Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk dalam mencintai seseorang sebaiknya dalam kadar yang biasanya saja. Sebab ketika kita sudah terlalu mencintai, bukan bahagia tapi cenderung sering merasakan sakit. Sebab saat kita terlalu mencintai seseorang, cenderung mempengaruhi tindakan kita padanya.
Mungkin bagi kita tindakan itu sebagai perjuangan, tapi bagi pasangan justru dianggap sebagai tindakan yang memberikan rasa tidak nyaman. Dampak yang akan dirasakan pasangan tentu saja minat yang berkurang dan rasa bosan yang datang lebih cepat.
Meskipun da tahu kita begitu mencintainya, perubahan cara berpikir tersebut yang justru akan membuatnya merasa dibutuhkan hingga akhirnya dia merasa bahwa kita tidak begitu perlu untuk diperjuangkan.
Rasa takut kehilangan terhadapnya terasa lebih besar, dan dia justru lebih sering memberikan rasa sakit. Rasa sakit itu sendiri, bisa jadi karena cara berpikir pasangan yang tidak terlalu memikirkan resiko, seenaknya sendiri, bahkan mungkin bisa jadi rasa sakit itu muncul dari pikiran kita sendiri.
Maka sebelum terlambat yang pada akhirnya merugikan kita sendiri, sebaiknya jangan sampai terjebak pada keadaan tersebut terus menerus. Sudah saatnya untuk mengatasi agar tidak terlalu mencintai seseorang. Dengan cara ini, kita bisa melakukan beberapa langkah agar tidak terjebak perasaan dengan pasangan.
Cara agar tidak terlalu cinta pada pasangan
1. Hilangkan pikiran apapun jika itu tentang harapan padanya
Berharap banyak hal pada seseorang cenderung membuat kita menaruh kepercayaan padanya, bahwa suatu saat dia akan mampu mewujudkan hal itu. Meskipun tetap harus melibatkan diri untuk mencapai harapan tersebut, pada akhirnya hal itu akan membuat kita merasa harus mendapatkan apa yang kita harapkan padanya.
Ketika ada potensi harapan itu tidak dia lakukan, kita akan mengalami perasaan yang tidak tenang. Hingga kita berusaha memastikan agar bisa mendapatkan apa yang selama ini sudah diharapkan.
Hingga kita menjadi tidak mampu membayangkan jika dia benar-benar tidak mewujudkan, dan itu bisa membuat kita terlalu mencintainya jika terus dibiarkan.
2. Jangan membuatnya berjanji atau jika dia berjanji anggap sebagai bentuk ekspresi atas hasrat yang masih besar
Kebanyakan orang saat merasa bahagia memang dengan mudahnya berjanji sesuatu, dengan pikiran hal itu mudah dilakukan suatu saat nanti. Pada keadaan berbeda akan sangat sulit diwujudkan meskipun sebelumnya menganggap janji itu sanggup dilakukan.
Sayangnya pemikiran itu tidak ada saat mengutarakan janji, sehingga merasa mampu tanpa memikirkan keadaan kedepan. Maka sebaiknya jangan terlalu banyak janji yang kita terima darinya. Jangan meminta dia untuk berjanji, dan jangan menganggap serius janji yang dia berikan.
Sebab ketika kita terlalu fokus dengan janji tersebut, kasusnya akan sama pada bagian sebelumnya. Kita akan hidup dalam harapan yang terus menerus kita rasakan. Dan kita fokus padanya supaya dia benar-benar menepati janjinya.
3. Tetapkan skala prioritas terhadap urusan kita sendiri
Pikiran yang harus kita tanam sejak awal, adalah menentukan prioritas dalam hidup kita. Kebanyakan orang yang akhirnya terlalu cinta pada pasangan, disebabkan karena pasangan dijadikan prioritas utama sejak awal.
Sehingga waktu akan banyak dibuang untuk sekedar berkomunikasi atau menjalani kebersamaan. Maka sejak awal, sebaiknya jadikan kepentingan pribadi kita sebagai prioritas utama. Misalnya saja pekerjaan, pendidikan, atau hobi positif. Sosok pasangan hanya sebagai pelengkap sehingga seperti apapun nanti hubungan, kita tidak terlalu mengalami perubahan yang signifikan.
