Kebanyakan Menantu Wanita memiliki masalah dengan Ibu mertua ketika tinggal dalam satu atap. Banyak sekali yang mengeluh dengan kondisi tersebut apalagi jika Mertua cerewet atau suka laporan dengan Tetangga sebelah.
Tidak jarang, ada Menantu dan Mertua yang terlibat konflik. Karena hal tersebut, mungkin beberapa gambar kata-kata berikut bisa menggambarkan kondisi tersebut.
6 Kata-kata Susahnya Tinggal Dengan Mertua
1. Ratusan kali Anak membantah Ibu kandung, banyak dianggap biasa dan mudah dimaafkan. Tapi sekali saja Anak berani membantah Ibu Mertua, biasanya dianggap keterlaluan dan sulit dimaafkan
Kita memang sering sekali melihat bahkan mengalami sendiri, membantah Orang tua sendiri itu sudah merupakan hal yang biasa. Dan setelah itu juga seperti selesai begitu saja. Tanpa maaf pun pada akhirnya keadaan akan cepat kembali baik-baik saja. Tapi kalau sampai berani membantah mertua, bisa menjadi masalah dengan buntut yang sangat panjang. Bahkan bisa menjadi luka bagi mertua untuk selamanya.
2. Sehebat apapun pekerjaan Rumah yang sudah diselesaikan Menantu, tidak akan memiliki arti apa-apa jika belum memberikan pelayanan memuaskan kepada Ibu Mertua
Biasanya sih, kalau Mertua sudah tidak nyaman atau tidak suka dengan menantu, maka pekerjaan apapun yang dikerjakan Menantu akan tampak salah. Tapi jika Menantu sudah bisa mengambil hati Mertua dan memberikan kenyamanan, segalanya bisa berubah menjadi lebih baik.
3. Jika Cowok selalu salah di Mata Cewek maka Cewek juga akan selalu salah di Mata Mertua. ADIL KAN?!
Banyak cowok yang merasa tidak adil karena sering dianggap salah oleh Cewek. Padahal sebenarnya kondisi itu sudah benar-benar adil. Karena suatu saat cewek akan mengalami hal yang sama, yaitu selalu salah dimata Mertua.
4. Selain terjadi pada tahun 1945, Kemerdekaan yang paling berkesan adalah ketika Menantu punya Rumah sendiri setelah sebelumnya tinggal bersama Mertua
Ketika ada perbandingan, maka akan terasa perbedaannya. Seperti ketika tinggal dengan Mertua dalam waktu lama dan akhirnya bisa punya Rumah sendiri. Seperti mendapat kebebasan bagi Menantu yang bermasalah dengan Mertuanya.
5. Beban mental terberat saat tinggal dengan Mertua adalah ketika Kita kelelahan dan butuh istirahat. Tapi disaat yang sama Mertua mengerjakan sesuatu dan seolah menunjukkan kesan butuh bantuan
Sedang dalam kondisi tidak enak badan atau merasa lelah, Menantu tentu ingin santai atau istirahat. Tapi tidak sampai hati bahkan ada perasaan mengganjal jika saat itu mendapati Ibu mertua menyapu atau mengangkat sesuatu yang berat. Apalagi ada tetangga yang melihat, rasanya benar-benar tertekan.
6. Tapi seperti apapun sifat Mertua, semua itu hanya karena pola pikir yang sangat berbeda dengan Kita. Mungkin jika Kita mengisi posisinya, Kita bisa bersikap sama bahkan lebih buruk darinya. Tapi yang pasti statusnya tetap sama seperti Orang Tua Kita yang pantas diberikan penghormatan untuknya
Mertua tidak selamanya menjengkelkan, ada juga yang sangat baik dan perhatian. Tapi seperti apapun sifat Mertua. Dia tetap seperti Orang tua Kita sendiri. Dia yang melahirkan dan merawat pasangan hingga akhirnya menikah dengan Kita. Mungkin Kita menjadi pembalas atas kebaikan Mertua dulu dan saat itulah Kita memiliki kesempatan memperbanyak pahala, mungkin sih kalau kuat.
Baca juga: 7 Ciri Mertua Yang Bisa Merusak Pernikahan