"Semua pria itu sama saja !!", teriakan wanita yang berkali-kali tersakiti oleh keegoisan lelaki. Merasa sudah memberikan segalanya kepada pria yang dicintai, tapi akhirnya tetap disakiti dan ditinggalkan. Beberapa kali mencoba hubungan dengan pria lain tapi alur yang dialami sama saja, selalu berakhir dengan cerita yang menyakitkan.
Menciptakan trauma dan akhirnya membuat wanita setengah putus asa dalam menjalani hubungan bersama pria manapun. Setiap mencoba selalu begitu, tidak ada perubahan.
Padahal sebenarnya ada banyak pria yang lebih baik, tapi kenapa wanita cenderung selalu bertemu dengan pria yang sama saja?, inilah alasannya.
1. Karena sikap dan penampilan wanita, memberi ketertarikan lebih kuat kepada pria dengan model itu itu saja
Ambil contoh wanita dengan penampilan terbuka, cara bicara blak-blakan, juga sedikit genit dengan pria, tentunya hal itu cenderung mengundang pria hidung belang untuk memulai petualangannya. Menjalin hubungan, mendapatkan apa yang diinginkan, dan setelah bosan cari yang lebih menarik. Pria yang berpikir panjang dan hati-hati dalam memilih pasangan, tentu tidak begitu tertarik untuk mendekat meskipun ada kesempatan. Ini hanya sebagai contoh mudah untuk menggambarkan keadaan terkait.
2. Karena secara tidak sadar, wanita juga punya kriteria yang sama
Kriteria itu berhubungan dengan hasrat untuk menanggapi, hasrat untuk menjalin kedekatan hingga menjalin hubungan. Wanita tentu memiliki kriteria khusus yang sudah tertanam dalam otaknya, untuk lebih tertarik dengan pria yang memiliki karakter sama. Ketika ada kesempatan untuk dekat dengan pria yang berbeda, tidak ada minat untuk menjalin kedekatan bahkan sekedar menanggapi.
3. Yang baik dan tulus tidak selalu memberikan hasrat bagi wanita untuk ikut berjuang
Masih berhubungan dengan sebelumnya, ketika ada yang tulus dan berpotensi bisa memberikan kebahagiaan justru membuat wanita tidak tertarik. Wanita saat berhadapan dengan pria semacam itu justru malas berjuang dan pasif. Apalagi pada saat yang sama, ada pria lain yang lebih menarik minatnya. Maka yang tulus dan baik cenderung diabaikan.
4. Wanita justru lebih mudah berharap dan mencintai pria yang berpotensi menyakitinya
Harapan dan rasa cinta cenderung meningkat ketika wanita berpikir hal-hal buruk yang ada pada pria. Kemudian hal itu menciptakan rasa takut kehilangan yang akhirnya membuat wanita memilih bertahan meskipun sudah pernah disakiti. Kemudian pikiran buruk itu terus menghantui hingga rasa sayang dan harapan akan semakin tinggi.
5. Lingkaran pergaulan yang memberikan kenyamanan justru memberi peluang untuk bertemu dengan pria yang begitu-begitu saja
Pergaulan itu sangat memberi pengaruh besar, sebagai contoh wanita bergaul dengan teman yang hobi nongkrong. Maka kemungkinan besar wanita akan bertemu dengan pria yang hobi nongkrong juga. Gambarannya juga seperti itu, maka jika ingin mendapatkan pria yang baik bergaulah dengan teman yang baik-baik juga.
6. Tidak ada keberanian untuk keluar dari zona nyaman, dengan mencoba gaya hubungan yang berbeda
Sudah jadi kebiasaan, setiap pacaran melakukan pertemuan malam minggu. Maka ketika ada peluang dengan pria lain menjadi berpikir ulang hanya karena pria tersebut kemungkinan hanya bisa melakukan pertemuan sebulan sekali karena kesibukan. Atau sebelumnya sudah terbiasa dengan pelayanan antar jemput, maka berpikir ulang jika ada peluang dengan pria yang sulit melakukan hal itu. Maka dari itu harus berani memiliki kebiasaan baru, jika itu lebih baik kenapa harus takut.
7. Karena sakit itu berasal dari harapan yang dilanjutkan menjadi tuntutan
Selalu berharap pria bisa menjadi seperti yang diinginkan. Dari cara pandang wanita sendiri, itu hal yang mudah. Tapi sebagian besar pria tidak bisa menjadi seperti itu. Yang akhirnya karena kecewa, wanita menunjukkan sikap kurang baik, yang kemudian hal itu membuat pria tidak betah.