Sepertinya semua orang tua berharap yang terbaik untuk anaknya. Segala usaha dilakukan untuk mengarahkan anaknya agar mendapatkan yang terbaik terutama untuk masa depan. Itu merupakan bentuk kasih sayang dan kepedulian orang tua terhadap anaknya.
Meskipun tidak bisa membantu secara keseluruhan setidaknya orang tua berusaha mengarahkan ketika anaknya sudah mulai keluar jalur. Meskipun sering kali, cara yang digunakan kurang tepat bahkan kadang terkesan memaksakan kehendak.
Dampak dari hal tersebut, anak akan merasa bahwa orang tuanya tidak bisa mengerti dirinya. Sebaliknya orang tua akan merasa bahwa anaknya adalah tipe sosok yang susah diatur.
Sebagai orang tua, kita memang merasa lebih tahu segala resiko yang menjadi keputusan anak. Sebagai orang tua juga, kita merasa lebih paham tentang tujuan hidup terbaik untuk anak. Namun kita juga tidak boleh berpikir dengan pola pikir diri sendiri.
Sebab seiring berjalannya waktu, kita sebagai orang tua kadang tidak ikut merasakan dampak dari perubahan jaman. Kita diam di tempat, sedangkan anak merasakan langsung dampak perubahan tersebut. Dan hal itu tidak selalu bersifat negatif.
Selain itu banyak juga hal-hal baru yang diketahui anak, tidak mampu membuat kita paham sebagai orang tua. Kalaupun mengerti sedikit kadang kita memahaminya dengan cara yang berbeda.
Bahkan ketika anak sudah mengalami apa yang menjadi keputusan dia, kita sebagai orang tua kadang tidak benar-benar mampu memahami kondisi sebenarnya. Justru yang terjadi merasa paham dan merasa tahu kemudian langsung menganggap bahwa keputusan anak tidak tepat.
Maka sebagai orang tua, tidak seharusnya kita memaksakan anak untuk menjadi seperti kemauan kita. Apa yang baik menurut orang tua belum tentu baik untuk anak. Karena dalam hal apapun, antara orang tua dengan anak punya cara pandang yang berbeda ketika menilai sesuatu.
Dan satu hal lagi, anak yang mengalami benar-benar tahu seluk beluk dan liku-liku atas keputusannya. Sedangkan kita sebagai orang tua, hanya melihat dan menilai dengan menyesuaikan cara pandang dan kondisi diri sendiri. Maka dari itu jelas bahwa sebaik-baiknya orang tua, tidak 100% paham apa yang terbaik untuk anaknya.