Banyak alasan orang saat mau ngutang ketika membeli sesuatu. Misalnya saja butuh atau ingin tapi belum memiliki uang dan memaksakan diri untuk segera memilikinya. Alasan lain karena menyayangkan jika harus membayar secara tunai karena uang yang dimiliki akan digunakan untuk keperluan lain lebih dulu. Dan tentu masih banyak alasan lain yang mendasari untuk memilih membeli dengan cara berhutang.
Pedagang pun banyak yang punya pengalaman jadi sasaran hutang orang sekitar. Umumnya pedagang kecil dengan sistem tradisional yang punya target pemasaran dari kalangan teman atau tetangga. Modus yang dipakai pembeli saat ingin ngutang pun macam-macam, mulai dari yang amatiran hingga profesional. Dan berikut beberapa contoh modus yang digunakan pembeli saat mau ngutang.
1. Setelah barang dikemas mengajak ngobrol dulu
Pembeli yang satu ini biasanya cenderung memesan barang yang akan dibeli lebih dulu. Setelah selesai menunggu barang dikemas dan siap untuk dibawa pulang. Tidak langsung pulang, pembeli mengajak ngobrol lebih dulu. Ini bukan hal yang sulit jika memang sudah kenal lama karena statusnya tetangga atau teman. Ketika sudah cukup lama, ada perasaan akrab kemudian pembeli itu langsung pergi dan mengatakan bayarnya nanti dulu.
2. Lupa bawa dompet atau uang
Barang sudah siap untuk dibawa pulang, langkah terakhir tentu saja menyelesaikan pembayaran. Baik menyatakan dari awal ataupun setelah barang selesai dikemas, pembeli satu ini berusaha meyakinkan bahwa lupa bawa uang dan dompet, misalnya pura-pura merogoh semua kantong dengan gaya panik meskipun terkesan dibuat-buat. Karena sudah terlanjur sampai, seolah tidak mau rugi waktu dan perjalanan jika harus pulang dengan tangan kosong. Meskipun pembayaran sebenarnya belum tentu segera dilakukan di waktu yang akan datang.
3. Tinggal beberapa hari lagi gajian, biasanya mengaku begitu didepan banyak orang
Ketika pembeli mengaku pada penjual bahwa besok gajian sehingga hari ini harus hutang dulu, penjual tentu terkesan keterlaluan jika tidak memberikan barang lebih dulu. Apalagi pembeli mengatakan itu didepan banyak orang. Tentu saja penjual menjadi tidak enak hati jika harus menolaknya. Mau tidak mau harus memberikan pesanan pembeli lebih dulu meskipun belum tentu besoknya benar-benar gajian. Bahkan kalaupun benar gajian, belum tentu hutang itu akan dibayar secepatnya.
4. Uang kurang
Bawa uang sedikit tapi barang yang ingin dibeli lebih banyak atau lebih mahal. Kadang memberikan penjual alternatif lain jika tidak boleh di hutang, misalnya dibayar dengan uang seadanya jika barang terkait bisa ditawar. Jika merupakan sembako dan sejenisnya, biasanya suka menyatakan kurang lebih dulu karena tidak bawa uang yang cukup.
5. Baru ingat ketika sebelumnya tidak kepikiran membeli
Barang yang dibutuhkan mendadak, ketika berangkat tidak kepikiran untuk membeli tapi baru sadar membutuhkan ketika sudah sampai didepan lapak pedagang. Pengakuan seperti ini juga bisa digunakan pembeli untuk hutang sama penjual. Penjual tentu saja tidak enak jika menolak hal itu, padahal alasannya sudah sangat jelas. Butuh tapi karena tidak terpikir sebelumnya maka tidak sempat membawa uang untuk pembayaran.
6. Menceritakan kisah yang memprihatinkan
Mengaku baru saja apes, keluarga sakit, hingga pengakuan ekstrim untuk menarik simpati penjual. Penjual menjadi kasihan sehingga bersedia memberikan barang kebutuhan pembeli lebih dulu. Modus satu ini biasanya berlaku untuk kebutuhan pokok yang harus segera dibeli.
7. Hutang saat bersama sosok yang disegani penjual
Setiap orang pasti ada sosok yang dihormati, disegani, bahkan ditakuti. Pembeli memanfaatkan momen tersebut untuk menunda pembayaran saat membeli sesuatu. Penjual tidak enak jika harus menolak karena ada sosok yang disegani penjual. Meskipun saat transaksi sosok yang disegani tidak sadar kalau antara penjual dan pembeli sedang melakukan transaksi tidak seimbang.
8. Main dulu kemudian menghilang
Menunggu penjual sibuk dengan kegiatan lain, kemudian menghilang saat penjual sibuk. Biasanya hal ini dilakukan pembeli yang memang tidak niat membayar dalam waktu dekat. Modus ini digunakan saat kondisi terdesak dan tidak punya pikiran tentang cara lain yang lebih baik. Andai saja nanti datang untuk bayar hutang, biasanya punya alasan lupa.
9. Menunjukkan ada kondisi darurat yang membuat pembeli buru-buru pergi dan tidak sempat membayar
Menerima panggilan suara, pesan, dan sebagainya yang akhirnya membuat pembeli terkesan ada urusan penting mendadak. Biasanya dia akan langsung pergi tanpa memberi kesempatan penjual untuk mengatakan sesuatu. Sudah agak jauh dari lapak penjual, terkesan baru ingat belum membayar setelah terlanjur jalan dan berkata dengan keras bahwa barangnya dibawa lebih dulu.