Bagi orang awam, mendapatkan pengganti kemudian memutuskan hubungan dengan pacar yang sudah ada sebelumnya memang terkesan jahat. Tapi kadang kita memang harus mengambil keputusan itu karena suatu alasan. Misalnya selama ini sudah terjebak pada hubungan yang salah, si dia sudah tidak bisa diharapkan lagi tapi kamu belum menemukan alasan untuk mengakhiri hubungan dengannya, atau yang lebih umum kamu mendapatkan sosok lain yang lebih serius dan siap berkomitmen.
Bukan suatu pembelaan jika kondisi pacar saat ini sudah tidak sesuai dengan keinginan kamu selama ini, apalagi jika selama menjalin hubungan dengannya dia lebih banyak memberikan sakit hati. Sebelumnya kamu masih sayang melepaskannya tapi setelah mendapatkan pengganti kamu mulai berpikir untuk fokus pada satu orang saja. Jika terus melakukan pembiaran dan membagi waktu untuk keduanya, yang ditakutkan adalah justru rusak semuanya. Maka cara ini yang bisa kamu ambil untuk memutuskan hubungan dengan pacar sebelumnya.
1. Kurangi perlahan komunikasi dan pertemuan dengannya
Membiasakan diri untuk tidak selalu berkomunikasi lagi dengannya. Cari alasan sibuk atau apa saja agar dia tidak merasa harus selalu berkomunikasi dan bertemu. Lama-lama dia akan bosan dengan hubungan tersebut, apalagi dia merasa tidak mendapatkan apa-apa dari kamu lagi.
2. Biarkan dia nyaman bersama yang lain
Selama melakukan pembiaran tersebut, kamu jangan merasa takut dia dekat dengan yang lain. Justru ketika ada indikasi dia melakukan itu, berikan kebebasan. Dengan begini, dia akan lebih mudah setuju jika kamu menginginkan putus darinya. Apalagi sosok lain yang sudah bikin dia nyaman, masih memberikan hasrat yang sangat besar kepadanya.
3. Manfaatkan momen pertengkaran untuk meminta hubungan berakhir
Salah paham kemudian bertengkar adalah momen yang tepat untuk menyatakan keinginan untuk putus. Buat dirinya tertantang menerima ajakan putus tersebut. Meskipun akhirnya dia menyesalinya, setidaknya sudah ada istilah putus sehingga setelah itu kamu bisa mengingatkan terus bahwa kalian bukan lagi pasangan kekasih.
4. Jika tidak berhasil katakan saja dengan alasan alibi yang lain
Kamu bisa cari alasan yang masuk akal untuk menyatakan putus. Sudah tidak merasa cocok, hasrat kamu padanya sudah hilang hingga tidak lagi berharap apapun, dan lain sebagainya. Ketika dengan alasan itu, dia sadar bahwa kamu tidak akan melakukan apa-apa lagi untuknya. Dan secara otomatis, dia harus berjuang keras untuk menjaga hubungan, berat sebelah. Kalau dia juga sudah menurun hasratnya terhadapmu, kemungkinan dia lebih banyak setuju untuk putus.
5. Berikan tuntutan perubahan pada dirinya
Selama ini dia punya kekurangan atau kebiasaan buruk yang memang harus dirubah. Kamu bisa meminta dia untuk melakukan perubahan baik. Dia cenderung setuju tapi tidak ada perubahan, itulah yang bisa kamu jadikan alasan untuk memutuskan hubungan dengannya. Tapi kalau sejak awal dia tidak mau merubahnya dan memberikan kamu dia pilihan, terima dia apa adanya atau putus saja, maka pilih saja pilihan yang kedua.
6. Tantang untuk lebih serius dengan memenuhi step by step untuk menuju ke jenjang lebih serius
Biasanya sih kalau dia memang belum punya pikiran serius, dia akan memberikan alasan atau bahkan menghindar agar tidak dituntut untuk segera memenuhi keinginanmu untuk serius. Maka kamu bisa menuntut dia untuk membuktikan dengan tindakan nyata, dia tidak mampu maka jadi alasan bagi kamu untuk mengakhiri hubungan.
7. Jangan pernah beri kesempatan kedua untuk kesalahan yang dia lakukan
Dia terbukti selingkuh, atau ketahuan dekat dengan yang lain, mungkin juga melakukan kebiasaan lain yang sebenarnya tidak kamu sukai. Itu bisa jadi alasan bagi kamu untuk tidak bisa lagi memberikan kesempatan kedua. Tapi kalau menggunakan cara ini, kamu harus benar-benar mengerti kepastiannya. Jangan hanya karena dugaan sebab hal itu bisa dia patahkan dengan mudah.
Itulah cara mengakhiri hubungan dengan pacar setelah kamu dapat pengganti. Jangan pernah merasa bersalah jika posisi kamu benar. Untuk apa bertahan dengan pacar yang meragukan jika ada yang siap memberikan kamu kepastian. Untuk apa bertahan dengan pacar yang suka menyakiti jika ada yang membahagiakan. Dan yang paling penting, untuk apa bertahan pada pacar yang hanya memberikan harapan jika sudah ada sosok yang siap mewujudkan keinginanmu untuk menikah menjadi kenyataan.