Sudah menjadi kebiasaan bagi Kita, mudah percaya pada apa yang disampaikan Orang lain tanpa berusaha mencari tahu kebenarannya. Kita tidak pernah berpikir apa yang Dia sampaikan itu benar atau tidak. Apalagi jika Orang yang menyampaikan Kita anggap bisa dipercaya. Khususnya ketika mendapatkan cerita tentang keburukan Orang lain, Kita langsung berpikir bahwa orang yang dibicarakan benar-benar buruk. Padahal ada banyak alasan agar supaya Kita tidak terus-terusan menerapkan pola pikir yang seperti ini. Sebab apa yang disampaikan tentang keburukan Orang, belum tentu benar meskipun pihak yang menyampaikan termasuk Orang yang sangat jujur. Berikut alasan jangan langsung menilai buruk berdasarkan "katanya".
1. Kita tidak pernah tahu sumber cerita itu darimana asalnya
Pernahkah Kita berpikir bahwa Orang yang menyampaikan juga mendengar hal itu dari kata Orang lain. Kita tidak akan pernah bisa memastikan sumber awal cerita tersebut dari Orang yang jujur atau pembohong. Bisa saja cerita awal diciptakan oleh pembohong tapi disebarkan secara massal dan berulang kali. Sehingga akan semakin banyak orang yang menyampaikan seolah cerita itu benar-benar terjadi. Sehingga Orang jujur pun akan terpengaruh juga. Hingga akhirnya banyak yang menganggap bahwa kebohongan itu adalah sesuatu yang benar adanya.
2. Kita tidak tahu pasti, tujuan pihak yang menyampaikan keburukan Orang lain
Tujuan Orang menceritakan hal buruk, tidak pernah bisa Kita ketahui secara pasti. Bisa saja Dia hanya berusaha mempengaruhi agar Kita tidak suka atau menilai buruk Orang yang diceritakan keburukannya. Ada kepentingan tertentu, kepuasan tersendiri, atau bisa juga untuk menghindarkan Kita dari Orang tersebut. Orang yang terkesan jujur pun bisa terpengaruh untuk melakukan hal ini, jika Dia merasa apa yang Dia lakukan adalah demi tujuan yang benar.
3. Bisa jadi cerita itu sengaja diciptakan atas dasar kebencian semata
Kalau sudah benci, apapun bisa dianggap salah sehingga akhirnya suka menambahkan cerita agar lebih banyak Orang yang membenci sosok tertentu. Atau kalau tidak, menceritakan kebenaran tapi berusaha menggiring opini agar pemahaman orang lain menjadi salah. Kita tidak pernah tahu ketika mengalami kondisi ini. Seolah Kita langsung percaya begitu saja.
Lalu, Apa yang harus dilakukan?
Kita tidak seharusnya menilai Orang lain buruk hanya berdasarkan kata Orang. Jika Kita memang perlu mencari tahu, cari tahu kebenarannya dari sumber yang benar-benar bisa memberikan bukti nyata. Jika kita tidak merasa perlu mencari tahu, jangan sampai menganggap cerita yang beredar benar adanya. Apalagi sampai ikut menyebarkan pada Orang lain.
Jika Kita sudah terlanjur mendapatkan kabar buruk tentang Seseorang, jika memang ingin tahu maka kenalilah Orang tersebut. Sebab banyak sekali Orang yang buruk tentang satu hal saja, akhirnya Orang lain banyak yang menganggap buruk terkait semuanya. Padahal namanya Manusia pasti ada sisi baiknya. Dan sekali lagi, belum tentu keburukan yang sudah beredar adalah kenyataan yang ada pada dirinya.
Pada kenyataannya Kita sering menilai Orang dari tampilan luarnya. Orang yang tampak buruk Kita anggap buruk, apalagi jika sudah ada kabar yang beredar. Tapi Kita sendiri lupa banyak Orang munafik yang tampaknya baik tapi sebenarnya lebih parah dari Mereka yang Kita anggap lebih buruk. Maka stop menilai Orang berdasarkan katanya apalagi ikut menyebarkannya.