Perceraian sebenarnya bukan hal yang diinginkan, tapi karena ego atau keadaan akhirnya seseorang harus benar-benar mengalaminya. Dalam masa transisi dari pernikahan hingga akhirnya menjadi janda atau duda, akan banyak mengalami perubahan dari cara berpikir atau cara pandang terhadap hubungan dengan lawan jenis.
Pengalaman masa lalu menjadi tolak ukur dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Selain itu faktor keadaan setelah bercerai juga memberi pengaruh yang sangat besar. Sehingga untuk masing-masing individu memiliki perubahan cara hidup yang berbeda-beda. Pada umumnya setelah mengalami perceraian, seseorang akan mengalami perubahan cara hidup seperti dibawah ini.
1. Merasa menemukan dunia baru setelah mengalami perceraian, banyak orang terdorong untuk benar-benar bisa menikmati hidup dalam menjalani hubungan. Perubahan cara hidup yang pertama ini biasanya cenderung membuat orang hanya memikirkan kesenangan dalam hidupnya. Suka ganti-ganti pasangan dan merasa belum siap menjalani kehidupan rumah tangga baru. Meskipun ada keinginan untuk itu, tapi tidak pernah direalisasikan. Cara hidup tetap menyukai kebebasan dengan menjalin hubungan bersama siapa saja. Alasan trauma dan lebih hati-hati hanya dijadikan alibi untuk mengelabui pandangan sosial.
Ketika mengalami perubahan cara hidup yang seperti ini, kebanyakan orang akan sangat lama dalam menyandang status janda atau duda. Tapi dilihat dari gaya pacaran sudah benar-benar dekat bahkan melebihi batas. Kemungkinan yang terjadi terhadap cara hidup seperti ini, orang tidak berusaha memperbaiki diri dalam masalah yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan rumah tangga. Tapi cenderung memperbaiki diri untuk sekedar menarik lawan jenis lebih banyak agar bisa menuruti kesenangannya. Suatu saat bisa saja terjebak untuk benar-benar serius dan akhirnya menikah, tapi dalam menjalani rumah tangga juga memiliki resiko besar untuk mengalami perceraian yang kedua.
2. Ketika seseorang benar-benar trauma dengan perceraian, memberikan dorongan baginya untuk benar-benar memperbaiki kualitas diri. Memutuskan untuk menunda pernikahan kedua setelah bercerai, karena dirinya masih butuh persiapan matang dalam menyambut pernikahan yang kedua. Dalam memilih pacar pun tidak sembarangan, biasanya memiliki standar kriteria yang baik dari segi karakter. Tergantung dari penyebab perceraian, jika tentang perselingkuhan maka orang yang satu ini akan memilih sosok yang memiliki potensi selingkuh sangat kecil.
Perubahan cara hidup yang ditunjukkan cukup baik, karena dari segi sikap dan tingkah laku, orang satu ini cenderung akan semakin baik. Seiring berjalannya waktu, duda atau janda satu ini benar-benar layak untuk dijadikan pendamping hidup meskipun sebelumnya biasa saja. Tidak semua orang tahu, karena tidak selalu ditunjukkan. Namun pacar atau orang terdekat akan benar-benar tahu perubahan baik tersebut. Perubahan cara hidup yang satu ini, cenderung membuat seseorang bisa benar-benar baik dalam memperlakukan pasangannya nanti. Karena dia tidak ingin kejadian lama terulang kembali.
3. Kehilangan semangat karena perceraian yang sudah terjadi, juga bisa membuat orang cenderung pasrah dengan keadaan. Perubahan cara hidup ini tidak terlalu bagus karena cenderung membuat diri sendiri menjadi semakin terpuruk. Suka menyalahkan keadaan bahkan seperti tidak bisa menjalani fase tersebut. Yang dilakukan pada awal perceraian biasanya hanya mengurung diri, merenung, atau bahkan menyalahkan keadaan dan merasa Tuhan tidak adil. Setelah itu cenderung tidak memperhatikan kualitas diri dan hidup hanya mengikuti alur saja.
4. Perubahan yang keempat merasa belum siap menjalin hubungan apapun status hubungannya, meskipun sekedar pacaran masih berusaha menghindari karena menganggap hal itu bisa menimbulkan masalah serupa atau alasan lain tergantung individu masing-masing. Orang yang mengalami perubahan cara hidup seperti ini, cenderung fokus pada hal lain. Misalnya saja fokus pekerjaan atau mengurus anak. Tidak mudah untuk menjalin hubungan baru meskipun ada kesempatan. Jika saja cara berpikir tidak berubah, orang seperti ini meskipun memiliki keinginan untuk menikah lagi, dalam menghadapi kenyataan dia akan selalu berpikir tentang sulitnya menemukan pasangan hidup yang sesuai. Bahkan meskipun ada kesempatan, tidak ada upaya untuk berusaha keras. Cara hidup seperti ini biasanya dialami oleh seseorang yang sudah cukup umur dan merasa bahwa pernikahan bukan hal yang harus dilakukan.
Setiap orang bisa mengalami cara hidup yang sudah disebutkan setelah bercerai. Cara hidup tersebut bisa mengalami perubahan bahkan beberapa bisa dirasakan oleh satu orang dengan fase sendiri sendiri. Seperti apapun perubahan yang pernah dijalani, setidaknya pada fase akhir akan menuntun janda atau duda menjadi lebih baik untuk menemukan pasangan hidup yang benar-benar memberikan kebahagiaan hingga akhir.
Baca juga: 5 Ciri Duda Yang Bisa Memberikan Kebahagiaan