Kamu sudah memperingatkan bahkan menunjukkan kemarahan tapi pacar masih saja mengulangi tindakan yang membuat kamu jengkel sendiri. Dia terkesan menuruti sejenak tapi di lain kesempatan melakukan hal itu lagi. Bukan masalah serius memang tapi terkesan dia mengalami perubahan. Tidak lagi bisa menghargai perasaan kamu, bahkan cenderung sengaja cari masalah.
Padahal jika saja dia bersedia menghilangkan tindakan tersebut, hubungan akan baik-baik saja. Tidak mudah terpancing emosi oleh rasa jengkel yang dirasakan, sehingga minat terhadapnya juga akan tetap terjaga. Tapi sayangnya apapun yang terjadi ternyata tidak dijadikan pelajaran oleh pasangan, dia terus seperti itu. Tidak perlu pusing, biasanya hal berikut ini yang menjadi alasan pasangan tetap bikin jengkel meski sudah diperingatkan.
1. Menunjukkan dia tidak ingin dikendalikan
Pemikiran tidak ingin dikendalikan, diatur-atur, atau bahkan dituntut baru muncul akhir-akhir ini. Sebelumnya dia tampak penurut karena dia sendiri masih merasa nyaman dengan hal tersebut. Tapi dampak dari hubungan yang sudah berlangsung lama, banyak peristiwa yang akhirnya membuatnya merasa tidak ingin dikendalikan. Sengaja membuat jengkel tersebut sebagai bentuk perlawanan atas diri kamu. Perlawanan itu biasanya akan semakin kuat jika kamu sendiri juga tidak mau dikendalikan tapi ingin mengendalikan dia.
2. Itu adalah ekspresi dari kekecewaannya
Hanya itu cara dia satu-satunya untuk mengekspresikan kekecewaan yang dia rasakan. Imbal balik dari sikap kamu yang membuatnya kecewa. Dia tidak bisa jujur mengatakan sudah kecewa karena sikap kamu kepadanya, maka membuat kamu jengkel adalah cara untuk menunjukkannya. Merasa ada yang tidak beres, dia berharap kamu akan bertanya atau mencari tahu apa yang sebenarnya membuat dia bersikap seperti itu.
3. Sebenarnya menuntut sesuatu tapi tidak mau mengatakan
Ketika dia berharap sesuatu tapi tidak ada kemampuan untuk menuntut, menunjukkan sikap menyebalkan adalah cara untuk menunjukkan tuntutannya. Hal yang membuat jengkel biasanya berkaitan dengan tuntutannya. Misalnya saja ketika kamu asyik chatting dengan orang lain kemudian dia menunjukkan sikap menyebalkan, bisa jadi dia menuntut kamu agar tidak terlalu sering chatting dengan orang lain. Dia tidak mampu mengatakan langsung, bisa disebabakan banyak faktor seperti gengsi, merasa tidak pantas, atau justru bisa menjadi pertengkaran.
4. Mengalami penurunan hasrat sehingga tidak terlalu memikirkan perasaan
Dia sudah tidak begitu punya hasrat yang besar, sehingga tidak terlalu terpikir tentang apa yang kamu rasakan. Dia bisa tahu hanya saat diperingatkan, tapi dia akan segera melupakan hal itu. Kalau dulu dia tidak begitu, dia masih memiliki hasrat yang besar sehingga masih ada upaya untuk menjaga perasaan. Makanya ketika melakukan sesuatu, dia cenderung memikirkan dampaknya terhadap perasaan kamu lebih dulu. Dan seiring menurunnya hasrat, pemikiran itu lenyap secara perlahan.
5. Bentuk protes terhadap cara pandang yang berbeda
Kamu menganggap apa yang dia lakukan bikin kamu jengkel, tapi dia berpikir hal itu adalah hal yang sangat wajar. Dia berpikir bahwa cara pandang kamu yang salah sehingga menganggap apa yang dia lakukan bisa terasa menjengkelkan bagi pasangan. Dia terus melakukan itu memang sengaja, tujuannya agar kamu bisa melihat dengan cara pandang yang berbeda.
6. Keinginan membiasakan hal itu agar akhirnya kamu bisa maklum
Sengaja terus mengulangi tindakan itu agar kamu terbiasa, sehingga akan tiba saatnya kamu menyerah. Dia berharap kamu merasa percuma jika terus menunjukkan sikap jengkel dan kemarahan. Kedepan diharapkan kamu akan maklum dan menjadi malas untuk mempermasalahkan apa yang sering dia ulangi berulang kali.
7. Terlanjur jadi kebiasaan
Semua ada permulaan dan akhirnya sudah menjadi kebiasaan. Menghilangkan kebiasaan itu sulit karena sudah dilakukan berkali-kali. Ketika mengalami kondisi yang sama dia secara reflek memberikan respon yang akan membuat kamu merasa jengkel. Bisa saja ada upaya untuk merubahnya, tapi itu sulit ketika dia menganggap keadaan akan baik-baik saja. Meskipun sebelumnya hal itu sudah pernah menjadi masalah.
8. Sengaja membuat jengkel dan akhirnya kamu malas, karena dia sendiri juga sudah malas
Ketika sudah malas sama kamu, menanggapi kamu memang bukan hal yang menyenangkan. Ada interaksi justru terasa menyebalkan baginya. Makanya dia sengaja membuat kamu jengkel agar kamu sendiri juga malas dengannya. Sehingga dia tidak perlu terus memberikan respon atau memulai lebih dulu untuk berkomunikasi atau berinteraksi sama kamu. Biasanya ini terjadi ketika dia sudah merasa bosan.
9. Memancing masalah agar lebih bebas
Kalau dia butuh kebebasan (pergi tanpa izin, berkawan dengan siapa saja, bahkan mungkin selingkuh) tentu saja ada keinginan agar kamu tidak terlalu banyak kontrol terhadap aktivitasnya. Dia tahu ada sikap yang bisa membuat kamu merasa jengkel. Ketika dia melakukan itu bisa diketahui akhirnya akan jadi pertengkaran dan ada aksi saling mendiamkan. Kalaupun dia menghilang akan dianggap wajar. Makanya ketika butuh kebebasan, dia akan memancing masalah agar kamu jengkel lebih dulu. Setelah itu dia bisa lebih bebas tanpa membuat kamu merasa was was atau curiga.
10. Ingin lebih diperhatikan
Tidak selalu dia yang salah, mungkin kamu juga mulai kurang perhatian atau bahkan tidak perhatian sama sekali. Dia kemudian memancing rasa jengkel kamu. Dengan begitu kamu akan merasa tidak nyaman dengan hal itu. Dia tidak terlalu memikirkan dampak tapi dia sedang butuh perhatian. Jika saja sudah terbiasa jarang komunikasi, mungkin cara itu dianggap efektif untuk menciptakan komunikasi yang panjang.
Itulah alasan pasangan tetap bikin jengkel meskipun sudah diperingatkan. Biasanya tindakan atau sikap yang ditunjukkan bukan termasuk masalah besar. Hanya hal sederhana tapi bisa menciptakan rasa jengkel yang akhirnya bisa menjadi pertengkaran. Yang kalian butuhkan, sebenarnya adalah kebersamaan yang berkualitas.
Baca juga: 10 Alasan Orang Lain Lebih Menarik Dari Pasangan Sendiri