Masih banyak Suami yang menuntut keperawanan dari calon Istrinya. Meskipun hal itu tidak selalu ditanyakan, akan tetapi jika akhirnya hal itu diketahui setelah menikah maka Suami bisa merasakan kekecewaan terhadap kondisi tersebut. Apalagi sebelumnya sudah sangat berharap kalau pilihannya benar-benar masih perawan.
Tidak selalu Pria menunjukkan kekecewaan tersebut secara langsung, ada juga yang menyimpan kekecewaan itu sendirian. Dan kemudian atas dasar kekecewaan tersebut, sering sekali mengekspresikan dengan cara yang buruk pula. Tidak menutup kemungkinan cara yang dipilih akhirnya justru membuat Istri menderita batin. Maka bagi yang belum melepas keperawanan untuk pacar, jangan pernah merasa yakin kalau Pacarmu saat ini akan benar-benar menjadi Suami Kamu nantinya. Pikirkan resiko berikut ini yang akan membuat Kamu merasakan hal yang menyakitkan.
1. Keinginan kuat untuk merasakan gadis perawan
Ini tentu akan sangat menyakitkan bagi Kamu jika suatu saat nanti Suami benar-benar memiliki keinginan itu. Memang mungkin menurut wanita sama saja tapi bagi Pria, tetap membutuhkan sensasi merasakan gadis perawan. Banyak Pria yang berpikir harus merasakan setidaknya sekali gadis perawan. Hal itu seharusnya didapatkan bersama Istrinya. Tapi karena Istrinya sudah tidak bisa memberikan lagi, hal itu dianggap harus didapatkan dari orang lain. Pria punya banyak pilihan, seperti mencari Istri muda yang masih perawan, membayar untuk mendapatkan keperawanan, dan cara lain yang dianggap bisa untuk dilakukan. Apa Kamu tega membayangkan jika Suami Kamu nanti melakukan hal itu dengan Wanita lain?.
2. Berkurangnya hasrat terhadap Istri sendiri
Kekecewaan terhadap masa lalu memang sangat sulit untuk dilupakan bagi Pria yang memang menjunjung tinggi keperawanan. Jika sulit memaafkan dari hati yang terdalam, hal itu akan mempengaruhi cara berpikirnya. Jika sebelumnya menganggap pasangannya sangat berharga, mungkin dengan kondisi tersebut akan membuatnya memiliki penilaian lain. Hasrat tentu akan menjadi berkurang karena dasar kekecewaan tersebut. Mungkin akan menjadi kurang perhatian dan lebih memilih bersikap dingin karena perasaannya.
3. Membenarkan perselingkuhan sendiri karena dasar pemikiran menuntut keadilan
Pria yang merasa kecewa dengan hal tersebut, ada yang menganggap butuh melakukan kecurangan demi menuntut keadilan. Sebenarnya hal ini juga salah tapi Pria cenderung mencari pembenaran untuk dirinya sendiri. Pria dengan prinsip seperti ini biasanya akan balik menyalahkan pasangannya jika disalahkan karena sudah selingkuh. Jangan sampai ini terjadi sama Kamu.
4. Melampiaskan kekecewaan dengan KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga rawan terjadi karena kekecewaan tersebut. Pria merasa berhak melakukan itu karena dasar masa lalu. Ini sebenarnya juga salah karena seharusnya Pria bisa memaafkan. Teorinya seperti itu tapi pada prakteknya, Pria menjadi lebih tega melakukan KDRT karena sebab tersebut.
5. Perceraian
Belum lama ini ada kasus pernikahan singkat yang langsung berakhir dengan perceraian. Pemicunya adalah kekecewaan Suami pada Istri yang baru dinikahi karena tidak perawan. Suami memutuskan untuk menceraikan Istri karena masalah tersebut. Pria kalau menjunjung tinggi keperawanan bisa saja memilih melakukan hal itu daripada menyimpan kecewa berlarut-larut. Terutama Pria yang merasa bahwa dirinya memiliki kualitas diri yang sangat baik.
6. Lepas tanggung jawab
Hubungan Suami Istri hanya sebagai status saja. Karena kecewa dengan kondisi Istrinya, Pria merasa malas untuk melakukan tanggung jawabnya. Istri menjadi terabaikan dan harus menanggung hidupnya sendiri. Resiko ini tetap ada meskipun banyak juga Pria yang lepas tanggung jawab meskipun Istri tidak ada kesalahan.
Artikel diatas dibuat untuk gadis yang masih perawan. Semua resiko diatas tetap akan ada jika Suami merasakan kekecewaan yang terlalu dalam. Jika sudah terlanjur, sebaiknya jangan meneruskan karena merasa sudah kepalang basah. Mulai jaga diri dan berikan pengertian dari awal pada calon Suami agar tidak ada kekecewaan nanti setelah menikah.