Pernah mengalami masuk dalam pergaulan orang-orang berduit, sedangkan kita menjadi salah satu teman yang kere atau tidak punya duit, pasti bisa merasakan bagaimana susahnya. Akan banyak pengalaman kurang menyenangkan yang tidak akan dialami oleh orang berduit.
Meskipun pada dasarnya memiliki teman yang baik-baik dan penuh ketulusan, kadang dari perasaan diri sendiri ada sesuatu yang memberikan rasa tidak nyaman. Dan lagi-lagi meskipun mereka baik, sikap mereka tetap akan menunjukkan perbedaan. Perbedaan yang jarang dirasakan oleh teman berduit. Biasanya sih, inilah resiko yang kita alami jika menempati posisi jadi teman kere atau tidak punya duit.
1. Lebih sering jadi pihak yang disuruh-suruh
Yang lain sudah modal uang, tentunya kita lebih sering tidak bisa memberikan kontribusi dalam bentuk yang sama. Ujung-ujungnya kita menjadi pihak yang hanya bisa memberi kontribusi dalam bentuk tindakan. Mereka yang punya duit pun sungkan menyuruh teman lain yang sama-sama berduit. Pasti kita sosok yang paling pantas untuk disuruh-suruh. Masa kita hanya menikmati tanpa memberi kontribusi apa-apa, tambah sungkan pastinya. Kalaupun ada orang lain yang tampak tidak memberikan kontribusi apa-apa, tapi setidaknya dia pernah modal uang di kesempatan lain. Kita yang jarang bahkan tidak pernah menanggung teman lain dalam urusan keuangan, harus rela disuruh-suruh dalam sebuah aktivitas.
2. Sekedar ikut-ikutan dan jarang punya ide dalam menentukan tujuan
Pergi berkelompok dengan tujuan tertentu pasti membutuhkan biaya. Kita sudah sadar diri karena merasa tidak punya uang, maka kita tidak ada keberanian menentukan tujuan. Sebab bisa dipastikan, biaya kita akan ditanggung oleh teman yang lain. Kita hanya bisa nurut diajak kemana saja, sebab bisa ikut saja sudah bersyukur. Meskipun kita tidak berharap penuh akan diajak, tapi tetap nyesek jika akhirnya tidak diajak sendiri.
3. Sungkan untuk mendominasi dalam pembicaraan
Biarlah mereka yang berduit menguasai pembicaraan, sebab kita tidak enak juga jika banyak bercerita pada yang lain. Apalagi pengalaman kita lebih sedikit daripada yang lain. Mereka pernah melakukan ini, mereka pernah membeli ini, sedangkan kita hanya di situ situ saja. Selain itu kita juga cenderung lebih tertarik mendengarkan hal-hal hebat yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Sambil berpikir, "kapan ya bisa seperti mereka".
4. Ada rasa tidak enak dalam menentukan pesanan saat makan
Diajak makan, dibayari, tentunya kita sungkan untuk memesan makanan kesukaan. Apalagi jika dalam daftar menu cukup mahal. Lebih tidak enak lagi jika teman yang bayarin pesan makanan lebih murah. Makanya kita lebih memilih kata "terserah" atau ikut saja apa yang dipesan teman. Kalau sedang sungkan-sungkannya, cukup minum atau pesan makanan yang murah. Sadar diri bro, kita tidak bayar sendiri.
5. Kadang harus terima saat direndahkan
Dalam berteman, bercanda itu sangat wajar. Gaya bercanda orang pun berbeda-beda, masalah merendahkan atau tidak itu tergantung dari cara pandang masing-masing. Tapi entah kenapa ketika kita mengisi posisi sebagai teman kere atau tidak punya duit, kita merasa lebih sering direndahkan. Ingin membalas candaan mereka, kadang kita tidak sampai hati melakukannya. Kita sadar diri didalamnya sudah hutang budi.
6. Hal paling ditakutkan adalah kondisi tidak punya uang dibahas ditempat umum
Ini sudah menjadi resiko, ketika berada di tempat umum dan terdapat kelompok lain disekitar. Kadang menjadi tekanan batin ketika ada teman yang membahas kondisi keuangan kita. Kita itu benar-benar malu jika ada pihak lain tahu bahwa kita adalah pihak yang tidak punya duit sendiri. Gengsi dong apalagi didepan orang yang kita sukai. Tapi resiko ini harus kita hadapi meskipun harus menahan malu karena ada orang lain tahu kondisi kita yang sebenarnya.
7. Kadang sadar diri, dan merasa menjadi benalu
Pada momen tertentu kita kadang berpikir, dalam pertemanan ini kita lebih sering menggantungkan hidup pada teman yang lain. Memang mereka baik-baik dan tulus, tapi tetap saja ada perasaan bahwa kita ini cuma benalu. Mau keluar dari lingkaran pertemanan itu susah karena sudah terlanjur nyaman dan cocok, ingin gantian jadi "bos" juga belum mampu, tapi ikutan terus juga merasa jadi benalu. Jadi dilema yang tidak akan pernah ada akhirnya, seolah seperti itu.
Semoga saja dengan pengalaman itu kita bisa menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup. Kita tidak boleh terus merepotkan teman yang lain, apalagi ketergantungan dan cenderung memanfaatkan. Harus kerja keras dan bisa gantian jadi "bos" untuk mereka, sebagai ajang balas budi tentunya.