Anda sudah berusaha membayar cicilan tapi rasanya hutang Anda tidak kunjung lunas. Justru yang dirasakan, hutang itu semakin menjadi beban pikiran Anda. Ini bisa terjadi karena mungkin kesalahan Anda sendiri, yang bisa saja beberapa diantaranya seperti berikut ini.
1. Merasa santai terhadap hutang yang bisa ditunda pembayarannya
Hutang terhadap perorangan meskipun ada kesepakatan waktu pelunasan biasanya bisa diperpanjang dengan cara kekeluargaan. Sehingga itu bisa membuat Anda merasa santai dan tidak buru-buru untuk mencari cara agar hutang segera lunas. Padahal itu bisa membuat keadaan Anda menjadi semakin sulit jika terus ditunda. Terutama jika penagihan terjadi dan Anda harus membayar seketika. Anda akan semakin sulit jika hal itu terjadi bersamaan dengan kewajiban untuk membayar cicilan pada BANK.
2. Melakukan pembayaran minimal
Merasa santai juga bisa terjadi pada hutang kartu kredit. Hutang kartu kredit bisa memberikan seolah kemudahan karena bisa melakukan pembayaran minimal. Pembayaran minimal hanya akan membuat hutang Anda diam di tempat. Bunga berbunga akan menjebak Anda ketika memilih pembayaran minimal. Makanya jangan pernah merasa santai meskipun bisa membayar minimal, berusaha agar segera menutup hutang kartu kredit adalah kewajiban sebab bunga kartu kredit biasanya lebih besar dari jenis pinjaman lain.
3. Tidak menjadikan prioritas utama untuk hutang yang memiliki bunga paling besar
Masalah bunga memang sering luput dari pemikiran terutama jika harus membagi beberapa pendapatan untuk mencicil beberapa angsuran. Lebih fokus berpikir agar pembagian itu bisa menutup segala jenis angsuran dengan sisa untuk kebutuhan pribadi. Kesalahan yang terjadi, adalah pelunasan terhadap hutang dengan bunga tertinggi menjadi tidak diutamakan. Padahal jika itu menjadi prioritas utama, hutang bisa lebih cepat selesai.
4. Membayar hutang hanya dengan sumber pendapatan yang sudah ada sejak sebelumnya
Punya sumber pendapatan yang menurut Anda bisa digunakan untuk membayar hutang secara perlahan. Meskipun mepet tapi hal itu bisa dibayarkan. Tapi Anda lupa terhadap kebutuhan mendadak, sekali saja ada kebutuhan mendadak maka pembagian pendapatan untuk cicilan akan kacau seketika. Namun ketika belum ada kebutuhan mendadak, Anda merasa tenang-tenang saja. Padahal seharusnya, Anda mencari sumber pendapatan lain agar hutang bisa segera lunas.
5. Tidak mengubah gaya hidup lebih hemat
Gaya hidup sebelum dan sesudah memiliki tanggungan hutang seolah sama. Ini karena Anda tidak bisa beradaptasi terhadap penurunan. Sebaiknya ketika punya tanggungan hutang, pangkas semua kebutuhan yang dianggap tidak begitu penting. Agar Anda bisa lebih cepat untuk terbebas dari hutang.
6. Membayar hutang dengan berhutang
Kadang karena dalam kondisi kepepet, harus membayar cicilan atau harus melunasi hutang padahal uang tidak mencukupi. Kalaupun ada dan harus dipaksakan untuk membayar, itu bisa mempengaruhi kestabilan pemasukan Anda. Solusi bagi Anda tentu dengan mengajukan pinjaman ke tempat lain. Ini adalah kesalahan besar apalagi jika hutang baru itu juga memiliki bunga. Lebih baik jual aset agar bisa melunasi hutang yang ada.
7. Tetap mempertahankan aset yang tidak memberikan pendapatan
Ini juga biasa menjadi kesalahan yang membuat Orang tidak kunjung bisa melunasi hutangnya. Aset atau kepemilikan suatu harta benda yang tidak memberikan pemasukan justru dipertahankan. Biasanya karena gengsi atau merasa butuh. Itu jelas merepotkan apalagi jika untuk memilikinya harus ada biaya perawatan yang tidak sedikit. Misalnya saja mobil mewah. Sudah saatnya untuk menjual atau melakukan penurunan terhadap kualitas asal masih mendapatkan fungsi yang sama.
8. Menganggap masih punya waktu beberapa hari untuk bayar cicilan
Ini sering dialami oleh Orang yang merasa baru saja membayar cicilan. Uang yang dimiliki digunakan untuk kebutuhan bahkan kesenangan pribadi karena merasa masih memiliki waktu hingga beberapa hari. Tenggang waktu yang dimiliki, dianggap cukup untuk mendapatkan nominal yang sesuai untuk membayar cicilan. Maka hilangkan kebiasaan ini, lebih baik berusaha mengumpulkan sebanyak-banyaknya agar bisa melunasi sebelum waktu yang ditetapkan.