Kamu punya teman akrab yang hampir setiap saat bertemu dan aktivitas bersama. Kalian bisa saling berbagi dan melakukan banyak hal menyenangkan. Tapi akhir-akhir ini, dia sepertinya mulai menjauh dan menjaga jarak. Bahkan kehadiran diri kamu terkesan membuatnya merasa tidak nyaman. Ini tentu mengherankan jika sebenarnya tidak ada masalah diantara kalian. Tiba-tiba saja dia seperti itu dan terkesan tidak ingin kamu terlalu masuk dalam kehidupannya. Merasa dilupakan dan kamu terkesan tidak dibutuhkan lagi olehnya.
Sering menunjukkan alasan ketika diajak main atau sekedar dikunjungi, menolak ajakan pergi, hingga banyak hal lain yang sebelumnya sering kalian lakukan bersama. Banyak sebab teman akrab berusaha menjauh atau jaga jarak, diantaranya seperti berikut ini.
1. Dia mulai merasa tidak nyaman karena sikapmu
Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya perubahan sikap yang semakin lama justru semakin tidak membuatnya merasa nyaman. Mungkin awalnya kalian saling menghargai, kemudian terkesan lebih lepas hingga akhirnya dia menganggap kamu terlalu kebablasan. Kamu menganggap hal itu wajar dalam pertemanan tapi tidak baginya. Pikiran orang memang tidak selalu sama, bisa saja sikap kebablasan kamu memberikan rasa tidak nyaman sedangkan kamu tidak begitu menyadarinya. Mulai malas untuk terlalu sering berinteraksi hingga dia memilih untuk jaga jarak atau menjauh.
2. Dia sedang ada masalah dan mulai tidak suka kamu terlalu tahu masalah itu terlalu dalam
Sebenarnya dia ada masalah hidup yang dianggap berat. Untuk masalah lain dia tidak masalah bercerita sama kamu, hingga seolah tidak ada rahasia lagi diantara kalian. Tapi ada masanya dia mengalami masalah dan tidak ingin kamu tahu apalagi terlibat terlalu jauh. Sebab dia sudah berpikir keterlibatan kamu tidak memberi arti apa-apa, yang ada justru membuatnya merasa bertambah bebannya. Kamu terlalu ingin tahu dengan hal itu, tapi rasa ingin tahu kamu justru membuatnya semakin merasa tidak nyaman. Padahal niat kamu baik untuk memberikan saran atau setidaknya sekedar menghibur, tapi itu dianggapnya tidak berguna sama sekali.
3. Kamu ketergantungan chat sama dia
Jika setiap hari kamu banyak basa basi dan bercanda, lama-lama hal ini akan menciptakan rasa bosan. Jika ini yang terjadi mungkin sebenarnya dia sedang bosan sama kamu. Jangankan pertemanan, pacaran saja jika chat setiap hari akan mengalami yang namanya fase bosan. Jika ketergantungan kamu terhadap chat dengannya begitu besar, siap-siap saja suatu saat akan diabaikan. Apalagi jika kamu tidak memikirkan mood seseorang. Akan ada masa dimana dia sedang tidak ingin dihubungi terus menerus oleh seseorang.
4. Dipengaruhi teman yang lain
Sebenarnya kamu hanya menjadi korban saja dalam posisi ini. Teman kamu dipengaruhi oleh orang lain yang membuatnya berubah cara pandang. Kadang kala kamu hanya menjadi korban fitnah atas dasar kebencian seseorang terhadap kamu. Lebih sederhana saja contohnya, teman kamu mendapatkan info dari orang lain bahwa kamu merayu pacarnya. Maka tanpa perlu klarifikasi terhadap kamu, bisa saja akhirnya cukup jaga jarak dan menjauh.
5. Dia mulai menyadari sudah pernah dimanfaatkan olehmu
Mungkin ini cuma salah paham, atau memang terjadi demikian. Dia pernah melakukan sesuatu dan akhir-akhir ini ternyata hal itu dianggap kalau kamu sudah memanfaatkan dia. Seperti menjerumuskan dan lain sebagainya, bisa menciptakan perasaan tidak suka. Dia bisa berpikir kalau kamu tidak sebaik yang dia bayangkan sebelumnya.
6. Dia sadar bahwa kamu hanya teman rasa setan
Ini harus bisa membuat kamu introspeksi diri, ajakan seperti apa yang sering kamu lakukan padanya. Kamu sering mengajak pada hal-hal yang negatif, tentu saja bisa membuatnya merasa tidak perlu terus berteman dengan kamu. Apalagi ajakan kamu ternyata memberi pengaruh buruk pada kehidupannya. Lama-lama dia akan sadar untuk tidak terlalu dekat bergaul sama kamu. Sekedar contoh, kamu sering mengajak dia untuk menghambur-hamburkan uang, setelah lama dia merasakan dampak karena kebutuhannya tidak lagi tercukupi. Akhirnya dia memilih menghindar dan jaga jarak karena dalam keadaan sulit pun Kamu masih sering mengajak untuk melakukan hal itu. Setelah tidak terus bergaul sama kamu, dia merasa bisa lebih hemat dan bisa mengatur keuangan dengan baik. Atau contoh lain yang intinya kamu dianggap sering mengajak melakukan hal negatif dan sekarang dia sadar akan hal itu.
7. Rahasia dia bocor pada orang yang tidak diinginkan
Dia punya rahasia dan menganggap hanya berbagi sama kamu. Suatu ketika dia mengetahui bahwa rahasia dia sudah diketahui oleh orang lain. Ini sama saja membuatnya merasa dikhianati. Kamu yang dipercaya menjaga rahasia ternyata menceritakan pada orang lain. Dia menjadi tidak suka dan tidak lagi percaya sama kamu.
8. Menganggap pertemanan denganmu hanya membuang waktu saja
Cara berpikir yang berubah menjadi dasar atas kondisi ini. Suatu saat ketika dia mulai memikirkan masa depan, akhirnya dia merasa perlu untuk membangun kondisi yang lebih baik. Masih berteman dengan kamu hanya dianggap buang-buang waktu saja. Dia merasa itu tidak ada gunanya dan justru membuatnya merasa jalan ditempat. Untuk bisa memperbaiki kondisi tentu saja yang perlu dilakukan adalah jaga jarak dan menjauh dari kamu.
9. Khawatir kamu jadi orang ketiga dalam hubungannya
Coba ingat lebih dalam lagi, apakah dia pernah cemburu karena kamu dekat dengan pacarnya. Atau mungkin kamu pernah menyimpan perasaan pada pacarnya, yang lebih lagi kamu pernah merasa melakukan pendekatan dengan pacarnya. Jika ini pernah kamu alami tentu saja dia bisa menjaga jarak demi hubungannya. Dia tidak lagi merasa nyaman karena kamu bisa menjadi ancaman. Bahkan hal ini juga berlaku jika dia sudah menikah. Bisa saja ada rasa khawatir kamu akan menjadi orang ketiga dalam hubungannya.
10. Menemukan teman baru yang mengubah cara berpikirnya
Kalau sudah menemukan teman baru, sebenarnya kamu tidak dilupakan begitu saja. Dia hanya sedang menikmati pergaulan barunya sehingga tidak lagi fokus dengan pertemanan denganmu. Dia merasakan dunia baru dalam pergaulannya sehingga kehilangan waktu dan fokus. Semua itu beralih dari pergaulan sama kamu menuju pada pergaulan dengan teman barunya. Dia masih bisa asyik, masih bisa berkomunikasi, tapi waktu dan kebiasaannya sudah berbeda. Jangan sakit hati karena hal ini sangat wajar terjadi.