Kita tentu sering menemui orang yang suka membicarakan dan membuka keburukan orang lain, tidak berkaca pada keburukan diri sendiri. Seolah mereka adalah manusia paling sempurna, karena dengan mudah menyebarkan rahasia orang lain yang seharusnya tidak disebarkan.
Hal yang terpikir dalam diri kita, mengapa mereka tidak berkaca dan melihat diri sendiri. Sebab dia juga memiliki banyak keburukan. Malahan terkesan orang yang punya banyak aib cenderung suka membuka aib orang lainnya. Dari pengalaman dan pengamatan pribadi, inilah alasan orang seperti itu melakukannya.
1. Mereka berusaha menciptakan kesan, agar diri sendiri terkesan lebih baik karena ada perbandingan yang lebih buruk
Jika sudah sadar bahwa diri sendiri punya banyak aib yang tersebar, tentunya ada rasa khawatir dianggap paling buruk diantara yang lain. Maka mencari keburukan orang lain dan menyebarkannya, menjadi misi utama untuk membuat diri sendiri dianggap lebih baik. Sebab dengan cara itu akan semakin banyak orang lain yang dianggap lebih buruk. Akhirnya sesuatu yang buruk akan dianggap lebih baik jika ada perbandingan yang lebih buruk.
2. Kadang mereka merasa baik, tidak menyadari bahwa aib sendiri sudah menjadi rahasia umum
Banyak lho orang munafik yang merasa dirinya baik karena menganggap tidak ada orang yang tahu keburukannya. Padahal tanda disadari sebenarnya keburukan diri sendiri sudah menjadi rahasia umum. Sehingga selama pemahaman itu tidak berubah, selalu berpikir bahwa orang lain menganggapnya baik.
3. Karena dasar iri, dengan membuka aib orang lain maka orang yang dibuka keburukannya tidak lagi terlalu dianggap baik, dikagumi, atau dipuji-puji
Ada perasaan tidak suka ketika ada orang lain dipuji-puji, dikagumi, atau dianggap baik oleh sesama. Karena dasar rasa iri tersebut akhirnya berusaha membuka aib untuk menjatuhkan. Agar tidak lagi banyak orang yang menilai berlebihan.
4. Intinya sok suci, keburukan diri sendiri dianggap wajar karena suatu alasan. Sedangkan untuk orang lain, tidak mau tahu
Kalau seperti ini banyak sekali. Sudah jelas-jelas keburukan diri sendiri tidak jauh beda dengan keburukan orang lain. Tapi yang membedakan adalah pembelaannya. Keburukan sendiri dianggap wajar karena ada alasan kuat untuk membenarkan, meskipun cuma pembelaan saja. Tapi jika tentang keburukan orang lain, tidak peduli alasannya. Kalau sudah dianggap salah ya salah.
Untuk itu bagi yang suka buka aib orang lain, sadar dirilah. Karena meskipun kalian menganggap tidak ada yang tahu, bukan berarti keadaannya demikian. Bisa saja sebenarnya sudah banyak yang tahu hanya saja kalian tidak menyadarinya. Dan ketika kalian membicarakan keburukan orang lain, yang mendengar malah menahan tawa karena mengetahui fakta diri kalian yang sebenarnya.