Cara pandang setiap orang memiliki perbedaan dalam memberikan penilaian terhadap status janda atau duda. Perbedaan cara pandang itu tentu saja memberi pengaruh besar terhadap banyak hal. Terutama dalam memulai urusan dengan orang baru baik untuk urusan pekerjaan atau hubungan, tentunya pengetahuan terhadap status pernikahan sangat memberi pengaruh besar bagi sebagian orang.
Karena hal itu sebagai janda atau duda, sebagian berpikir lebih baik jujur sejak awal tentang statusnya. Mereka yang berpikir seperti ini menganggap bahwa tidak akan ada kekecewaan belakangan. Mereka yang meyakini pilihan ini benar, menutupi hubungan hanya akan menciptakan masalah kedepannya. Sehingga kadang tanpa ditanya atau membahas masalah status, langsung berusaha jujur tentang status janda atau duda yang disandang.
Itu memang benar, tapi bagaimana jika kasusnya kita perlu menunjukkan kelebihan lebih dulu sebelum mengakui status tersebut. Misalnya saja ketika menjalani kedekatan dengan seseorang, Kita seharusnya diam dan merahasiakan dulu status janda atau duda. Karena dengan begitu kita punya kesempatan untuk memberikan kenyamanan lebih dulu serta menunjukkan kelebihan yang dimiliki. Kalau jujur sejak awal, kita tidak punya kesempatan menunjukkan kelebihan apalagi kenyamanan yang bisa menutup kesan negatif dari status tersebut.
Dan akhirnya ada sebagian yang berpikir lebih baik merahasiakan status duda atau janda lebih dulu. Alasannya bukan hanya karena ingin mencoba kesempatan memberikan kenyamanan lebih dulu serta bisa menunjukkan kelebihan yang dimiliki. Ada juga yang memiliki alasan tidak siap untuk mengatakan dalam waktu cepat.
Sebenarnya, jujur sejak awal atau merahasiakan dulu itu bukan sesuatu yang bertentangan. Semua memberi dampak positif serta negatif masing-masing. Bagi yang suka jujur sejak awal, tidak boleh menyalahkan mereka yang menutupi dulu. Tapi yang menutupi dulu juga tidak pantas menyalahkan yang terbuka sejak awal.
Sebab keduanya adalah pilihan tergantung keadaan dari diri masing-masing. Bahkan Kita bisa saja menggunakan keduanya dalam memulai hubungan atau komunikasi dengan siapapun. Yang penting kita bisa bijak dalam menentukan, tahu waktu yang tepat untuk jujur sejak awal dan tahu kapan waktu yang tepat untuk menutupi duluan.
Kalau penilaian penulis sendiri, tidak pantas juga ketika sedang mulai akrab dan tidak ada topik tentang status pernikahan, tiba-tiba mengaku sebagai janda atau duda. Tapi tidak pantas juga ketika ditanya justru menunjukkan kebohongan. Maka lebih enak ambil jalan tengah, selama tidak ada pertanyaan tentang status pernikahan tidak perlu mengatakan. Tinggal melakukan tugas memberikan kenyamanan dan menunjukkan kelebihan. Siapa tahu setelah mereka tahu semuanya kita tertolong oleh kenyamanan dan kelebihan yang lebih dulu ada.
Kalau ditanya status pernikahan, baru mengatakan dengan cara masing-masing status yang sebenarnya. Jika akhirnya dijauhi, ditinggalkan, atau mungkin tidak disukai sadar diri saja itu bukan takdir yang harus kita jalani. Masih banyak tempat yang bisa menerima kita dengan baik bahkan tidak memandang status pernikahan sama sekali.
Baca juga: Penderitaan duda atau janda