Berita yang baru-baru ini viral tentang Cowok yang melakukan penganiayaan pada ceweknya karena dipicu oleh chat dari Cowok lain, memang sudah tidak mengherankan lagi. Reaksi Cowok tersebut memang salah besar karena terlalu berlebihan, meskipun pada kenyataannya Kita tidak tahu pihak cewek sebenarnya salah atau tidak.
Melihat kejadian lain yang hampir serupa, keinginan untuk chat dengan Orang selain dengan pasangan memang cukup besar. Ada sensasi menyenangkan yang didapatkan ketika melakukan hal itu. Tidak peduli itu cowok atau cewek, keduanya sama saja karena semua tergantung dari individunya.
Anggap saja Kita sendiri, Kita merasakan kejenuhan jika hanya chat dengan pasangan sendiri. Apalagi sudah hidup bersama, maka hal itu tidak akan bisa Kita lakukan lagi. Biasanya yang dibahas hanya masalah penting-penting saja. Basa basi dan sikap mesra seperti ketika mengawali hubungan, tidak akan bisa diulangi kembali.
Tapi ketika Kita merasakan ketertarikan antar lawan jenis dengan Orang lain, Kita seperti merasa mendapatkan kebahagiaan baru. Saling perhatian dan penasaran, membuat Kita merasa asyik dengan Orang tersebut. Baik kenal secara nyata atau tidak, Kita seperti merasakan kesenangan yang tidak mungkin didapatkan lagi dari pasangan.
Hampir setiap hari saling mengingatkan untuk makan, mandi, hingga ibadah. Kadang kala berbagi kisah pribadi masing-masing. Tampak seperti sebuah pertemanan biasa tapi itu tetap saja mampu merusak hubungan dengan pasangan. Perasaan Kita pun terbagi meskipun hanya sekedar berkirim pesan.
Kenyamanan semu yang dirasakan membuat Kita seperti Orang kecanduan yang tidak bisa mengakhiri hal itu seketika. Bahkan ada juga yang tidak cukup dengan satu Orang, dengan banyak Orang keinginan untuk sekedar chat itu cukup besar. Hingga suka menanggapi bahkan mencari peluang untuk mendapatkan teman chat yang asyik.
Kesenangan yang Kita rasakan memang tidak seberapa, karena akan tiba saatnya Kita merasa bosan dan secara perlahan akan berkurang intensitasnya. Dan Kita akan merasa membutuhkan sosok lain yang baru kembali. Hal itu akan terjadi terus menerus dan cenderung membuat Kita mengabaikan realitas kehidupan. Kita menjadi kurang produktif dan menganggap tidak ada hal menyenangkan yang melebihi menjalin komunikasi dengan lawan jenis.
Fase yang berjalan hanya begitu terus, tapi dampaknya terhadap diri Kita saja, sudah memberi pengaruh buruk pada perasaan Kita untuk pasangan. Belum lagi resiko ketahuan, pasangan cara pandangnya akan berubah, marah, hingga melakukan tindakan sebagai keputusan akhir seperti memilih meninggalkan, selingkuh, hingga melakukan tindakan kekerasan.
Sayangnya ketika Kita masih melakukan, Kita tidak sadar dan cenderung menyepelekan semua itu. Tidak pernah terpikirkan kemungkinan yang nanti harus dihadapi. Kalaupun bayangan itu ada, Kita menganggap hal itu bukan masalah besar yang perlu dikhawatirkan. Padahal pemikiran itulah yang akhirnya membuat Kita terjebak. Bisa saja akhirnya Kita menyesali sendiri cerita akhir dari kebiasaan ini.
Ingat, chat dengan lawan jenis seperti Orang pacaran itu senangnya tidak seberapa. Tapi dampak dan resikonya sangat merugikan terutama jika sudah hidup dalam kehidupan pernikahan. Lebih baik cari hiburan lain yang positif dan tidak mengganggu hubungan dengan pasangan.