Siapapun tentu ingin dicintai apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Ada yang sekedar berharap, meminta dengan sindiran, meminta langsung, menuntut, bahkan sampai memaksa. Sehingga diharapkan kedepan tidak dituntut banyak dalam menjalani hubungan. Merasa punya hak yang sama untuk dicintai dalam keadaan apapun sama seperti yang lainnya.
Dalam beberapa kondisi, kita pun dihadapkan dengan kondisi demikian. Punya pacar yang menuntut untuk dicintai apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dia miliki. Meskipun dari cara pandang netral, si dia jauh dari kata layak. Banyak sekali kekurangan bahkan keburukan yang dia miliki, dan semua itu memberi dampak negatif bagi hubungan yang dijalani.
Menerima apa adanya memang banyak sekali yang menyalah artikan makna dari kalimat tersebut. Seolah kondisi yang jauh dari kata layak pun pantas untuk diterima apa adanya. Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada keinginan untuk berubah jadi lebih baik.
Umumnya masih punya keinginan untuk menikmati segala kesenangan buruk dan tidak ada niat untuk meninggalkannya. Padahal semua itu sebenarnya bisa dirubah dengan niat yang sungguh-sungguh. Tidak sebaiknya menggunakan alasan "ingin diterima apa adanya" hanya karena tidak ingin merubah semuanya ke arah yang lebih baik.
Untuk kekurangan yang wajar mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kekurangan atau keburukan yang mengganggu hubungan, menciptakan pertengkaran, menciptakan kecemburuan yang mendalam bahkan sakit hati, apalagi sampai membuat hubungan bisa rusak, seharusnya ada upaya untuk dirubah.
Maka ketika pacar menuntut demikian padahal kondisinya jauh dari kata layak, kita tidak seharusnya terpaksa menerima tuntutan itu, apalagi mengikutinya dengan merubah pola pikir agar semua itu terkesan wajar. Kita pantas menentukan keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan dengannya.
Meskipun kondisinya jauh dari kata layak, dia hanya pantas diterima dan dicintai jika ada upaya untuk berubah. Walaupun secara perlahan setidaknya seiring berjalannya waktu dia menunjukkan perbaikan kualitas diri. Yang jelas dengan begitu si dia sudah menunjukkan kesungguhannya dalam menjalin hubungan.
Kita sendiri pun harus bisa memiliki pikiran demikian. Jika masih ada yang perlu diperbaiki, perbaiki diri. Jangan pernah menggunakan tuntutan diterima apa adanya sebagai alibi untuk tetap dalam kondisi yang jauh dari kata layak.