Banyak yang punya keinginan untuk membuka bisnis sendiri tapi takut resiko rugi atau bangkrut. Padahal semua bisnis itu berpotensi bangkrut, bahkan facebook atau google pun tetap berpotensi bangkrut. Semua tidak bisa kita tebak hanya dengan melihat situasi dan kondisi saat ini.
Kalau ada usaha yang tidak berpotensi bangkrut tentu semua orang akan melakukannya. Dan tentu saja hal itu tidak mungkin terjadi. Maka yang bisa dilakukan adalah memperkecil kemungkinan bangkrut ketika memulai usaha. Dan inilah tips yang bisa anda gunakan.
1. Jangan menggunakan keuntungan bisnis rintisan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bisnis rintisan itu diharapkan bisa berkembang. Tapi kesalahan awam saat merintis bisnis baru adalah menggunakan keuntungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ketika skema ini sudah berjalan cukup lama, kesalahannya adalah sudah terbiasa menggantungkan kebutuhan hidup kepada bisnis rintisan. Dimana ketika terjadi penurunan, itu pasti akan mengganggu jalannya usaha yang masih dirintis. Lebih baik gunakan keuntungan bisnis rintisan untuk pengembangan, masalah kebutuhan hidup cari yang lain dulu.
2. Pelajari kemungkinan terburuk dan siapkan langkah antisipasinya
Mempelajari kemungkinan terburuk, bukan berarti mencari sesuatu untuk membuat anda pesimis. Ini hanya untuk mempelajari langkah antisipasi yang tepat ketika hal itu terjadi. Jika kemungkinan terburuk tetap terjadi, setidaknya sudah siap. Tidak memberi beban pikiran karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Maka ketika merintis usaha, yang perlu dilakukan adalah terus belajar.
3. Pilih usaha abadi jangan yang musiman
Pernah mendengar es kepal?, atau malah suka sekali menikmatinya. Seperti itulah gambaran usaha musiman. Ketika lagi trend banyak sekali yang mencari keberadaannya. Penjual pun semakin menjamur, tapi sekarang sudah jarang ditemui kembali. Sebaiknya jangan pilih usaha semacam ini. Pilih usaha abadi seperti kebutuhan pokok, sandang, dsb yang kemungkinan besar tetap akan terus berjalan.
4. Lebih dulu tentukan target baru memilih usaha yang sesuai
Pelajari dulu target sasaran, kalau menjual target konsumen seperti apa, kalau produksi sesuatu tentukan dulu mana yang bisa membeli berkelanjutan, dan lain sebagainya. Baru setelah tahu target penjualan, kemudian memilih bisnis yang akan dijalani. Itu lebih baik daripada menerapkan sebaliknya.
5. Jangan pernah merasa puas sebelum yakin bahwa customer, klien merasa lebih puas
Tidak ada yang namanya berhenti belajar, selalu pahami apa yang diinginkan oleh customer juga tingkat kepuasan yang mereka rasakan. Ingat, 30% customer loyal memberi kontribusi lebih besar daripada 70% customer biasa. Maka ketika customer merasa puas, kemungkinan itu akan membuat usaha anda lebih aman dari kebangkrutan.
6. Kualitas untuk standar pelayanan/barang, kuantitas untuk masalah keuntungan
Berikan yang terbaik tapi jangan meminta lebih. Tetap berikan sesuatu yang berkualitas melebihi kompetitor lain tapi tidak perlu mengambil keuntungan lebih banyak. Laku 10 dengan keuntungan 100 ribu, lebih baik daripada cuma laku 5 dengan keuntungan yang sama. Sebab dari 10 penjualan itu akan lebih stabil memberikan keuntungan berkelanjutan.
7. Jangan pernah berpikir suntikan dana bisa memajukan usaha
Kondisi lagi sepi, penurunan, cenderung membuat orang berpikir dengan suntikan dana maka semua akan baik-baik saja. Itu adalah pemikiran yang kurang tepat. Cari dulu apa masalahnya, kemudian coba atasi dengan cara yang lain. Berpikir suntikan dana akan memperbaiki semua adalah pikiran keliru. Sebab semua masalah tidak selalu disebabkan oleh kekurangan modal. Maka jangan lakukan ini apalagi dengan berhutang, itu akan menghancurkan secara perlahan.