Berteman dengan mantan memang banyak yang justru terjerumus pada pertemanan yang tidak sehat. Banyak sekali yang tidak mampu menjalani pertemanan dengan tulus. Hal ini bisa mempengaruhi kebahagiaan bersama pasangan nanti bahkan bisa menciptakan masalah baru jika kemurnian pertemanan itu tidak bisa diwujudkan. Memaksakan diri untuk menjalin pertemanan ibarat bom waktu yang bisa meledak dan menciptakan persoalan baru.
Pertemanan dengan mantan seharusnya tidak perlu terjadi, cukup saling mengenal satu sama lain. Kalau ingin memaksakan diri berteman dengan mantan, sebaiknya berikan jeda yang panjang. Kalian butuh waktu untuk menetralkan perasaan.
Banyak yang merasa mampu berteman dengan mantan tapi pada kenyataannya tidak memiliki kemampuan untuk menjalani. Ikatan emosional yang sudah terlanjur berjalan akhirnya membuat cara pandang tidak bisa seperti teman biasa. Ketika kamu memaksakan diri berteman dengan mantan, kamu tidak siap jika mengalami tanda seperti ini.
1. Ada keinginan untuk menjalani kebersamaan seperti ketika masih pacaran
Ini adalah dampak dari rasa kangen terhadap kebiasaan yang sudah hilang. Sebab dia sudah menjadi mantan membuat kamu tidak bisa melakukan hal yang dulu sering kalian lakukan. Tapi dalam hati kecil menginginkan bisa melakukan hal itu kembali. Sehingga dalam menjalani pertemanan, kamu masih ada keinginan bahkan upaya untuk membuat pertemuan tanpa ada urusan apapun. Misalnya saja bertemu hanya untuk mengobrol, main berdua, atau yang lainnya. Hal ini justru akan membuat kamu terus berharap pada mantan, dan itu menjadi tanda bahwa kamu tidak siap berteman dengannya.
2. Ada perasaan tidak mampu membayangkan mantan bahagia dengan hubungan baru
Besar kemungkinan mantan setelah putus dari kamu, memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan baru. Kamu tidak sanggup membayangkan hal tersebut, seperti ada perasaan tidak rela. Mungkin tanpa sadar, kamu membangun hubungan pertemanan dengannya untuk mencegah hal itu terjadi lebih cepat. Jika perasaan ini dirasakan, berpotensi membuat kamu berusaha memberikan harapan padanya agar tidak mudah tertarik dengan orang lain. Demi kebaikan diri kamu dan mantan, sebaiknya jangan memaksakan pertemanan jika merasakan hal itu.
3. Kamu selalu melibatkan emosi saat membahas soal mantan bersama orang lain
Membahas sosok mantan bersama orang lain akan menciptakan ekspresi berbeda dan itu bisa dirasakan orang lain. Itu adalah dampak dari apa yang kamu rasakan. Perasaan kangen, belum menerima kepergiaannya, benci, sayang, atau perasaan lain yang hanya dirasakan bersama orang yang pernah menjalin hubungan. Kamu tidak bisa berpikir netral ketika membahas mantan bersama orang lain.
4. Ada harapan untuk bisa bersama dia kembali
Alasan pertemanan memang digunakan untuk memberi peluang jika keinginan kembali itu muncul lagi. Bayangan bisa mengalami masa-masa indah seperti dulu selalu muncul dalam pikiran. Hal inilah yang akan membuat kamu tersiksa sendiri pada akhirnya jika memaksakan diri berteman dengannya. Apalagi dia sudah tidak berpikir sama sekali tentang hal itu, resiko terbesar kamu akan hidup dalam harapan kembali bersamanya terus-menerus.
5. Ada perasaan kecewa dengan suatu hal darinya
Penyebab putus atau karena luka yang belum bisa kamu maafkan sepenuhnya, menciptakan kekecewaan. Kekecewaan itu akan terus dirasakan dan akan membuat kamu terus mengingat kesalahan. Kamu perlu waktu untuk membiarkan perasaan kecewa itu menjadi tawar. Jangan sampai ketika kekecewaan itu masih dirasakan, memaksakan diri untuk tetap berteman dengannya.
