Jakarta - Keberadaan Petugas PO yang berada di kawasan Terminal Kampung Rambutan memang sudah dilengkapi dengan seragam dan ID card. Akan tetapi hal itu ternyata tidak mampu mengurangi keberadaan calo di kawasan Terminal Kampung rambutan.
Banyak penumpang yang masih saja terjebak karena modus "jemput bola" yang digunakan calo. Dengan cara terus membayangi calon penumpang terutama yang masih awam dan kebingungan ketika masuk terminal, hingga akhirnya banyak yang harus membayar "tiket gelap" dengan harga 2 sampai 3 kali lipat harga normal. Itupun Bus yang didapatkan jauh dari kata nyaman, dan harus beberapa kali kena oper dari Bus satu ke Bus yang lainnya.
Seperti rentetan kejadian yang terjadi pada hari Rabu 24/07, sangat banyak calon penumpang yang tertipu modus calo di Terminal Kampung Rambutan. Dari banyaknya kejadian, sudah ada 6 korban yang masuk dalam catatan penulis. Salah satunya Nia yang harus membayar 500 ribu rupiah untuk tiket dari terminal menuju Kota semarang. Padahal harga normal tidak sampai 200 ribu rupiah.
Belum lagi Hida, tiket tujuan solo harus kena mark up hingga 100 ribu setelah sebelumnya sempat terjadi keributan dengan calo, itupun masih lebih murah dari permintaan awal. Dan masih banyak lagi kejadian serupa yang jelas-jelas sangat merugikan. Lebih sial lagi, Wati warga Surabaya yang hendak pulang kampung dari Jakarta harus mengalami nasib apes karena kecopetan. Hingga warga Suarabaya tersebut harus menunda keinginannya untuk kembali ke kampung halaman.
Maka tidak heran, hal itu akhirnya membuat banyak penumpang memilih untuk tidak datang ke Terminal. Rata-rata memilih untuk pergi ke "terminal bayangan" karena untuk menghindari calo dan copet. Bahkan banyak sekali yang memilih untuk naik bus di tengah jalan tanpa tiket. Jelas saja hal ini sangat merugikan bukan hanya kepada calon penumpang, tapi juga para pedagang dan pencari rejeki halal di sekitaran terminal Kampung Rambutan.
Praktek calo dan copet sebenarnya sudah jelas keberadaannya, seharusnya ada tindakan untuk "menertibkan" keduanya. Semoga menjadi perhatian lebih oleh Kasatpel Terminal Kampung Rambutan, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan terminal Kampung Rambutan.
Trik Calon Penumpang Untuk Menghindari Calo Dan Copet
1. Mengaku sudah membeli tiket dengan masih membawa tiket bekas untuk memperkuat trik tersebut.
2. Memilih "Terminal bayangan" atau agen tiket di jalan umum yang minim resiko bertemu calo atau copet.
3. Menghentikan bus di jalan, selain terhindar dari calo dan copet kadang bisa nego untuk mendapatkan harga lebih murah meski jarang berhasil mendapatkannya.
4. Membagi uang kedalam kantong rahasia sebagai langkah antisipasi jika terjadi aksi pencopetan atau pemalakan.
5. Booking tiket secara online
Tentunya dengan cara itu calon penumpang banyak yang terselamatkan dari aksi calo di terminal utama. Selama calo dan copet masih subur di terminal terminal, tentunya akan memberi pengaruh negatif kepada banyak sektor. Wisata daerah, kuliner, dan sebagainya tentu akan lebih ramai jika Terminal benar-benar bisa memberikan rasa nyaman dan aman.