Jadi cewek yang hanya menjadi batu loncatan cowok memang penuh dengan resiko menyakitkan. Salah satunya ditinggalkan ketika sudah mendapatkan pengganti wanita lain yang sempurna. Atau setidaknya tetap dipertahankan hanya untuk dimanfaatkan dalam masalah kesenangan.
Tidak banyak cewek yang sadar ketika menempati posisi ini, apalagi sudah terlanjur sayang dan nyaman. Dalam pikiran cewek "sepertinya dia benar-benar sayang dan akan terus berjuang" sedangkan dalam pikiran cowok masih terobsesi dengan yang sempurna sambil berpikir "daripada tidak ada sama sekali, setidaknya dia bisa mengisi kekosongan".
Hal ini memang sulit dibedakan antara hanya jadi batu loncatan dengan benar-benar jadi pilihan terakhir. Sebab meskipun hanya jadi batu loncatan, sikap cowok tetap sama, tetap bisa memberikan janji-janjinya untuk serius, bahkan berani berjuang dan berkorban.
Cowok juga ada upaya untuk mempertahankan hubungan dan ada perasaan tidak rela ceweknya diambil orang. Apalagi jika cowok merasa bahwa cewek masih bisa memberikan manfaat, keuntungan, atau sekedar kesenangan. Bahkan tidak menutup kemungkinan cowok akan berusaha mempertahankan terus menerus selama cowok belum mendapatkan kepastian dari wanita lain yang sempurna. Untuk itu agar bisa mengerti apakah cowok menjadikan kamu batu loncatan atau tidak, berikut ciri-cirinya.
1. Dari segi kondisi, cowok bukannya tidak ingin yang sempurna tapi memang belum mampu mendapatkannya
Kebanyakan cowok berpikir, selama dia masih dalam kondisi nol atau masih dalam masa perjuangan, resiko ditolak oleh wanita yang sempurna itu sangat besar. Makanya dia belum berani mengambil resiko tersebut, bahkan mungkin dia sudah mencoba tapi karena kondisinya saat ini, sering merasa kesulitan membangun kedekatan. Sehingga dia merasa belum mampu mendapatkannya. Maka dengan itu dia menjadikan kamu pasangannya, dengan alibi mencari yang mau berjuang dari nol untuk meyakinkanmu bahwa dia hanya butuh diterima apa adanya. Bukan tidak mungkin setelah dia sukses nantinya, dia akan mewujudkan keinginan yang sempat tertunda. Berbeda dengan cowok yang memang bisa menerima kamu apa adanya, kemampuan mendapatkan yang sempurna itu sangat besar tapi dia memang tidak ingin melakukannya.
2. Dia tampak semangat bahkan terobsesi untuk merubah kamu menjadi seperti keinginannya
Entah menyuruh, meminta, memberi saran, atau sekedar memberikan apresiasi menyenangkan terhadap perbaikan dalam diri kamu. Intinya dia menginginkan kamu bisa menjadi seperti yang dia inginkan. Seiring berjalannya waktu, keinginan dia akan semakin banyak. Misalnya dia selalu memberikan saran terhadap banyak hal. Jika memang itu yang terjadi, artinya tidak ada rasa puas terhadap perubahan yang kamu berikan padanya. Dia akan terus ingin lebih, dan akhirnya bisa saja dia merasa tidak mampu membuat kamu menjadi seperti keinginan dia. Hingga pikiran sederhana ketika sudah bosan sama kamu, lebih baik mencari kesempatan untuk mendapatkan yang memang sudah dianggap sempurna. Padahal jika memang kamu pilihan terakhir, dia akan lebih mampu menerima apa adanya.