6. Berpikir tentang segala kemungkinan terkait kedekatan mantan dengan orang lain
Membayangkan mantan jadian dengan teman kamu sendiri, harus menerima kenyataan mantan sering lewat dengan kemesraan bersama pacar barunya, atau pemikiran lain yang memberikan bayangan tidak siap menerima hal tersebut. Ketika hal ini masih kamu rasakan maka akan memberikan siksaan tersendiri, lebih baik fokus pada diri sendiri dan hilangkan semua bayangan seperti itu.
7. Merasa perlu mencari tahu penyebab putus yang sebenarnya
Ketika kamu tidak yakin alasan putus seperti yang dia sampaikan, ada kecurigaan mantan punya alasan lain sehingga memutuskan hubungan. Karena hal ini akan membuat kamu berusaha mencari tahu kebenarannya. Ini hanya akan membuat kamu gagal move on. Dan berteman dengan mantan hanya akan membuat kamu tersiksa sendiri, bahkan bisa lebih sakit jika kamu menerima kenyataan yang sebenarnya tidak kamu inginkan.
8. Berusaha mencari tahu perkembangan mantan
Rasa penasaran terhadap mantan adalah hal wajar, sekaligus hal ini menjadi tanda bahwa kamu tidak siap berteman dengannya. Rasa ingin tahu membuat kamu berusaha mencari tahu, padahal tindakan itu akan membuat kamu terjebak dan sulit untuk keluar. Meskipun kamu sudah punya dunia sendiri, berteman dengan mantan hanya akan membuat kamu terus memikirkan dia.
9. Kadang ada aksi saling mengungkit kesalahan
Memaksakan berteman, tapi dalam komunikasi kalian sama-sama terjebak pada keadaan saling menyalahkan. Mengungkit kesalahan demi kesalahan untuk mencari pembenaran. Sama saja menunjukkan bahwa kalian masih sama-sama terikat. Yang benar-benar terputus hanya status dan kebiasaan saja.
10. Masih ada rasa kesepian
Setelah putus dengannya kamu merasakan kehilangan yang teramat dalam. Kebiasaan yang hilang dengannya membuat kamu merasakan kesepian. Hal ini bisa memicu kamu untuk kembali merasakan kebiasaan tersebut meskipun tidak lagi memiliki status sebagai pacar. Sama seperti sebelumnya, kamu tidak akan bisa keluar dari keadaan itu jika memaksakan diri berteman dengan mantan.
11. Belum bisa beradaptasi
Setelah putus kemudian membangun hubungan baru, kamu harus siap beradaptasi pada perubahan tersebut. Membiasakan diri dengan gaya pacaran baru yang akan membuat kamu merasa lebih bahagia dengan keadaan yang baru. Jika kamu masih merasakan hambar dalam perubahan itu, sebaiknya jangan berteman dengan mantan. Sebab kamu merasa hal-hal indah adalah sesuatu yang dilakukan atau dijalani bersama mantan dulu.
12. Cara komunikasi kalian, bisa menciptakan rasa cemburu dari pasangan baru
Jika kamu tidak berani menunjukkan isi chat dengan mantan kepada pacar baru, itu artinya kamu sudah tahu bahwa hal itu bisa menciptakan rasa cemburu. Meskipun pacar baru tidak tahu bahwa isi chat itu dari mantan kamu. Maka jika isi chat belum bisa tampak netral, artinya memang belum saatnya berteman dengan mantan.
13. Menyayangkan impian yang tidak jadi terlaksana dengannya
kalian pernah punya impian yang seharusnya kalian capai bersama. Tapi hal itu putus ditengah jalan karena hubungan juga berakhir. Hingga detik ini, kamu masih menyayangkan hal tersebut. Bahkan membayangkan kalau hal itu sebenarnya bisa dicapai sedikit lagi maka kalian bisa bahagia berdua. Ini sama saja tidak bisa menerima perpisahan itu, padahal belum tentu harapan itu segera tercapai jika kalian masih bersama. Sangat mungkin harapan itu hanya terlihat hampir dicapai tapi pada kenyataannya belum tentu.
