Karena diawali oleh dugaan yang belum tentu benar, kadang banyak pihak yang meyakini bahwa hal itu benar. Kemudian menjadikan hal itu menjadi bahan omongan untuk tujuan menjelek-jelekkan. Bahkan sering sekali apa yang diomongkan tidak sesuai dengan kenyataan. Sering menilai berdasarkan apa yang dilihat tanpa mengetahui detail permasalahan.
Bagi kalian yang sering menjadi korban omongan tetangga, teman, atau siapa saja tentunya sering merasa tidak nyaman. Apalagi apa yang mereka bicarakan tentang kalian tidak sepenuhnya benar. Biasanya sih, hal ini tentu kebiasaan, gaya hidup, atau hal-hal yang berbeda dengan mereka.
Bukan maksud membela, tapi setidaknya dengan kata-kata bijak berikut ini bisa mewakili perasaan kalian yang sering jadi bahan omongan orang.
1. Orang lain memang cuma bisa menilai buruk ketika mereka sedang berada pada posisi sebagai pengamat, yakinlah penilaian mereka akan jauh lebih baik ketika suatu saat nanti mereka akan mengalami kondisi yang sama.
Semua orang tentunya menginginkan keadaan yang baik. Tapi ada kalanya kalian terjebak pada kondisi yang sulit hingga orang-orang memberikan nilai buruk terhadap keadaan tersebut. Mereka hanya belum merasakan, jika suatu saat mereka diberikan takdir yang hampir sama, sudah pasti mereka bisa maklum karena sudah merasakan sendiri. Bahkan mungkin mereka akan menyesal sudah pernah memberikan penilaian buruk terhadap kalian.
2. Penilaian buruk itu sebenarnya muncul hanya karena ada perbedaan pola pikir antara orang yang sekedar melihat dengan orang yang benar-benar menjalaninya.
Mereka yang belum pernah merasakan apa yang kamu alami sekarang ini, biasanya hanya bisa mencibir. Dan hanya ada dua sosok yang bisa merangkul dan memberikan pengertiannya, mereka adalah orang yang bijak dan orang yang pernah mengalami keadaan serupa.
3. Diam dan berusaha membuktikan adalah cara terbaik untuk menutup mulut orang-orang usil. Biarkan mereka bicara, kita cuma butuh untuk tetap berlalu.
Tidak perlu repot menanggapi lambe nyinyir orang lain. Tetap fokus mencapai tujuan karena ketika kita bisa mencapai tujuan tersebut, mereka akan sadar tentang kesalahan mereka. Biarkan mereka terus membicarakan kita yang penting jangan sampai menjadi down dan kehilangan semangat menggapai cita-cita.
4. Bahagia itu ketika kita mendapatkan kenyamanan berdasarkan dari apa yang kita rasakan, bukan berusaha memaksakan diri untuk merasakan kenyamanan berdasarkan kata orang.
Banyak orang seolah bahagia padahal sebenarnya menderita, penyebabnya karena dia ingin menunjukkan pada orang lain bahwa dia bahagia. Kita jangan sampai seperti itu, lebih baik bahagia dan terserah orang mau ngomongin kita seperti apa.
5. Ubahlah cara pandang agar bisa menangkap omongan orang jadi motivasi, itu lebih baik daripada menanggapi negatif yang justru akan jadi beban diri sendiri.
Jadi beban pikiran apalagi sampai menanggapi omongan jelek orang lain hanya akan menjadi penghambat bagi kita untuk maju. Segera rubah cara pandang agar kita bisa menjadikan tindakan mereka sebagai motivasi untuk jadi lebih baik lagi.
6. Jika orang lain fokus dengan masalahmu, bisa saja sebenarnya mereka ingin seperti kamu tapi terlalu munafik untuk mengakuinya.
Misalnya saja nih, kalian sering gonta ganti pacar. Kemudian ada orang-orang yang membicarakan dan seolah kamu buruk karena hal itu. Bisa saja sebenarnya mereka ingin merasakan kondisi yang sama tapi terlalu munafik untuk mengakuinya. Atau bahkan bisa saja karena memang tidak merasa mampu.
7. Lebih mulia dianggap buruk tapi sebenarnya baik, daripada dianggap baik tapi dalamnya sebenarnya busuk.
Sekarang ini banyak orang-orang munafik yang tampak baik tapi dalam hatinya busuk. Mungkin seperti mereka yang sok baik tapi suka membicarakan keburukan orang.