Wawancara kerja antara User dengan calon Driver tentu hal yang tidak bisa dihindarkan. Demi kenyamanan bersama harus melalui tahap ini agar tidak ada kesalahpahaman dibelakang hari. Anda tentu tidak menginginkan, sudah capek capek mencari lowongan pekerjaan Supir, setelah dapat justru gagal pada proses wawancara. Dengan begitu Anda harus mencari lowongan kerja yang lain.
Padahal setelah mendapatkan lowongan kerja yang lain, belum tentu Anda akan diterima hanya karena saat Proses wawancara Anda telah membuat User meragukan Anda. Maka ada beberapa poin yang harus Anda perhatikan ketika wawancara kerja menjadi Supir pribadi.
1. Berpenampilan seperti ini
Jangan anggap enteng masalah penampilan terutama didepan calon pengguna
jasa Supir yang akan memperkerjakan Anda. Berikan kesan sebaik mungkin untuk menunjukkan bahwa Anda adalah Supir Profesional. Standar terbaik adalah dengan menggunakan kemeja polos lengan panjang warna cerah dengan celana panjang bahan halus yang sesuai, biasanya warna hitam. Menggunakan sepatu yang sudah disemir dengan kondisi bersih dan mengkilap. Potongan rambut pendek rapi dan kalau bisa menggunakan aksesoris pendukung jam tangan untuk menunjukkan kesan elegan.
2. Ajukan pertanyaan yang sesuai dengan tegas
Akan ada saatnya calon pengguna jasa Anda memberikan berbagai penjelasan. Anda perhatikan betul dan jika sudah dipersilahkan untuk bertanya, tanyakan sesuatu yang belum Anda ketahui dengan tegas. Tanyakan sesuatu yang tentu saja berkaitan dengan pekerjaan Anda. Pertanyaan pun jangan muter-muter apalagi terlalu banyak, karena hal itu akan menunjukkan kesan Anda terlalu banyak tuntutan. Maka perhatikan, dan tanyakan sesuatu yang belum begitu jelas ketika diberi kesempatan untuk bertanya. Jangan mengaku sudah mengerti padahal Anda belum begitu memahaminya.
3. Bawa alat untuk mencatat
Jangan hanya sekedar mendengarkan, karena itu bisa Anda lupakan begitu saja. Sebaiknya siapkan buku dan juga pena, itu lebih sopan daripada Anda mencatat melalui handphone langsung. Catat lebih dulu segala hal yang sudah dijelaskan dalam selembar kertas baru setelah semua selesai, bisa Anda salin di handphone. Selain ini berguna untuk membuat Anda tidak perlu repot mengingat semuanya, ini juga menunjukkan kesan bahwa Anda serius dengan pekerjaan tersebut.
4. Jika ditanyakan gaji, sesuaikan dengan 2 hal ini
Kadang User tidak menentukan jumlah gaji yang akan Anda terima. Ada juga yang meminta Anda untuk menentukan sendiri. Jangan sampai terjadi adegan kebingungan apalagi hanya senyum-senyum sungkan dan mempersilahkan user menentukan gaji Anda sendiri. Ada 2 hal petunjuk untuk menentukan jumlah gaji. Yang pertama lihat kondisi finansial dan juga kemampuan membayar dari User sendiri. Ini bisa diperkirakan dengan mengetahui pekerjaan calon user. Untuk yang kedua, berdasarkan penjelasannya, Anda bisa memperkirakan seberapa aktif peran Anda sebagai Supir pribadi. Ini bisa menentukan seberapa besar seharusnya Anda menerima pembayaran. Tapi sebelum itu, Anda juga harus mengetahui standar gaji supir pribadi di Kota tersebut.
5. Jangan menceritakan pengalaman jika tidak ditanyakan
Terlalu bangga terhadap pengalaman sebagai Supir juga bisa membuat calon Bos ilfil. Maka ceritakan saja pengalaman jika ditanya dengan sekedarnya. Karena ketika rasa bangga itu sudah menguasai, cenderung membuat Anda punya minat yang besar untuk cerita terus menerus. Hindari hal ini.
6. Menyatakan keberatan terhadap aturan yang diberikan
Jika ada aturan yang menurut Anda memberatkan, sebaiknya Anda jangan mengajukan keberatan saat itu juga. Anda bisa mengajukan hal itu dengan cara yang lebih halus menggunakan tambahan kata "apa boleh" dengan alasan yang jelas. Dan dalam penyampiannya sebaiknya setelah Anda diterima kerja dan si Bos merasa nyaman dengan Anda. Anda jangan berpikir terlalu ribet dulu jika belum benar-benar merasakan kenyataannya. Karena kadang aturan yang diberikan user, terkesan berat tapi ketika dijalani rasanya biasa saja.
Itulah 6 hal yang harus Anda perhatikan saat wawancara kerja jadi supir pribadi. Akan lebih bagus lagi jika Anda menyempatkan diri untuk mengetahui seluk beluk calon pengguna jasa Anda. Tentunya dengan mencari informasi secara eksternal.