Kita tetap punya cara lain untuk bahagia. Berbeda jika kita menjadikan pasangan sebagai prioritas utama, kita cenderung menganggap kebahagiaan satu-satunya adalah dari hubungan. Kita menjadi haus dan butuh pasangan. Jika saja pasangan merasa bosan lebih dulu, fase pengejaran itulah yang akhirnya membuat kita terlalu mencintainya.
4. Menjadi seperti dia
Dalam hubungan memang harus seimbang, jika tidak maka segala bentuk perjuangan dan pengorbanan akan berat sebelah. Biasanya kondisi terlalu mencintai itu terjadi karena kita yang masih memiliki minat berjuang tapi dia tidak memiliki minat yang besar.
Atau kita sudah serius tapi dia cuma main-main. Maka hal dari awal yang perlu dilakukan adalah memiliki cara berpikir yang sama seperti dia. Jika dia masih memiliki kedekatan dengan orang lain, tidak masalah kita juga berteman dengan siapa saja.
Jika saja dia masih memikirkan diri sendiri maka kita juga perlu melakukan itu. Kesan yang ditangkap, saran ini sepertinya tidak bagus. Tapi memang realitanya seperti itu, jika tidak ingin sakit maka lakukan hal itu.
Tapi jika memang serius dan siap menghadapi banyak hal, perjuangkan terus meskipun akhirnya merasakan sakit yang teramat dalam. Rasa sakit itu resiko ketika benar-benar ingin mempertahankan hubungan.
5. Jangan memberikan segalanya untuk dia
Ketika hasrat masih besar memang membuat kita merasa tidak masalah memberikan segalanya, apalagi ketika memberikan segalanya kita juga merasakan kesenangan atau kebahagiaan. Tapi bukan saatnya untuk itu, kita tetap harus membatasi apa yang kita berikan padanya.
Sekedar tahu, memberikan segalanya cenderung membuat keduanya sudah benar-benar saling memiliki sepenuhnya. Ikatan emosional menjadi sangat kuat, sehingga dalam waktu panjang biasanya salah satu tidak bisa keluar dari zona nyaman.
Ketika ada perubahan yang tidak bagus, rasa takut kehilangan muncul dan itulah yang akan membuat salah satu menjadi terlalu mencintai. Mungkin dia, tapi kemungkinan besar kita adalah pihak yang mengalaminya. Sebab kita tidak tahu perubahan apa yang bisa saja dia alami kedepannya.
6. Perbaiki diri untuk semua orang, bukan untuk dia saja
Bedanya memperbaiki diri untuk semua orang dengan hanya untuk dia, adalah cara kita dalam memenuhi hal yang disukai. Jika untuk semua orang, kita memperbaiki diri agar sesuai kriteria banyak orang. Sedangkan untuk dia, kita hanya fokus pada hal-hal yang dia sukai.
Padahal memperbaiki diri untuk semua orang, otomatis pasangan juga akan menyukainya. Sedangkan memperbaiki diri untuk pasangan saja, belum tentu orang lain akan merasakan perubahan tersebut. Ini sudah jelas ada hubungannya dengan rasa terlalu mencintai seseorang.
Sebab saat kita semakin baik, kita akan bisa melihat seberapa besar kesempatan menarik perhatian dan ketertarikan orang lain. Kita menjadi percaya diri bisa mendapatkan lebih banyak calon pasangan suatu saat nanti. Padahal rasa ketertarikan dengan orang asing itu lebih besar, sehingga kita tidak akan terlalu fokus pada pasangan terus menerus.
Kita juga tidak akan merasa terlalu takut kehilangan, sebab kita tahu kesempatan kita sangat besar. Tapi dampak buruknya, kita menjadi tidak butuh pasangan dan bisa saja justru punya keinginan untuk meninggalkan pasangan jika tidak bisa menyikapi secara bijak.
