Pada setiap kasus suami yang "direbut pelakor", selalu dipukul rata seolah pelakor adalah pihak yang menjadi tersangka utama. Padahal dalam perselingkuhan tersebut, suami yang memiliki peran lebih besar. Tapi pada kenyataannya, istri selalu menyalahkan pelakor seolah suami adalah benda mati yang tidak bisa melakukan apa-apa.
Atau setidaknya suami dianggap seolah makhluk hidup yang tidak bisa berpikir cerdas. Yang hanya mengandalkan naluri sehingga dengan mudah direbut oleh wanita lain (pelakor).
Kita harus bisa melihat suatu masalah dari segala sisi, sebab tidak semua pelakor itu bersalah. Wanita pada keadaan tertentu bisa terjebak dan akhirnya membuat dirinya mendapat julukan pelakor.
Seperti misalnya suami selalu mengandalkan kebohongan dalam merayu atau menggunakan berbagai cara agar wanita luluh. Maka jelas-jelas "pelakor" tidak bisa disalahkan terutama jika dia tidak tahu bahwa pacarnya adalah suami orang.
Perlu juga diketahui bahwa pihak pria sudah menjadi kodratnya untuk memulai sesuatu lebih dulu. Kalaupun wanita mampu melakukan itu, sifatnya hanya mendasar dan cenderung sekedar memberikan pancingan. Untuk langkah lanjutan, tentu semuanya ada ditangan pria.
Meksipun ada, sangat jarang wanita yang memulai sesuatunya lebih dulu. Pria pasti yang punya inisiatif untuk memulai suatu hubungan dan segala macam tindakan hingga akhirnya keduanya menjalin hubungan terlalu jauh.
Maka sebenarnya ketika kasus perebutan suami ini terjadi, tersangka utama tetaplah suami. Sedangkan pelakor tidak langsung bisa dijadikan tersangka juga, statusnya masih saksi hingga ada penyelidikan lebih mendalam. Baru setelah semuanya jelas, status pelakor baru bisa ditentukan apakah dia bersalah atau justru menjadi korban juga.
Tapi istri kebanyakan tidak berpikir sejauh itu, kebanyakan menyalahkan pelakor sepenuhnya. Kondisi ini terjadi karena pihak istri sendiri tidak mau disalahkan pada akhirnya. Jika sampai menyalahkan suami dan menjadikannya tersangka utama, semua bisa dibalik kepada faktor pemicu. Dan dengan itu istri akan disalahkan balik oleh suaminya.
Maka ketika terjadi kasus seperti ini, dimana-mana suami tetaplah tersangka utama. Lakukan penyelidikan mendalam jika memang ingin menentukan status pelakor bersalah atau tidak. Bukan maksud membela pelakor tapi untuk meluruskan saja karena banyak juga suami brengsek yang menjebak wanita tidak bersalah dengan kebohongannya.
Baca juga: 7 Komik Nasehat Untuk Pelakor, Halus Tapi Dalam