Ketika kita melihat persaingan saat ini, banyak pedagang yang jor-joran dalam masalah harga. Semua berusaha untuk menunjukkan kesan bahwa mereka lebih murah dibanding tempat lain. Dengan bermacam cara dari memangkas biaya produksi, menurunkan kualitas, hingga menggunakan alibi diskon besar.
Bahkan ada yang rela mengambil keuntungan sangat kecil dimana hal itu tidak sebanding dengan resikonya. Andai satu hari saja mengalami kerugian, dibutuhkan omset satu minggu untuk menutup kerugian dalam satu hari tersebut, misalnya.
Ketika perang harga ini terjadi dimana-mana termasuk kompetitor kita, kita seperti terdorong untuk bergabung didalamnya. Memutar otak agar bisa menjual lebih murah atau memberikan lebih banyak dengan harga yang sama. Itu bukan pilihan tepat, dan hal itu bisa saja justru akan menghancurkan bisnis kita. Maka jangan terpengaruh oleh perang harga, lebih baik gunakan cara berikut untuk tetap laku tanpa harus ikut perang harga.
1. Kemasan/tempat penyajian
Kita bisa menciptakan kesan mewah, bersih, berkelas terhadap produk yang kita jual dengan mengubah kemasan atau tempat penyajiannya. Sehingga produk yang kita jual tampak memiliki nilai lebih dibanding tempat lain. Jika kita jualan makanan, tempat penyajian perlu kita buat kesan lebih mewah dan lebih bersih. Memang harus membuat anggaran lebih tapi itu sifatnya hanya modal awal saja. Tidak perlu menurunkan harga terus menerus hanya untuk membuat orang membelinya.
Atau jika yang kita jual adalah pakaian, kita bisa membuat label sendiri dengan bahan yang lebih berkualitas. Plastik yang lebih tebal agar barang yang kita jual tampak lebih berkualitas, penataan dengan pajangan yang bagus, serta perlakuan VIP terhadap barang tersebut.
2. Sasaran pembeli
Tidak semua orang suka dengan barang yang murah, sebab ada sebagian calon pembeli yang menganggap murah umumnya barang juga menyesuaikan. Untuk itu kita bisa memilih sasaran pembeli yang tepat. Banyak cara untuk promosi, salah satunya dengan bergaul bersama orang yang sesuai dengan sasaran calon pembeli. Jika interaksi kita bagus dan produk yang kita jual sesuai, beberapa diantara mereka pasti akan merekomendasikan pada teman atau kolega.
3. Kualitas
Ada bermacam cara untuk meningkatkan kualitas, salah satunya adalah ketelitian dalam produksi. Atau jika kita mendapatkan barang dari supplier, kita bisa meneliti ulang untuk memastikan kesempurnaan barang yang akan kita jual. Membersihkan sisa bahan, membuang sesuatu yang tidak seharusnya ada, dan lain sebagainya. Dengan begitu ketika calon pembeli melihat produk yang kita jual akan tampak kesempurnaan dari produk terkait.
4. Lokasi
Kita ambil contoh minuman kaleng, ketika kita membeli di bandara, restoran, dan tempat mewah lain cenderung lebih mahal. Tapi ketika kita membeli di warung tetangga, harganya jelas lebih murah. Padahal produk, merek, dan segalanya sama tidak ada beda. Itulah yang bisa kita jadikan strategi agar jualan laku tanpa perang harga. Kita bisa menentukan lokasi yang sesuai untuk produk yang dijual.
5. Pembanding
Produk pembanding itu juga perlu, menyediakan beberapa produk serupa dengan tingkatan kualitas yang berbeda-beda. Ini selain berguna untuk mengangkat harga produk kita, juga bisa memberikan pemahaman kepada pembeli awam tentang harga yang berbanding lurus dengan kualitas. Kita tidak perlu merasa rugi menyediakan produk pembanding, sebab kita bisa menerapkan sistem subsidi silang. Tapi strategi ini sebaiknya hanya dilakukan jika lokasi dan sasaran pembeli mayoritas masih terpaku pada harga yang murah.
6. Harga
Kita harus memiliki harga sendiri, konsisten dengan menyesuaikan kualitas produk yang kita jual. Terus menurunkan harga hanya akan menghancurkan kita secara perlahan. Lebih baik menyediakan produk/paket lain daripada menurunkan harga yang sudah jadi. Pelanggan pasti tahu dengan sendirinya meskipun secara perlahan, bahwa selama ini kita tidak terlalu mahal dalam melakukan penjualan.