7. Jangan bergantung pada pasangan
Bergantung pada pasangan sebagai contoh adalah menjadwalkan waktu tertentu untuk memiliki kebersamaan terus menerus dan menjadikan hal itu kebiasaan, sebelum tidur membiasakan diri saling mengucapkan kata-kata atau sejenisnya, menaruh kepercayaan terhadap aktivitas tertentu pada pasangan, hingga mengandalkan bantuan pasangan terhadap aktivitas kita.
Ketika sudah jadi kebiasaan hal ini akan membuat kita bergantung padanya. Ada perasaan membutuhkan dan juga rasa terima kasih meski tidak selalu diungkapkan. Selain itu kita juga jadi terbiasa dan cenderung menikmati hal itu.
Dia akan memiliki nilai lebih yang belum tentu dimiliki orang lain. Dan itulah yang akhirnya membuat kita terlalu cinta padanya. Sebaiknya tetap berusaha untuk bisa melakukan sendiri, ada atau tidak maka pasangan hanya berperan sebagai pelengkap saja dalam kehidupan.
8. Sayang boleh tapi tetap gunakan logika kita sendiri
Sayang dan cinta itu hal yang memang harus ada dalam menjalani hubungan, tapi kadarnya harus normal saja. Kita tidak bisa mengatur hal ini seenaknya sendiri. Karena rasa terlalu cinta itu muncul dengan sendirinya.
Maka yang bisa kita lakukan untuk mencegah adalah menggunakan logika kita dalam masalah apapun. Menguatkan logika akan membuat kita berpikir jernih. Ambil setiap keputusan berdasarkan realita bukan berdasarkan apa yang kita rasa. Miliki cara pandang obyektif terhadap segala masalah.
9. Lakukan apa yang perlu dilakukan tanpa menganggap hal itu perlu untuk dibalas
Sebagai pasangan tentu saja kita harus melakukan hal yang sudah sewajarnya dilakukan berdasarkan kebiasaan setempat. Biasanya hal itu tidak berbeda jauh dengan kewajiban yang dilakukan oleh pasangan kekasih lainnya.
Ketika kita melakukan sesuatu, maka lakukan saja apa yang menjadi tugas kita untuknya. Jangan pernah berpikir bahwa hal itu akan dibalas dengan imbalan yang sesuai. Sebab ketika kita berpikir seharusnya dia memberikan hak kita, kita cenderung menjadi berharap padanya.
Dengan beberapa urutan, harapan itu bisa membuat kita terlalu cinta padanya, seperti yang sudah dijelaskan pada bagian-bagian sebelumnya.
10. Menanamkan dalam pikiran, bahwa jodoh yang terbaik sudah disiapkan
Jika kita tidak berusaha dan menjadikan pemahaman satu ini sebagai keyakinkan, kita cenderung menganggap dia adalah satu-satunya. Tapi dengan pemikiran itu, kita menjadi lebih siap jika sewaktu-waktu dia pergi meninggalkan kita.
Sebab kita yakin akan ada sosok lebih baik yang sudah siap memberi hubungan yang lebih baik. Tapi jika pemahaman ini tidak kita yakini, sudah pasti kita merasa dia adalah satu-satunya orang yang seharusnya terus kita miliki.
Akhirnya kita merasa takut kehilangan dan tidak siap menerima kepergian dia. Itulah yang akhirnya membuat cinta kita terlalu besar padanya. Tapi jika sudah meyakini pemahaman ini, kita hanya cukup berusaha sesuai kadar dan berdoa semoga memang dia yang akan menjadi jodoh kita. Kalaupun tidak, kita masih bisa berusaha menerima kenyataan itu.
11. Buat jadwal dan jangan terlalu sering memiliki kebersamaan dengan dia
Kebersamaan sebaiknya jangan terlalu sering terjadi sebab ada dua dampak dari keadaan itu. Pertama rasa bosan datang lebih cepat dan yang kedua ikatan emosional yang lebih kuat.
Keduanya tidak selalu mengalami kondisi yang sama, bisa jadi dia yang bosan dan kita yang merasakan ikatan lebih dalam. Karena itu kita merasa semakin cinta padanya. Tapi dengan membuat jadwal agar kebersamaan tidak terlalu sering, bisa membuat kita terhindar dari kedua resiko tersebut.
