Perasaan merupakan sebuah keterpaksaan yang kadang membuat kita tidak bisa menolak kehadiran seseorang. Faktor kebiasaan dan hasrat yang bersatu dalam diri kita, akhirnya membuat kita "terjebak" pada hubungan terlarang. Secara awam, akan sangat banyak pihak yang menolak hubungan tersebut. Mereka tidak akan setuju karena cinta yang kita jalani tidak wajar.
Kita menjalani cinta terlarang, yang seharusnya tidak terjadi. Tapi lagi-lagi karena perasaan yang mendorong pada tindakan untuk menjalaninya. Meskipun tahu sedang dalam kondisi terjebak, tapi kita menikmatinya. Seolah tidak lagi memikirkan dia itu siapa, seolah pantas-pantas saja untuk sama-sama saling mencintai.
Hingga akhirnya kita tahu, tidak mungkin bisa memilikinya. Akan banyak pihak yang menentang bahkan kita harus mengorbankan banyak hal untuk bisa terus bersama. Harus melalui banyak rintangan bahkan semua itu bisa membuat kita berpikir, tidak mungkin bisa bersama selamanya. Hubungan terlarang karena melanggar aturan yang sudah lama ada.
Kemudian kita jadi ragu, mulai berpikir akankah terus menjalani hubungan yang hanya terdapat kesenangan dan harapan saja. Melepaskan diri begitu saja bukan hal yang mudah, meskipun kita tahu dalam hubungan itu tidak menjanjikan masa depan sama sekali.
Tapi lagi-lagi masalah perasaan, kita tidak bisa menghindarinya. Segala kesenangan dan kebersamaan yang sudah lama berjalan membuat kita terkesan terikat dengannya.
1. Mengakhiri cinta terlarang
Mulai dari keraguan yang kita rasakan selama ini, seharusnya membuat kita sadar bahwa hubungan ini tidak akan berhasil. Kita hanya akan semakin menambah banyak dosa dalam hubungan tersebut. Akal sehat bisa saja mati karena obsesi untuk bisa menikah dan hidup bersama. Belum lagi rasa malu yang harus ditanggung, dimana rasa malu itu akan kita tanggung untuk selamanya.
Akan ada suatu kondisi yang membuat cerita lama akan terungkap kembali. Belum lagi resiko yang harus kita hadapi ketika terus bertahan. Salah satunya kita akan kehilangan banyak kesempatan untuk memanfaatkan peluang datangnya jodoh yang sesuai. Usia semakin bertambah dan suatu saat kita menjadi tidak semenarik dulu lagi. Daya pikat kita menurun dan minat orang lain pun semakin berkurang.
Maka sebelum terlambat, harus segera mengambil keputusan untuk mengakhiri cinta terlarang. Rasa hati yang galau merana karena berakhir hubungan tidak perlu menjadi momok yang harus ditakuti. Lebih baik sakit sekali daripada tersiksa selamanya. Dia bukan yang terbaik karena sudah jelas cinta yang dijalani tidak sesuai aturan.
2. Membuka peluang kepada yang lebih pantas
Kadang rasa nyaman dengan sosoknya, membuat kita cenderung merasa nyaman dengan orang yang hampir sama. Kita jadi merasa lebih baik memilih orang seperti dia karena kebiasaan yang sudah dijalani dalam waktu sangat lama. Dari segi usia, status, bahkan keadaan cenderung tertarik dengan orang yang hampir sama.
Kita harus bisa melawan hal itu, kita sudah seharusnya berusaha membuka peluang dan memilih sosok yang memang pantas untuk kita. Mencari sosok yang menurut orang sesuai untuk kita dan tidak akan melanggar aturan yang ada. Bukan karena ingin mencari kesan dari orang lain, tapi agar tidak membuat kita terjebak pada cinta terlarang kembali.
Berusaha membuka peluang untuk orang-orang yang pantas saja. Selain itu menutup rapat peluang untuk orang yang tidak sesuai meskipun justru memberikan hasrat yang lebih besar.
3. Memperbaiki diri
Kita pernah terjebak pada hubungan yang tidak sesuai, mungkin saja ada yang salah dalam diri kita. Berusaha memperbaiki diri agar menarik minat sosok yang seharusnya kita miliki. Juga untuk membuat pola pikir berubah. Memiliki kriteria tertentu agar tidak salah dalam menjalin hubungan seperti dulu.
Dari banyak hal, kita harus bisa memperbaiki diri. Mulai serius untuk mendapatkan jodoh yang tepat. Lebih baik sekarang dan secepatnya, sebelum semua menjadi sebuah penyesalan.