curiga kepadanya, tapi Kamu harus bisa menahan diri untuk bertanya. Semakin lama Dia akan asyik dengan Dunianya sendiri dan Kamu lebih punya ruang untuk diri Kamu sendiri. Maka biarkan Dia terbiasa menghilang, dengan begitu Dia tidak terlalu banyak memikirkan diri Kamu.
5. Jangan memberikan pembelaan, biarkan saja Dia puas marah-marah
Andai Kamu sudah melakukan kesalahan, jangan membela diri hanya agar tidak dianggap salah. Biarkan Dia menganggapmu salah dan biarkan Dia marah-marah. Dia pasti akan berhenti setelah itu, kalau Kamu membantah atau membuat pembelaan justru akan membuatnya semakin marah.
6. Biarkan ketika Dia mengabaikan Kamu
Kadang karena kemarahan, Dia sengaja mengabaikan Kamu untuk beberapa waktu. Biarkan saja hal itu dan jangan terlalu sering menghubungi hanya untuk memperbaiki keadaan. Biarkan gengsi Dia semakin meningkat karena dengan begitu Dia tidak akan banyak ingin tahu terhadap hal yang Kamu lakukan dibelakangnya.
7. Minta maaf dan mengakui kesalahan agar Dia luluh dan tidak lagi bisa terus menyalahkan
Jika salah langsung saja minta maaf dan mengakui kesalahan. Dia justru tidak punya bahan lagi untuk marah sama Kamu. Paling tanya alasan dan kenapa Kamu tega melakukan itu. Jika Kamu bisa menyampaikan dengan cara yang pas, Dia justru bisa tersentuh dan menganggap tidak perlu memperpanjang masalah lagi.
8. Tunjukkan upaya mencegah ketika Dia mulai mengancam, jangan justru memancing emosi Dia yang akan membuatnya benar-benar melakukan ancamannya
Dia itu ingin dicegah ketika menyampaikan ancaman sama Kamu, Dia tidak ingin Kamu menantang Dia untuk benar-benar melakukannya. Maka katakan "jangan" ketika dalam kemarahan Dia memberikan ancaman. Ini untuk mencegah Dia semakin nekad melakukan ancaman yang semakin besar.
9. Hindari mengabaikan Dia saat mulai memberikan ancaman
Mengabaikan Dia justru akan membuat Dia semakin marah. Turuti saja keinginan Dia ketika dalam kondisi ini. Jangan terlalu takut Dia akan semakin menjadi, sebab itu justru akan menguntungkan posisi Kamu kedepannya.
10. Mengalah untuk menang
Menghadapi pacar dengan tipikal seperti ini memang harus sering-sering mengalah. Bukan untuk kalah tapi untuk memenangkan dan keluar dari kondisi seperti ini. Ketika pacar merasa banyak dituruti, cenderung membuatnya lebih egois dan maunya menang sendiri. Perlahan tapi pasti, Kamu akan dianggap tidak terlalu berharga untuknya. Dan itu otomatis akan membuatnya lebih memikirkan Dirinya sendiri daripada Kamu.
Ketika Dia sudah melewati fase itu, Kamu memang menjadi kurang diperhatikan, Dia menjadi seenaknya sendiri. Dan saat itu terjadi, manfaatkan kesempatan itu untuk mencari keamanan atau perlindungan dari semua ancaman yang bisa Dia berikan. Agar suatu saat ketika Dia mulai memberikan ancaman, Kamu sudah siap langkah antisipasinya jika Dia melakukannya.