Jika kita melihat sekitar, maka pendatang cenderung lebih sukses daripada pribumi. Banyak sekali pribumi yang justru memiliki kehidupan begitu begitu saja, sedangkan pendatang menunjukkan peningkatan yang lebih pesat. Dan ketika terjadi ketimpangan, ujung-ujungnya pendatang disalahkan. Seolah berusaha menguasai, berusaha monopoli setiap usaha dari segala bidang. Tapi tunggu dulu, sebab sebenarnya pendatang cenderung lebih sukses dari pendatang karena hal-hal berikut ini.
1. Motivasi menjadi pendatang memang untuk merubah nasib
Apakah pendatang pergi merantau untuk bertahan hidup?, sebagian besar akan mengatakan tidak. Sebab jika niat awal untuk bertahan hidup, lebih baik tetap di daerah sendiri. Kebanyakan pendatang memang punya tujuan untuk merubah nasib ketika merantau. Sehingga hal ini akan mempengaruhi pola pikir pendatang dalam bekerja atau usaha di wilayah tujuan. Mereka akan bekerja lebih keras, berusaha lebih hemat, dan tentu saja tidak akan berusaha menghabiskan uang untuk kebutuhan hidup di wilayah tujuan. Dengan hal ini, pendatang akan lebih berusaha keras dan lebih jeli dalam melihat setiap peluang. Bandingkan dengan pribumi, yang cenderung bertahan di zona nyaman. Antara keinginan untuk sukses, mengejar kesenangan, cenderung seimbang sehingga wajar jika kehidupannya cuma begitu-begitu saja.
2. Pribumi cenderung dimanjakan oleh keadaan
Adanya dukungan keluarga, ketergantungan terhadap orang tua, dan lain sebagainya sangat memberi peran yang sangat besar. Andai pribumi menganggur untuk beberapa hari, masih bisa makan. Tapi kalau pendatang tentunya tidak akan makan jika tidak bekerja. Makanya dalam keadaan kepepet pun tetap berusaha untuk bergerak. Hal inilah yang akhirnya membangun karakter pendatang menjadi pekerja keras atau pekerja cerdas.
3. Adanya tekad untuk membuktikan keberhasilan di kampung halaman
Pulang kampung tidak berhasil, itu adalah aib bagi orang yang sengaja merantau. Kadang ada yang pantang pulang sebelum kaya. Sehingga meskipun di perantauan harus berhemat, tetap ada upaya untuk memperbaiki kondisi finansial. Kebiasaan hemat itulah yang membuat pendatang lebih mudah sukses karena terbiasa tidak menghambur-hamburkan uang. Menabung, investasi, itu pilihan lebih baik daripada bersenang-senang
4. Karena faktor keturunan sebagai pendatang
Faktor keturunan itu ada dua macam, pertama karena kesuksesan orang tua sebagai pendatang, yang diturunkan kepada anaknya. Misalnya pendatang yang sukses karena mewarisi usaha orang tuanya, dimana orang tua juga sebagai pendatang di wilayah tersebut. Keturunan yang kedua, sebenarnya dari kampung halaman sudah termasuk orang kaya. Punya modal dan membuka bisnis di perantauan. Jadi jangan hanya melihat statusnya sebagai perantauan, sebab penulis sendiri banyak mengenal pendatang yang sebenarnya berasal dari keluarga kaya.
5. Pribumi lebih terpengaruh untuk mengikuti gaya hidup lingkungan sekitar
Gaya hidup lingkungan sekitar bagi pribumi merupakan gaya hidupnya juga (nongkrong, bersenang-senang, dsb), bagi pendatang gaya hidup seperti apapun berusaha dihindari. Sehingga meskipun sama-sama memiliki penghasilan 3 juta, pendatang cenderung lebih memiliki banyak sisa uang untuk ditabung, investasi, usaha sampingan dsb.
Maka bagi pribumi, jangan iri apalagi menyalahkan jika ada pendatang yang lebih sukses. Berusaha saja keluar dari zona nyaman. Tanam pola pikir sebagai pendatang dan jangan kalah untuk merasakan kesuksesan yang sama seperti mereka.