3. Secara jelas menunjukkan kekaguman terhadap sosok wanita sempurna disekitarnya
Kamu tentu bisa melihat dari ekspresi dia, cara memperlakukan wanita sempurna disekitarnya, bahkan cara dia menceritakan sosok wanita lain didepanmu. Pasti kamu mampu menilai bahwa ada kekaguman berlebihan dalam dirinya. Apalagi jika dia sampai menyimpan foto wanita-wanita idaman sekitar dan kamu mengetahuinya, itu sudah jelas dan tidak perlu dipertanyakan kembali.
4. Dia tidak begitu bangga memamerkanmu tapi cenderung memamerkan wanita lain yang bukan siapa-siapanya
Pernah sadar tidak sih, dia itu jarang menunjukkan kamu dengan penuh kebanggaan didepan publik. Jika dia memang jarang melakukannya, maka kamu perlu melihat apa yang dia banggakan. Jika dia justru menggiring opini seolah-olah punya pacar sosok lain (misal dengan pamer foto wanita lain dsb), bisa jadi dia sebenarnya ada rasa malu menunjukkanmu. Dan dia bangga jika orang lain berpikir bahwa pacarnya adalah wanita sempurna yang dia banggakan meskipun itu bukan siapa-siapa.
5. Menggiring opini seolah dia mengenal bahkan punya banyak peluang untuk mendapatkan wanita sempurna sesuai kriterianya
Coba kamu ingat, pernahkah dia pamer wanita sempurna kepadamu. Menceritakan suatu alur cerita seolah-olah dia punya kesempatan mendapatkan wanita lebih baik atau bahkan seolah dia diinginkan wanita yang lebih baik dari kamu. Meskipun tujuannya agar dia dianggap berharga karena punya potensi pergi kapan saja, tapi hal itu sudah cukup membuktikan bahwa dia masih punya obsesi dan kebanggaan jika memiliki pacar yang lebih sempurna.
6. Pamer foto dengan wanita sempurna meski kamu tidak bisa memastikan bahwa mereka pernah pacaran atau belum
Dia masih menyimpan foto dengan wanita sempurna yang jelas berbeda jauh denganmu. Dia akan menunjukkan kepadamu dengan modus apapun seolah mengatakan "Ini lho, aku itu juga pernah punya pacar seperti ini". Secara tidak langsung ini menunjukkan bahwa kamu bukan tipe dia, keinginan dia adalah memiliki wanita yang tidak berbeda jauh dengan sosok itu.
7. Mudah tergoda untuk mendekati wanita yang dia anggap sempurna
Mudah tergoda meskipun tidak ada urusan sama sekali, tetap membuatnya punya keinginan untuk kenal lebih jauh. Jadi jangan heran jika kontak dia banyak sekali terdapat wanita yang lebih baik dari kamu. Meskipun jika kamu bisa melihat isi pesan dia, dia lebih banyak diabaikan oleh wanita-wanita tersebut.
8. Kamu sendiri sadar, sangat jauh jika dibandingkan dengan wanita yang selama ini dia bangga-banggakan
Bukan cuma melihat dari sisi dia saja, kamu juga harus melihat dari sisi kamu sendiri. Jika melihat sosok wanita yang dia idamkan atau banggakan, kamu tahu bahwa tidak bisa seperti mereka. Dari segi kondisi kamu sangat jauh dibawah wanita-wanita yang dia banggakan. Sehingga kedepannya, kamu memang merasa tidak mampu menjadi sosok yang dia inginkan.
Apa yang perlu dilakukan jika punya pacar seperti ini?. Kamu hanya cukup menjadi diri kamu sendiri, memperbaiki diri itu perlu tapi sebaiknya tidak perlu sesuai keinginan dia. Yang penting perbaikan fokus untuk dirimu sendiri dan menyiapkan mental untuk kemungkinan terburuk. Jika sekian lama kamu sudah memperbaiki diri dan dia akhirnya tetap pergi, setidaknya kamu sudah memperbaiki diri untuk diri sendiri dan jodohmu siapapun nanti. Bukan memperbaiki diri untuknya yang belum tentu bisa kamu turuti.