14. Berharap ada perubahan jika perpisahan disebabkan oleh mantan yang memilih orang lain
Ada perasaan tidak terima karena dia pergi demi orang ketiga. Kamu sengaja tetap menjalin pertemanan karena berharap mantan berubah pikiran dan memilih kamu kemudian meninggalkan pacar barunya. Sadarlah bahwa hal itu tidak akan terjadi. Hilangkan perasaan agar dia tidak lagi hadir dalam pikiranmu.
15. Belum bisa menikmati kehidupan karena dampak dari perpisahan darinya
Kamu bisa dikatakan siap berteman dengan mantan, jika sosok dia tidak mempengaruhi kebahagiaan kamu dalam menjalani kehidupan. Kalau kamu masih merasa sedih, dan merasa sulit menemukan kebahagiaan karena tidak ada dia, jangan coba-coba menjalin pertemanan. Hal itu bisa membuat kamu berpikir sumber kebahagiaan hanya dari dia saja. Lebih baik buka pikiran dan temukan hal hal baru yang bisa memberikan kebahagiaan tanpa dia.
16. Menganggap barang darinya istimewa bukan karena dari segi fungsi
Tentu ada barang pemberian dari dia yang membuat kamu merasa tidak rela membuang barang tersebut. Kamu menganggap barang itu istimewa karena sosok pemberi bukan karena fungsinya. Kamu baru siap berteman dengan mantan jika kamu sudah menganggap barang itu biasa saja dan bisa menggunakan menurut fungsi juga menganggap barang itu seperti barang yang lainnya.
17. Merasa perlu menebus suatu kesalahan
Jika saja penyebab putus itu karena kesalahan kamu yang membuat dia merasa sakit hati, memang menciptakan perasaan bersalah. Akhirnya membuat kamu merasa tidak cukup untuk minta maaf saja, kamu merasa perlu melakukan sesuatu untuk menebus itu. Pertemanan itu tidak akan menjadi murni karena ada rasa ingin melakukan suatu bentuk kebahagiaan padanya. Kalau sudah putus ya sudah, jangan lagi membuka kembali luka lama. Kamu sudah cukup minta maaf dan tidak perlu melakukan apapun. Hubungan kalian sudah putus dan dia bukan siapa-siapa lagi.
18. Kamu tidak bisa menahan diri untuk bersikap seperti saat masih pacaran
Bersikap lembut, berbicara dengan nada seperti ketika masih pacaran, atau sikap lain yang sering kamu tunjukkan ketika masih bersamanya dulu. Kamu tidak bisa berubah layaknya teman biasa ketika berinteraksi dengannya. Ini jelas menunjukkan bahwa kamu tidak benar-benar lepas perasaan dengannya.
19. Masih punya keinginan mengarahkan dia agar menjadi seperti yang kamu inginkan
Memang ada perasaan tidak rela jika mantan mengalami penurunan terhadap kehidupan atau kualitas diri. Peran kamu sebagai teman, memiliki tujuan untuk mengarahkan dia. Kamu beralasan bahwa tidak ingin dia salah jalan atau jatuh ke tangan orang yang salah.
20. Kamu merasa bahwa dia adalah sosok yang tetap istimewa
Cara pandang kamu kepadanya belum bisa netral. Kamu masih memiliki cara pandang seolah dia adalah kekasih kamu. Ini sangat beresiko membuat kebahagiaan kamu tertinggal dalam harapan saja. Lebih baik tidak berteman karena cara pandang tersebut bisa membangkitkan banyak keinginan yang seharusnya tidak kamu dapatkan.
Jika tanda diatas banyak kamu alami tapi masih memaksakan diri berteman dengan mantan, akan muncul banyak masalah baik dari diri mantan atau dari pasangan baru kamu nantinya. Soal perasaan kamu juga tidak bisa menikmati dalam hubungan lain. Cobalah untuk putus komunikasi lebih dulu dan lupakan mantan sepenuhnya. Jika sudah berhasil keinginan berteman itu akan hilang. Dan jika pertemanan itu tetap terjadi, hal itu disebabkan oleh keadaan yang memaksa kalian untuk tetap berteman. Tapi setidaknya ketika kamu sudah siap, pertemanan itu murni dan tidak akan mengganggu perasaan kamu.
Baca juga: 5 Tanda Mantan Hanya Menghargai, Bukan Masih Cinta