12. Jangan beri maaf untuk perselingkuhan
Rasa sakit dan kecewa karena dia selingkuh, sebenarnya mampu menciptakan perasaan terlalu mencintai. Sebab dalam hal ini kita berharap tidak ada perselingkuhan lagi, dan kita berusaha agar hal itu tidak terjadi lagi.
Dampak dari memberi kesempatan pada pasangan seperti itu, maka ketika kita benar-benar bisa membuktikan pasangan sudah selingkuh, lebih baik tidak diberi kesempatan.
Daripada memberi kesempatan tapi akhirnya membuat kita lebih protektif, was-was, takut, dan perasaan lain yang membuat kita justru semakin mencintainya. Kecuali sudah siap dengan hal itu dan siap menghadapi resiko terlalu cinta, silahkan saja.
13. Kurangi rasa cemburu, ubah cara berpikir bahwa hal wajar tidak perlu dicemburui
Pasangan melakukan aktivitas dengan orang lain, berkomunikasi, bercanda, bahkan mungkin sempat ada kedekatan. Kita boleh saja memberikan peringatan tapi jangan merasakan kecemburuan tersebut terlalu dalam. Kita bisa merubah cara berpikir dan memposisikan diri sebagai pasangan, jika hal itu masih bisa dikatakan wajar maka kita tidak perlu cemburu berlebihan.
Sebab rasa cemburu bisa membuat kita merasakan kekhawatiran dan rasa ingin menjaga karena takut terhadap resiko kemungkinan buruk yang tidak kita inginkan. Lama-lama rasa takut kehilangan muncul dan kita tidak bisa mengurangi rasa cinta yang terlanjur terlalu besar.
14. Hilangkan kekaguman terhadap kelebihan yang dia miliki
Kagum juga bisa membuat kita terlalu mencintai, sebab kita merasa bahwa itu adalah kelebihan yang sekaligus memberikan rasa bangga pada kita sendiri. Lalu bagaimana cara menghilangkan kekaguman tersebut, tentu saja dengan memahami bahwa semua orang bisa memiliki kelebihan sesuai minat dan keadaan.
Asalkan fokus dan berusaha, bukan hanya orang lain tapi kita sendiri juga bisa memiliki hal yang mampu dikagumi orang lain. Jika pemikiran itu masih sulit, maka ciptakan juga hal mengagumkan dalam diri kita untuk merasakan bagaimana menikmati kekaguman dari orang lain.
15. Alihkan pikiran terhadap dia dengan cara ini
Saat kita lagi sayang-sayangnya, kita memang tidak bisa berhenti memikirkan dia. Sekedar memikirkan saja kita bisa merasa bahagia. Padahal itu bisa menuntut perasaan kita menjadi terlalu mencintai.
Sayangnya kita tidak bisa seketika mengalihkan ketika terus berpikir tentangnya, semakin berusaha mengalihkan pikiran justru semakin terpikir sosok dia. Cara yang paling tepat untuk benar-benar bisa mengalihkan adalah melakukan sesuatu yang rumit dan membuat kita berpikir keras.
Itu akan membuat kita fokus terhadap masalah yang dihadapi. Atau jika tidak, kita bisa melakukan hal menyenangkan lagi tanpa melibatkan dia.
16. Jangan merubah lingkaran pertemanan
Teman meskipun menyebalkan tapi bisa membuat kita punya dunia diluar perasaan. Banyak hal seru dan menyenangkan tanpa harus melibatkan perasaan. Otomatis kita tidak akan selalu berharap bertemu atau melakukan hal-hal bersama pasangan.
Maka ketika tidak ingin terlalu mencintai, tetaplah berada pada lingkaran pertemanan yang sudah terjalin sejak lama. Kebanyakan orang, justru meninggalkan lingkaran pertemanan dengan pasangan.
Ini adalah kesalahan karena bisa membuat pikiran terlalu fokus yang akhirnya menjadi terlalu mencintai. Dengan tetap berada pada lingkaran pertemanan yang sejak awal ada, bisa menetralkan berbagai macam perasaan karena pasangan.
