Dalam urusan kehidupan apapun itu, baik untuk urusan asmara, pekerjaan, hingga cita-cita, Kita tidak selalu mendapatkan kemudahan dalam memperjuangkan suatu tujuan. Padahal tujuan itu yang selama ini menjadi harapan. Kita yakin jika tujuan itu tercapai maka Kita akan merasa bahagia. Tapi dalam perjalanan, sering sekali terjadi rintangan yang mampu membuat Kita menjadi pesimis. Mental bisa menjadi down dan Kita merasa tujuan itu sulit sekali untuk dicapai. Hingga jika Kita menyerah pada akhirnya, terpaksa Kita mencari alternatif tujuan lain yang dianggap lebih mudah. Padahal pemikiran pesimis itu biasanya disebabkan oleh hal-hal semacam ini.
1. Tekanan dari banyak pihak
Tekanan dari banyak pihak memang sering sekali membuat Kita merasa pesimis. Pengaruh dari banyak Orang membuat Kita berpikir seperti apa yang dikatakan oleh Mereka. Pemikiran yang ditanam oleh Mereka, berhasil membuat Kita berpikir sama seperti Mereka. Tujuan Kita tidaklah baik, Kita tidak mungkin bisa mencapainya, atau pada akhirnya Kita menjadi berpikir bahwa semua perjuangan Kita sia sia saja, itulah yang akhirnya muncul dalam pikiran Kita. Kita menjadi ragu untuk melanjutkan apalagi banyak yang menentang hal itu. Padahal jika Kita terus berusaha, tanpa dukungan pun Kita sebenarnya bisa. Tugas Kita hanya mencari jalan yang tepat untuk mencapainya.
2. Kegagalan pada proses awal
Setelah mencoba dan gagal, banyak dari Kita yang menganggap bahwa itu adalah akhir dari perjuangan Kita. Sering tidak disadari bahwa sebenarnya masih ada kesempatan kedua. Dan kegagalan itu hanyalah awal agar Kita bisa mempelajari penyebab kegagalan tersebut. Jadi bukan menyerah, tugas Kita adalah mencari penyebab kegagalan tersebut agar dikesempatan yang berikutnya bisa mendapatkan keberhasilan.
3. Contoh nyata kegagalan dari Orang lain
Kita bisa menjadi takut ketika ada Orang lain yang lebih dulu melangkah dan akhirnya merasakan kegagalan. Contoh nyata itu menjadi bayangan bagi Kita, seolah kemungkinan Kita mengalami keadaan yang sama akan semakin besar. Padahal belum tentu, dari segi kemampuan saja sudah berbeda, dan tentu cara berjuang juga tidak sama. Melihat contoh nyata kegagalan bukan masalah, selama Kita bisa belajar dari contoh tersebut agar tidak mengalami hal sama.
4. Kesulitan melangkah karena keterbatasan
Merasa kurang modal, merasa kurang pengalaman, merasa kurang dukungan, itulah yang membuat Kita merasa kesulitan sendiri. Hal itu wajar meskipun sebenarnya hanya ada dalam pikiran Kita sendiri. Dengan atau tanpa dukungan, Kita tetap akan merasakan kesulitan. Keterbatasan bukanlah halangan karena tingkat kesulitan itu tidak diukur dari jenis kesulitannya, tapi diukur dari cara berpikir Kita sendiri. Meskipun sulit jika Kita punya niat berusaha, tentu kemungkinan besar rintangan bisa Kita lalui pada akhirnya.
5. Bayangan terhadap resiko kerugian yang lebih besar
Kerugian waktu bahkan materi memang sering sekali menjadi ketakutan dalam diri Kita. Bagaimana jika sudah terlanjur masuk, akhirnya akan semakin dalam mengalami kerugian. Bagaimana jika nanti sudah menunggu lama ternyata gagal juga. Itulah yang sering menjadi beban pikiran Kita. Semua hal ada resiko, maka dari itu Kita harus bisa mendapatkan sisi positif dari setiap hal yang Kita korbankan. Kita jadi tahu, dan bisa mendapatkan pelajaran lain yang bisa berguna untuk tujuan lainnya.
6. Rasa takut menghadapi rintangan
Keberanian memang diperlukan, tapi sering sekali rasa takut terhadap kenyataan atas rintangan yang ada, membuat Kita pesimis sendiri. Apapun rintangannya harus bisa dihadapi, meskipun kadang hal itu membuat Kita merasa terpojok. Padahal rasa takut itu bisa hilang, jika Kita sudah terbiasa melakukannya.
7. Ada perasaan tidak rela meninggalkan zona nyaman
Ini yang sering membuat Kita pesimis. Kita merasa kondisi saat ini adalah zona nyaman. Ketika Kita berusaha memperjuangkan suatu tujuan, sering sekali tidak rela meninggalkan zona nyaman tersebut. Dalam pikiran Kita, keinginannya adalah bisa berjuang tanpa meninggalkan zona nyaman. Padahal zona nyaman itu hanya ada dalam pikiran Kita. Selama Kita bisa beradaptasi dengan segala perubahan, zona nyaman bukanlah hal yang harus disayangkan. Untuk itu, terus semangat dalam memperjuangkan apa yang menjadi tujuan.