Saat meminjam uang sama kita, seseorang biasanya berusaha tampak baik, memelas, atau terkesan menghormati. Kadang janji diberikan untuk meyakinkan kita bahwa tidak lama uang akan kembali. Sebagai manusia biasa, kita tentu saja berharap uang itu memang benar-benar akan kembali seperti yang dijanjikan. Tapi kenyataannya setelah waktu membayar sudah tiba, mereka tidak menampakkan dirinya.
Beberapa waktu kemudian mereka muncul kembali, biasanya tanpa ada unsur kesengajaan. Masih berharap uang akan segera dikembalikan tapi sepertinya mereka tidak berusaha memulai untuk membahas masalah itu. Seolah lupa dengan uang yang pernah dipinjamnya. Bagi mereka yang meminjam, seolah menunjukkan kesan lupa. Tapi kita tentu tahu ciri-ciri sebenarnya yang menunjukkan kalau mereka sebenarnya hanya pura-pura lupa.
1. Ekspresi wajah pasti berubah tidak seperti biasanya
Kebiasaan interaksi dengan mereka akan membuat kita paham tiap ekspresi wajah yang ditunjukkan saat berbicara. Ketika mereka pura-pura lupa, pasti ada perubahan terhadap ekspresi wajahnya. Mereka mungkin tidak begitu menyadari perubahan yang ada, tapi kita sudah pasti bisa melihat perbedaannya. Bukan karena kita menganggap mereka lupa, kita hanya berusaha menghargai perasaan mereka dan menunggu punya inisiatif untuk membahas hutang yang belum dibayarkan.
2. Berkurangnya keberanian untuk bertatap muka dalam waktu lama
Entah rasa takut, sungkan, minder, kurang percaya diri atau apapun itu pasti dirasakan oleh mereka yang punya tanggungan hutang sama kita. Akhirnya keberanian menatap muka dalam waktu lama akan berkurang. Ini sudah menjadi bukti bahwa mereka sadar akan masalahnya. Lagi-lagi mereka belum tentu bisa menyadari, tapi kita pasti mengetahuinya.
3. Terkesan memaksakan diri untuk berusaha bersikap biasa
Sebelum punya hutang mereka tampak tenang dan biasa saja dalam bergaul sama kita. Setelah punya hutang dan berusaha menunjukkan kesan lupa dengan hutang tersebut, otomatis mereka akan terdorong untuk berusaha bersikap biasa. Tapi namanya dibuat-buat pasti tidak bisa sama persis. Pasti ada momen kaku dan tidak natural dari sikap mereka. Mereka belum tentu sadar, tapi kita mengetahuinya.
4. Cenderung menghindar ketika kita berusaha cari kesempatan untuk bisa ngobrol pribadi
Umumnya ini terjadi saat sedang ramai dan ada aktivitas secara berkelompok. Mereka yang statusnya punya hutang sama kita, bisa bersikap biasa saat itu. Tapi ketika kita terkesan berusaha cari waktu untuk bicara pribadi dengan mereka, pasti berusaha menghindar. Karena mereka yang pura-pura lupa, tidak ingin diingatkan soal hutang.
5. Tidak betah lama ketika kita menunjukkan sikap tidak nyaman karena keberadaannya
Namanya uang dipinjam, tidak segera dikembalikan sesuai waktu yang dijanjikan, kemudian kita merasa kasihan menagihnya, otomatis kita kurang nyaman dengan sikap mereka yang sok lupa. Sikap yang kita tunjukkan sebenarnya cukup untuk membuat mereka tahu apa penyebabnya. Mereka tahu tapi pura-pura tidak tahu yang akhirnya membuat tidak betah lama-lama bersama kita.
6. Kita jadi jarang melihatnya
Banyak kemungkinannya, seperti misalnya memilih jalan lain agar tidak bertemu kita. Atau bisa juga berusaha untuk menghilang karena takut ditagih. Dalam urusan komunikasi pun, kita sepertinya agak kesulitan untuk menghubungi. Dibalas lama bahkan jarang menunjukkan kondisi terhubung. Semua hal ada sebabnya, dan itulah yang menjadi salah satu ciri mereka pura-pura lupa sama hutangnya.
7. Kadang suka berusaha membuat kita tidak sadar ketika mereka lewat
Pernah alami seseorang lewat dengan buang muka, lebih ngebut dari biasanya, bahkan tidak menoleh sama sekali padahal biasanya menoleh?. Seperti itulah usaha orang yang pura-pura lupa dengan hutangnya. Ada usaha meminimalkan pengamatan kita terhadap keberadaan mereka.
Maka kesimpulannya, pura-pura lupa itu usaha yang sia-sia. Karena sebenarnya si pemberi pinjaman itu sadar akan perubahan yang terjadi. Kalaupun cuma diam, mungkin si pemberi pinjaman tidak ingin terjadi keributan. Pertemanan lebih penting bagi si pemberi pinjaman. Jika pemberi pinjaman menganggap lebih penting hubungan daripada uang, apakah pantas jika peminjam tidak sadar diri untuk segera mengembalikan atas inisatif sendiri?.
Baca juga: Cara berpikir orang yang malas bayar hutang