17. Lihat potensi kedepan dan tentukan apa yang kita butuhkan
Gunanya tetap logis dalam menjalani hubungan adalah untuk hal yang satu ini. Kita bisa melihat potensi kedepan untuk menentukan apa yang sebenarnya kita butuhkan. Jika kita menggunakan perasaan yang terlalu kuat, kita tidak bisa lihat potensi kedepan akan menjadi seperti apa, sebab kita justru berpikir bahwa yang akan terjadi sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Dan jika sampai tidak mampu memperkirakan, kita bisa mengalami kondisi bertahan pada hubungan yang salah. Padahal jika kita tetap logis, kita bisa memperkirakan kedepan apakah kita bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan atau tidak. Berkurangnya harapan tentu saja akan membuat kita tidak terlalu mencintai dirinya.
18. Hindari membayangkan keindahan masa depan bersama
Membayangkan keindahan masa depan bersama bisa digunakan untuk menguatkan rasa cinta, yang otomatis bisa membuat kita terlalu cinta. Maka jika kita tidak ingin terlalu cinta, yang perlu kita lakukan adalah sebaliknya.
Jangan biarkan kita terbawa suasana terhadap bayangan keindahan masa depan. Kita hindari hal itu agar tidak menciptakan harapan yang berlebihan. Harus tanamkan dalam pikiran, bahwa bayangan itu hanya indah dalam angan-angan, dalam kenyataan belum tentu demikian.
19. Tahan diri meskipun hasrat masih sangat besar
Memang ada kesempatan, dan kita benar-benar menginginkan dia. Tapi yakinlah bahwa itu hanya terjadi saat hasrat masih sangat besar. Itu bukan cinta apalagi cinta sejati sebab siapa saja bisa mengalami fase seperti itu.
Melampiaskan apa yang dirasakan secara berlebihan juga bisa membuat kita menjadi terlalu cinta padanya, sebab kita sudah benar-benar melakukan semuanya dengan dia. Merasa sama-sama sudah melalui banyak hal, hingga menganggap bahwa itu adalah tanda untuk terus berjuang dan bertahan hingga akhir hayat.
Pada akhirnya bisa membuat kita terlalu cinta apalagi jika masih memiliki pemikiran seperti itu sedangkan dia sudah mengalami fase bosan lebih dulu.
20. Lakukan apapun agar kita memiliki motivasi bisa mencapai kondisi terbaik dengan maksimal
Seperti tidak ada hubungannya, tapi memberi pengaruh besar. Sebab ketika kita membayangkan bisa menempati posisi maksimal dalam hidup ini, keinginan terhadap sosok pasangan itu tidak seperti dia lagi. Kita akan membayangkan bisa memiliki pasangan yang jauh lebih baik dari dia.
Minimal kita membayangkan dia yang benar-benar terlalu mencintai kita dan tidak ingin dipisahkan. Maka cari apapun yang bisa membangkitkan semangat mencapai apa yang kita cita-citakan. Sebagai contoh, kita sering mendengarkan lagu yang bagus.
Kita membayangkan jika bisa seperti itu maka akan sangat banyak sosok yang ingin jadi pasangan kita. Selain itu dalam masa tersebut, kita berusaha melatih suara dan penampilan, bahkan berusaha menciptakan lagu yang bagus. Bayangan terhadap pencapaian maksimal itulah yang membuat kita benar-benar semangat untuk segera mencapainya.
Cara diatas hanya ditujukan untuk orang yang tidak ingin terlalu mencintai. Artinya tidak ingin disakiti dan tidak ingin merasa takut kehilangan. Tapi jika pasangan adalah sosok yang sesuai dan kita butuhkan, lebih baik tidak melakukan itu.
Tetap perjuangkan jika memang dia adalah sosok yang diinginkan. Masalah sakit hati atau muncul rasa takut kehilangan hingga terlalu cinta, itu sudah menjadi resiko jika memang dia adalah sosok yang benar-benar pantas mendapatkan itu.
Baca juga: 20 Alasan Yang Setia Akan Kalah Dengan Yang Selalu Ada