Memang tidak sedikit yang lebih mementingkan pesta mewah daripada kehidupan setelah pesta pernikahan. Banyak yang memaksakan diri diluar batas kemampuan hanya untuk kesan dari orang lain. Hanya karena gengsi, merasa malu, atau ingin seperti yang lain. Tanpa pertimbangan matang yang kadang justru mempersulit hidup sendiri. Yang akhirnya berakhir menderita seperti ilsutrasi berikut ini.
1. Pesta nikah di gedung mewah, setelah pesta tinggal di kontrakan sempit
Mengundang teman-teman kolega dan memperlihatkan kemewahan dalam pesta pernikahan. Jika memang mampu bukan sebuah masalah, tapi yang sering membuat miris adalah ketika mengetahui kehidupan setelahnya. Berkunjung dan ternyata mendapati tempat tinggal yang sempit dengan status hanya kontrak. Itupun bukan karena memang ingin sederhana, tapi karena memang tidak memiliki kemampuan untuk kontrak rumah yang lebih besar. Bukankah lebih bijak jika biaya pernikahan yang mewah dibikin lebih sederhana untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
2. Pesta mewah dan meriah, setelah pesta pusing karena memiliki hutang dimana-mana
Sebenarnya masalah yang satu ini sudah banyak terjadi. Memaksakan diri untuk melaksanakan pesta mewah tanpa melihat kondisi diri sendiri. Berani mengajukan pinjaman besar untuk pernikahan. Sebagian berharap setelah melakukan pesta mendapatkan keuntungan dari sumbangan tamu undangan. Namun kadang tidak sesuai ekspektasi dan akhirnya menanggung beban hutang yang berat.
3. Kondisi keuangan saat dan sesudah pesta pernikahan
Sebelum menikah punya tabungan yang cukup, hingga akhirnya jor joran saat pesta pernikahan. Tapi setelah itu justru menjadi semakin sulit. Cari uang susah dan harus ekstra hemat dalam mengatur keuangan.
4. Saat nikah pakai dangdut live terbaik setelah menikah speaker apa adanya
Bagi yang memaksakan diri meskipun kondisi keuangan tidak terlalu bagus, kadang rela menggunakan orkes dangdut meskipun sebenarnya dana terbatas. Setelah menikah cukup dengan speaker murahan yang penting bersuara.
5. Mobil pengantin vs mobil sendiri
Untuk pemilihan mobil pengantin memang sering sekali memaksakan diri. Berani mengambil sewa dengan harga yang mahal. Padahal dalam kenyataan sering sekali berbeda sebab mobil yang dimiliki cukup parah. Itupun kadang mobil milik sendiri harus dijual untuk menutup biaya pernikahan sebelumnya. Minimal terjadi penurunan untuk mendapatkan tambahan uang sebagai biaya menikah.
Untuk itu jika memang tidak mampu, tidak usah memaksakan diri untuk memiliki pesta pernikahan yang mewah. Kalau ada uang tidak masalah, tapi itupun jika untuk kehidupan setelahnya tidak mengalami kesulitan. Ingat, menikah itu bukan masalah pesta yang besar tapi justru lebih kepada kehidupan setelahnya.