Membuktikan ketulusan cinta kebanyakan justru memilih pemberian yang bersifat materi. Seolah itu adalah cara yang baik untuk membuktikan ketulusan cinta. Padahal hal itu justru bisa menjadi biasa saja jika dari segi finansial sudah terhitung sangat baik. Apalagi keduanya terhitung masuk golongan orang kaya, penggunaan materi tidak lagi efektif untuk membuktikan ketulusan cinta.
Selain dari itu meyakinkan dengan materi juga akan sulit bagi orang dengan ekonomi pas-pasan. Dampaknya juga mampu membuat dirinya ketergantungan sehingga materi akhirnya dijadikan tolak ukur dalam menilai ketulusan. Jika keadaan sedang sulit, bisa-bisa dianggap sudah kehilangan rasa yang dimiliki.
Maka meyakinkan pasangan atas ketulusan cinta, tidak perlu mahal. Lebih baik gunakan cara-cara berikut ini yang tidak ada kaitannya dengan materi. Semua orang bisa melakukan asal ada kemauan.
1. Ucapan cinta dengan kalimat atau kata-kata
Pembuktian memang identik dengan tindakan nyata, tapi ucapan juga diperlukan untuk memantapkan keyakinan pasangan. Ada kalanya menggunakan kalimat atau kata-kata cinta untuk membuatnya yakin. Ini dibutuhkan meskipun tidak harus dilakukan terlalu sering. Sebagai selingan agar pasangan tahu bahwa kita masih memiliki ketulusan padanya.
2. Menganggap kekurangannya sebagai keunikan
Berawal dari merubah cara pandang terhadap kekurangannya, maka dia bisa melihat ketulusan cinta. Ketika kita bisa menganggap kekurangan dia sebagai keunikan, maka dia akan merasa bahwa kita bisa menerima apa adanya. Kita justru menjadi suka atau gemas dengan kekurangan yang dia miliki.
3. Jadi pendengar idaman
Didengarkan selain bisa meyakinkan bahwa kita tulus kepadanya, juga bisa menciptakan rasa nyaman berkepanjangan. Dia bisa menjadi suka bercerita banyak untuk dalam jangka waktu yang lama. Keinginan menjadi lebih besar untuk lebih sering berbagi. Dan keterbukaan akan dimulai dari sini.
4. Memperkenalkan pada teman-teman atau keluarga
Melibatkan pasangan dalam aktivitas sehingga dirinya bisa berinteraksi dengan orang-orang terdekat kita. Jika sudah sampai pada tahap ini, dia akan merasa sudah diakui. Apalagi ada kecocokan dengan keluarga atau teman-teman, maka dia merasa memiliki tempat nyaman dalam interaksi tersebut.
5. Melibatkan dia dalam mengambil keputusan
Bisa dengan memulai dari meminta saran padanya terhadap keputusan yang akan kita ambil, lama-lama dia akan merasa terlibat dalam keputusan itu. Apa yang menjadi keputusan dia, kita berusaha untuk menurutinya. Agar kita tetap merasakan nyaman, libatkan dia dalam keputusan untuk hal-hal yang tidak begitu membebani. Jangan melibatkan pada hal-hal dimana kita sudah memiliki keputusan sendiri, sebab jika akhirnya berbeda kitalah yang akan mengalami keterpaksaan. Meskipun rela melakukan untuknya dengan terpaksa, kedepannya itu tetap tidak akan membawa kebaikan.
6. Ingat hal-hal kecil darinya
Jika pelupa, mungkin tidak ada salahnya mencatat hal-hal kecil darinya. Suatu ketika kita mengangkat hal itu kembali. Tentunya dia akan merasa bahwa kita sangat memperhatikan karena masih ingat hal-hal kecil darinya. Sebenarnya sederhana tapi ini bisa membuktikan bahwa kita tulus padanya.
7. Tunjukkan perubahan baik seolah karena dia
Mungkin dulu kita malas ibadah, kita nyatakan padanya bahwa sekarang lebih sering karena dia. Kita juga bisa mengaku banyak kebaikan baru yang kita lakukan justru setelah bersama dia. Dengan ini secara tidak langsung dia merasa bahwa keberadaannya sudah membawa perubahan baik.