Sebuah kesalahan jika tujuan menikah hanya karena ingin bahagia. Bukan bermaksud membuat pesimis atau menghalangi keinginan untuk menikah dalam waktu dekat, tapi pernikahan itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Jangan pernah berpikir menikah hanyalah melalui fase pertunangan, pesta pernikahan, kemudian kehidupan yang bahagia. Kamu harus tahu segala bentuk liku-liku dalam kehidupan pernikahan agar bisa menetapkan tujuan lain dan mempersiapkan diri lebih baik ketika ingin menikah. Dan berikut alasan jangan menjadikan kebahagiaan sebagai satu-satunya tujuan untuk menikah.
1. Karena kebahagiaan itu berasal dari pola pikirmu sendiri, jika sekarang kamu merasa tidak bahagia maka setelah menikah kamu akan memiliki standar kebahagiaan yang berbeda
Sekarang sering merasakan galau karena tidak merasa memiliki keterbatasan masalah kebersamaan dengan pacar, juga tidak terjamin secara pasti soal hubungan yang dijalani. Menikah tidak akan sepenuhnya menyelesaikan masalah itu. Sebab ketenangan dan kebahagiaan hanya dirasakan sesaat. Setelah pernikahan memasuki usia tertentu, akan ada masalah lain yang akan membuat kamu galau kembali. Dan ketika sebelum menikah berpikir bahwa menikah bisa memberikan kebahagiaan hanya karena bisa hidup bersama dia, maka setelah itu terjadi kamu akan memiliki cara pandang yang berbeda terhadap standar kebahagiaan. Akan ada hal lain yang ingin kamu capai dan itu hanya terkesan membahagiakan ketika masih sebatas harapan saja. Maka pahami, bahwa kebahagiaan itu berasal dari pola pikirmu sendiri. Jika saat ini kamu bisa bersyukur dengan apa yang kamu punya dan berusaha menciptakan kebahagiaan, maka setelah menikah juga mampu seperti itu.
2. Karena dalam kehidupan setelah menikah, tidak selalu tentang kebahagiaan. Akan ada hal yang akan memberikan kesedihan juga
Jangan berpikir setelah menikah dengannya, merasakan kesusahan pun akan membuat kamu merasa bahagia. Justru terbalik, sebab ketika semua sudah berjalan normal dan terkesan biasa saja, akan banyak hal-hal yang bisa membuat kamu merasakan kesedihan. Akan muncul masalah-masalah yang bisa menjadi beban dalam pikiran. Dan itu pasti, tidak mungkin seterusnya akan merasa bahagia.
3. Pernikahan bukan akhir dari perjuangan, justru itu adalah awal perjuangan yang lebih berat
Selama pacaran berpikir perjuangan terlalu banyak, tapi tidak pernah merasa tenang. Setelah menikah menganggap semua akan terasa lebih mudah. Tapi ingat, itu hanya gambaran dalam pikiran saja. Meskipun bukan tentang hal yang sama, setelah menikah justru akan membuat kamu harus memperjuangkan lebih banyak hal. Sebab akan banyak masalah-masalah baru muncul dalam kehidupan pernikahan.
4. Menikah adalah awal membiasakan diri untuk saling mengalah satu sama lain, dan sebelum itu berhasil dilakukan banyak kekecewaan yang akan dirasakan
Mengalah itu mudah secara teori, tapi pada prakteknya sangat sulit dilakukan. Tentunya jika belum terbiasa melakukannya. Dalam kehidupan pernikahan hal ini harus dibiasakan, dan itu tidak bisa dihindari karena dalam kehidupan tersebut sejak awal sudah ada perbedaan kebiasaan, karakter, dan juga pola pikir. Sebelum keduanya bisa saling mengalah, tentu kalian akan lebih sering merasakan kekecewaan satu sama lain.
5. Menikah itu tidak lagi memikirkan kebahagiaan diri sendiri terus menerus, kadang harus rela mengalami rasa tidak nyaman demi kebahagiaan pasangan
Tidak semua masalah bisa dicari solusi untuk kebahagiaan keduanya. Kadang salah satu harus merasakan tidak nyaman dan pihak satunya lagi merasa bahagia demi menyelesaikan masalah. Tidak selalu kamu yang merasa bahagia dan dia merasa tidak nyaman, ada saatnya kamu yang merasakan ketidaknyamanan tersebut.
Lalu apa tujuan menikah yang seharusnya dipikirkan dari sekarang?
1. Untuk memiliki teman berjuang yang paling dekat, diharapkan bisa saling mendukung dan membantu untuk menjalani kehidupan normal seperti orang lain pada umumnya.
2. Menyempurnakan tujuan beribadah kepada yang Maha kuasa
3. Untuk melengkapi kekurangan diri dengan kelebihan pasangan, dan sebaliknya
4. Menyambung keturunan dengan memiliki generasi penerus
5. Demi keamanan masa tua (punya anak yang bisa merawat ketika tua nanti)
6. DLL
Maka jangan pernah menetapkan kebahagiaan sebagai satu-satunya tujuan untuk menikah. Jangan hanya karena harapan akhirnya memberikanmu penyesalan seumur hidup. Mulailah untuk mempersiapkan segalanya untuk menikah, jangan berpikir bahwa setelah menikah semua akan berjalan lebih mudah.