Saat punya masalah atau sedang bimbang menentukan langkah, biasanya butuh solusi atau masukan dari orang lain. Menceritakan apa yang sebenarnya terjadi secara detail kemudian meminta pendapat atau saran dari teman.
Saran orang lain itulah yang akhirnya dijadikan patokan untuk menentukan solusi atas apa yang sedang kamu alami. Tapi apakah kamu sadar, bahwa sebenarnya saran itu memiliki beberapa tipe tersendiri. Beberapa diantara tipe saran yang diberikan oleh teman, adalah sebagai berikut.
Yang pertama saran yang meskipun tidak baik bahkan tidak benar, akan terasa sesuai dan bisa diterima karena seperti dengan keinginan kamu. Ketika ada hal yang sesuai keinginan, kamu memang cenderung lebih cepat setuju. Sepakat dengan apa yang sudah disampaikan orang lain meskipun bisa diketahui bahwa hal itu tidak tepat. Misalnya saja ketika kamu sudah terlanjur sayang sama istri atau suami orang, kamu akan lebih sepakat jika disuruh untuk tetap bertahan asal hati-hati. Sebab memang itu keinginan kamu saat ini. Padahal jelas itu salah dan tidak benar.
Tapi sebaliknya ketika orang lain menyarankan agar kamu segera pergi dan memutuskan hubungan, maka kamu akan sulit untuk sepakat meskipun itu adalah saran yang benar. Sebab rasa sayang yang sudah terlanjur kamu rasakan dengan suami atau istri orang, membuat kamu memiliki keinginan untuk tetap menjalani hubungan itu. Dan ini adalah tipe saran yang kedua.
Saran yang benar, baik, dan tepat tapi karena berlawanan dengan keinginan kamu maka akan terasa tidak sesuai dan susah diterima.
Untuk tipe saran yang ketiga, adalah
saran yang terkesan baik dan bagus untuk kamu, tapi ketika kamu lakukan justru membuat kondisi kamu semakin terjerumus pada keburukan. Saran ini adalah tipe saran yang bersifat menjerumuskan. Apa yang disampaikan orang lain, diberikan bumbu-bumbu penuh dengan kebaikan dan janji manis. Seolah-olah jika kamu menggunakan saran tersebut, akan banyak kebaikan yang didapat. Tapi ketika benar-benar menjalaninya, kamu merasa seperti terjebak. Dan ketika kamu meminta klarifikasi dari teman tersebut, dia akan banyak alasan untuk membela diri. Sebagai contoh teman kamu meminta untuk mengabaikan pasangan yang cuek sama kamu, dia menyatakan bahwa sikap itu akan membuat pasangan mengejarmu. Dengan banyak penjelasan yang meyakinkan kamu percaya. Tapi pada kenyataannya pasangan kamu justru meninggalkanmu.
Keempat adalah
saran yang sebenarnya hanya sebagai alibi untuk menguntungkan dia meskipun apa yang dia sarankan tetap baik untukmu. Saran ini diberikan juga dengan iming-iming kebaikan atau keuntungan yang lebih banyak. Memang kamu akan mendapatkan kondisi yang baik, tapi apa yang kamu tinggalkan ternyata memberikan keuntungan bagi teman kamu sendiri. Contohnya kamu punya pacar, ada teman menyarankan agar kamu mending putus kemudian cari pacar yang lebih baik. Setelah kamu lakukan saran itu, ternyata teman kamu jadian dengan orang yang kamu putuskan sebelumnya.
Terakhir adalah
saran sindiran agar sadar apa yang sebenarnya menjadi kesalahanmu. Kamu memang harus peka untuk tahu tipe saran yang satu ini. Sebab sifatnya tidak memberikan solusi tapi memberikan sindiran terhadap kesalahan kamu sendiri. Apa yang dia sampaikan, cenderung menyerang diri kamu sendiri. Kamu merasa disalahkan atas apa yang sudah kamu lakukan. Misalnya ketika kamu sudah terlanjur melakukan kesalahan, saran yang diberikan teman justru tindakan yang seharusnya dilakukan sebelum kesalahan itu terjadi. "Harusnya kamu tidak marah sama dia, kamu harus menanggapi dengan sabar agar dia tidak marah". Tentunya jika terus dilanjutkan tidak ada solusi, tapi justru menyalahkan apa yang sudah terlanjur kamu lakukan.
Baca juga: Teman rasa setan, kenyamanan justru kita rasakan dengannya