Artikel ini dibuat bukan maksud untuk mengajari jadi selingkuhan, tapi agar kita bisa belajar bagaimana memperlakukan pacar agar dia merasa nyaman menjalin hubungan dengan kita. Sehingga dari kenyamanan itu, pacar tidak merasa terbebani apalagi merasa repot oleh keberadaan kita.
Ya, judul tersebut memang benar adanya. Banyak sekali orang yang justru merasa nyaman ketika jadi selingkuhan daripada menjadi yang utama dan satu-satunya. Itu memang buruk dan tidak perlu ditiru, tapi setidaknya ada pelajaran yang bisa kita ambil untuk kebaikan diri sendiri.
Dari banyak pengalaman orang yang pernah menjadi selingkuhan, berhasil madjongke.com kumpulkan dan dapat diambil kesimpulan bahwa dalam posisi itu mereka tidak selalu merasa sakit. Justru banyak yang merasa nyaman. Dan berikut alasan kenyamanan itu bisa didapatkan meskipun cuma jadi selingkuhan.
1. Punya kebebasan lebih banyak karena dia harus berbagi dengan pasangan aslinya
Yang pernah jadi selingkuhan, pasti tahu bahwa ada saatnya merelakan si dia dengan pasangan aslinya. Jika tidak bisa menyikapi hal itu, mungkin justru galau dan merasa kesepian. Tapi setelah bisa memahaminya, justru kebebasan bisa didapatkan dari itu. Ketika dia sedang bersama dengan pacar aslinya, kalian bisa melakukan hal-hal lain yang bermanfaat atau menyenangkan. Bayangkan jika cuma jadi satu-satunya, biasanya lebih banyak waktu untuk saling melayani terutama ketika baru memulai hubungan. Pelajaran yang bisa didapatkan dari ini, jangan terlalu mengekang pasangan agar dia tetap mendapatkan kebebasannya. Sehingga bisa fokus merintis masa depan, cita-cita, atau melakukan bentuk kesenangan yang tidak melibatkan pacarnya.
2. Tidak harus menuruti semua tuntutan karena dia cenderung fokus pada kesenangan saja
Jadi selingkuhan itu, cenderung disebabkan dia hanya mencari kesenangan. Tidak semua tuntutan bisa diberikan karena hal itu sudah dilakukan dengan pacar aslinya. Awalnya dia hanya fokus mencari kesenangan, tidak lebih dari itu. Selama mampu, sebagai selingkuhan tinggal mengatur agar tidak lebih dari itu. Pelajaran yang bisa diambil, adalah jangan menuntut pacar agar dia tetap merasa nyaman, terima apa adanya dan fokus saja pada hal yang kamu dapatkan saat ini.
3. Masih bisa memberikan batasan sesuai keinginan
Batasan itu perlu, demi kenyamanan diri sendiri. Saat jadi yang utama dan satu-satunya, batasan itu belum tentu bisa diberikan. Alasannya karena sayang dan cinta harus bisa membuka batasan itu. Tapi saat jadi selingkuhan, bisa memberikan pernyataan bahwa batasan itu harus ada. Jika tidak bisa menerima silahkan kembali pada pacar aslinya.
4. Mudah membalikkan kondisi jika melakukan kesalahan
Sebagai manusia tentu tidak luput dari salah, misalnya kedekatan dengan yang lain. Saat jadi yang utama, tentu mudah sekali disalahkan bahkan di caci maki. Tapi saat jadi selingkuhan, bisa balik menyalahkan karena dia juga punya pacar.
5. Meminimalkan resiko tanggung jawab masa depan
Kalau belum siap komitmen, hanya sekedar iseng-iseng menjalin hubungan, maka jadi yang utama belum tentu bisa memenuhi keinginan itu. Kadang pacar suka menuntut untuk punya komitmen. Tapi saat jadi selingkuhan, hal itu tidak perlu terjadi. Kalaupun ada perkenalan dengan orang tua dan lain sebagainya, sudah diwakili pacar dia yang sebenarnya.
6. Dia akan lebih menghargai karena perasaan bersalah
Dia bersama pacar aslinya, sudah pasti dia akan memikirkan posisi selingkuhannya. Sebagai pengobat kesalahan, umumnya dia bisa melakukan sesuatu secara maksimal agar kita tidak merasa keberatan dengan statusnya. Ini menjadi keuntungan karena jadi selingkuhan justru bisa merasakan perjuangan lebih maksimal.
7. Karena hanya sebagai pelengkap, kekurangan lain pun bisa dimakluminya
Banyak kita lihat, selingkuhan tidak lebih baik dari pacar asli, tapi dia tetap suka. Itulah yang bisa memberikan nilai lebih sebab dia tidak terlalu banyak memikirkan kekurangan dalam diri selingkuhan. Baginya yang penting bisa tetap memiliki kebersamaan sesuai tujuannya.
Dengan ini bukan berarti jadi selingkuhan itu tepat. Karena meskipun merasakan kenyamanan pada awalnya, lama-lama kita juga bisa terikat perasaan. Rasa ingin memiliki seutuhnya mulai kuat tapi tidak mampu untuk melakukannya. Maka meskipun merasa nyaman, sebelum terjebak sebaiknya keluar. Jangan sampai selamanya jadi selingkuhan karena kenyamanan yang sebelumnya ada bisa berubah jadi penderitaan.