Perasaan ingin memiliki hubungan khusus bersama Orang lain meskipun itu adalah Suami atau Istri Orang, memang kadang tidak bisa Kita hindari. Perasaan yang muncul tiba-tiba karena banyak sebab seperti misalnya sering bertemu, merasa mendapatkan tindakan kebaikan, dan sebagainya membuat Kita merasakan sesuatu yang berbeda. Ketertarikan antar lawan jenis terhadap Suami atau Istri Orang hingga akhirnya membuat Kita merasa memiliki cinta terhadapnya. Bahkan kadang, perasaan itu muncul seketika hanya karena melihat fisik.
Kita menjadi punya keinginan untuk lebih akrab, lebih kenal, bisa mencuri waktu untuk memiliki kebersamaan, bahkan punya hubungan khusus meskipun hanya sebagai selingkuhan. Makanya ketika mengalami kondisi ini, kebanyakan Orang suka mencuri waktu atau membuka peluang agar bisa terhubung tanpa ketahuan suami atau istrinya.
Bagi banyak Orang, mencintai Suami atau Istri orang itu sudah menjadi sebuah kesalahan, tapi bagi Penulis sendiri tidak bisa disalahkan jika Kita hanya sekedar merasakan hal tersebut. Perasaan itu bukan pilihan karena kita tidak bisa memutuskannya sendiri. Perasaan adalah keterpaksaan karena Kita memang harus merasakannya. Seolah dengan sebab yang sepele dan tidak selalu berlaku bagi semua Orang, Kita tiba-tiba mencintai Orang lain.
Selama Kita hanya merasakan hal itu, maka itu bukan sebuah kesalahan meskipun Orang yang Kita cintai adalah Suami atau Istri Orang. Tapi jika sudah sampai pada tahap tindakan, itulah kesalahan terbesar Kita.
Ketika Kita merasakan getaran yang Kita akui sebagai perasaan cinta, Kita cenderung mulai berusaha untuk melakukan tindakan. Menikmati komunikasi, berusaha untuk lebih sering bertemu, bahkan mengajak atau menerima tawaran untuk makan bersama. Dan setelahnya kedekatan akan semakin tercipta dan Kita menjadi merasa tidak bisa lepas dari situasi tersebut, meskipun Kita tahu kalau hal tersebut salah. Dorongan hasrat akan membuat Kita semakin memiliki keinginan lebih, dan sejak itulah Kita terjebak pada keadaan yang sangat buruk.
Maka ketika Kita memiliki rasa terhadap Orang lain meskipun itu adalah Istri atau Suami Orang, Kita tidak bisa disalahkan karena itu adalah keterpaksaan. Tapi setelah itu, Kita punya pilihan. Memilih untuk melakukan tindakan agar perasaan itu hilang, membiarkan agar hilang sendiri, atau menurutinya yang akhirnya membuat Kita terjebak perasaan lebih dalam hingga melakukan hal melebihi batas bersama suami atau Istri Orang.
Intinya seberapa besar apapun perasaan Kita pada Istri atau Suami Orang, pilihan Kita itulah yang akhirnya bisa membuat Kita disalahkan atau tidak. Sekian.
Baca juga: 7 Tanda Istri Anda Jadi Incaran Para Tetangga