Pola pikir karyawan dengan pola pikir pengusaha, pada dasarnya memiliki perbedaan. Tidak ada yang salah untuk masing-masing pola pikir tersebut. Sebab hal itu cenderung terbangun oleh kondisi kedua belah pihak.
Berdasarkan gambaran komik berikut ini, hanya menunjukkan perbedaan secara umum. Sebab banyak juga karyawan yang tetap memiliki jiwa pengusaha.
1. Uang sisa bagi jiwa karyawan
Bagi orang yang memiliki jiwa karyawan, cenderung merasa tenang ketika sudah berada di ambang gajian. Menggunakan uang pun kurang perhitungan karena merasa tidak lama lagi akan mendapatkan gajinya kembali. Misalnya tanggal 1 gajian, beberapa hari sebelum itu sudah berani untuk menghabiskan uangnya.
2. Uang sisa bagi jiwa pengusaha
Beda dengan jiwa pengusaha, yang cenderung berpikir kedepan. Tidak langsung merasa bahwa kondisi bulan depan akan aman-aman saja. Maka ketika ada uang sisa, digunakan sebijak mungkin. Misalnya sebagian untuk investasi dan sebagian lagi untuk jaga-jaga kebutuhan mendadak.
3. Jiwa karyawan saat beli mobil
Misalnya punya anggaran 150 juta, jiwa karyawan cenderung memiliki keinginan untuk membeli mobil dengan harga diatas anggaran. Sehingga kredit sering dijadikan solusi. Bahkan dalam pemilihan, gengsi merupakan prioritas utama.
4. Jiwa pengusaha saat beli mobil
Jiwa pengusaha lain lagi, kalau membeli mobil berdasarkan fungsinya. Jika ada anggaran 150 juta maka anggaran itulah yang akan digunakan. Membeli mobil bekas pun tidak masalah, yang penting tetap sesuai dengan fungsinya. Dan jiwa pengusaha, jika membeli berani lebih mahal dari harga pasaran yang penting kondisinya benar-benar bagus. Dan jika mampu, mengeluarkan dana seminimal mungkin tapi barang yang didapat benar-benar terjamin.
5. Hari libur bagi jiwa karyawan
Jiwa karyawan jika menemui hari libur, akan fokus untuk liburan dan mencari kesenangan. Meskipun untuk itu harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
6. Hari libur bagi jiwa pengusaha
Sedangkan jiwa pengusaha, saat libur adalah saat yang harus digunakan untuk belajar hal baru, mencari tambahan penghasilan lain, atau mencari kegiatan produktif lain.
7. Bonus banyak bagi jiwa karyawan
Jiwa karyawan cenderung suka kesenangan ketika mendapatkan tambahan penghasilan, bonus, atau hasil dari kerjaan sampingan.
8. Keuntungan besar bagi jiwa pengusaha
Bagi jiwa pengusaha, bonus atau keuntungan lebih banyak dari sebelumnya tetap perlu diinvestasikan. Baik dalam bentuk emas, atau barang lain yang bisa mendatangkan keuntungan jika dijual kembali.
Nah, dari situ bisa dibedakan antara jiwa pengusaha dengan jiwa karyawan. Tapi meskipun kamu karyawan, tetap bisa memiliki jiwa pengusaha. Harus mulai berpikir seperti itu sebab kondisi kedepan tidak pernah ada yang tahu.
Baca juga: 10 Tips Cara Cepat Melunasi Hutang Dan Tagihan